Suara.com - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk akan membagikan dividen tunai sebesar Rp17,68 triliun. Angka itu 72% dari laba bersih tahun buku 2023 atau setara dengan Rp178,50 per lembar saham. Hal ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Jumat, (3/5/2024).
Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah mengatakan, dividen tersebut akan diberikan kepada para pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada penutupan perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia pada 17 Mei 2024.
"Dividen tunai akan dibayarkan secara sekaligus selambat-lambatnya pada 6 Juni 2024," tutur Ririek.
Sementara untuk sisanya 28% atau Rp6,88 triliun akan dialokasikan sebagai laba ditahan yang selanjutnya akan digunakan untuk membiayai pengembangan usaha perseroan dalam domain bisnis konektivitas digital, platform digital dan digital services.
Sebagai informasi, TLKM membukukan pertumbuhan positif baik dari sisi pendapatan maupun laba sepanjang tahun 2023. Sepanjang 2023, perseroan membukukan pendapatan Rp 149,22 triliun.
Pendapatan itu naik 1,30% dibandingkan pendapatan 2022 yang tercatat sebesar Rp147,31 miliar. Bersamaan dengan itu, perseroan membukukan beban dan biaya beban dengan rincian beban operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi Rp39,72 triliun. Kemudian beban penyusutan dan amortisasi Rp 32,66 triliun, beban karyawan Rp15,93 triliun, dan beban interkoneksi Rp 6,36 triliun.
Kemudian beban umum dan administrasi Rp6,1 triliun, beban pemasaran Rp3,53 triliun, kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar investasi Rp748 miliar, penghasilan lain-lain Rp252 miliar, dan rugi selisih kurs Rp36 miliar. Perseroan juga membukukan penghasilan pendanaan sebesar Rp1,06 triliun pada 2023.
Sementara biaya pendanaan tercatat sebesar Rp4,65 triliun dan bagian laba investasi jangka panjang pada entitas asosiasi tercatat sebesar Rp1 miliar. Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2023 sebesar Rp24,56 triliun.
Laba itu naik 18,34% dari laba 2022 yang tercatat sebesar Rp20,75 triliun. Aset perseroan sampai dengan 31 Desember 2023 naik menjadi RP287,04 triliun dari RP275,19 triliun pada akhir 2022. Liabilitas pada Desember 2023 naik menjadi Rp130,48 triliun dari Rp125,93 triliun pada 2022. Bersamaan dengan itu, ekuitas pada 2023 naik menjadi Rp156,56 triliun dari Rp149,26 triliun pada 2022.
Baca Juga: Margono Tanuwijaya Masuki Masa Purnabakti, Antarkan FIF Raih Laba Bersih Rp 4,1 T
Berita Terkait
-
4 Saham Emiten Ini Paling Diburu Investor Ritel di 2023
-
RUPST PT Astra International Tbk: Mulai Penggunaan Laba Bersih sampai Susunan Dewan Komisaris
-
Bank Mandiri Raup Cuan Rp 12,7 Triliun di Kuartal I-2024
-
Emiten MPMX Cetak Laba Bersih Rp 165 Miliar di Kuartai I-2024
-
RUPST PT Astra International Tbk 2024: Diversifikasi Portofolio Bisnis Hadirkan Peluang Jangka Panjang
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Bukti Nyata Kekuatan Emas: Investasi Sejak Tahun 1987, dari Ratusan Ribu Jadi Puluhan Juta Rupiah
-
Kuota Impor, SPBU Swasta, dan Konsistensi Kebijakan
-
Pekerjaan M. Qodari Sebelum Jabat KSP, Hartanya Tembus Rp 260 Miliar
-
Kabar Gembira untuk UMKM! Pajak Final 0,5 Persen Diperpanjang Hingga 2029, Beban Usaha Makin Ringan!
-
Bos BI Senang Pemerintah Guyur Dana Rp 200 Triliun ke Bank, Likuiditas Luber
-
Penyaluran Kredit Meski Gacor Demi Pertumbuhan Ekonomi Konsisten di 5 Persen
-
Bos Danantara Bakal Guyur Lagi KUR Perumahan Hingga Rp 250 Triliun
-
Bukan Reshuffle Kabinet, Ini Pendorong IHSG Bisa Tembus Level 8.000
-
Pertamina Patra Niaga Regional JBB Raih 63 Penghargaan di Ajang ENSIA 2025
-
Rosan Roeslani Disebut Bakal Jadi Menteri BUMN, Dilebur dengan Danantara?