Suara.com - Di tengah kabar positif pertumbuhan ekonomi Indonesia, fenomena penutupan pabrik dan gelombang PHK masih menghantui sektor industri.
Kontras ini memicu pertanyaan bagaimana mungkin ekonomi bertumbuh jika banyak pabrik bangkrut?
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia kembali tumbuh kuat di tengah stagnasi ekonomi global dan gejolak pasar keuangan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik menyatakan perekonomian Indonesia pada kuartal pertama 2024 mencapai 5,11 persen (yoy), utamanya ditopang oleh permintaan domestik yang kuat dan dukungan APBN. Capaian pertumbuhan tersebut berdampak positif terhadap penurunan tingkat pengangguran terbuka.
"Di tengah ketidakpastian global, ekonomi Indonesia terus dapat menunjukkan resiliensinya, terlihat dari capaian pertumbuhan pada triwulan I ini," lata Sri Mulyani dalam keterangannya dikutip Jumat (10/5/2024).
Menurut dia kualitas pertumbuhan juga meningkat signifikan tercermin dari penciptaan lapangan kerja yang cukup tinggi sehingga mampu menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) ke level dibawah prapandemi.
"Ke depan APBN akan terus dioptimalkan untuk menjaga stabilitas ekonomi, mendorong akselerasi pertumbuhan, dan penciptaan lapangan kerja, " ujarnya.
Asal tahu saja tahun 2024 menjadi tahun yang kelam bagi industri manufaktur di Jawa Barat. Sejumlah pabrik terpaksa gulung tikar akibat berbagai faktor, seperti kondisi ekonomi global yang lesu, meningkatnya biaya produksi, dan disrupsi teknologi.
Pasalnya sejumlah pabrik di Jawa Barat sepanjang tahun ini sudah angkat 'bendera putih' dengan menyerah atas keadaaan yang ada.
Baca Juga: Ekonomi RI Tak Baik-baik Saja, Banyak Pabrik di Jawa Barat yang Bangkrut di 2024
Berikut daftar pabrik di Jawa Barat yang bangkrut di tahun 2024:
1. PT Hung-A Indonesia (Cikarang)
Pabrik ban ini resmi ditutup pada Februari 2024, menyebabkan sekitar 1.500 karyawan kehilangan pekerjaan. Penutupan pabrik ini dipicu oleh beberapa faktor, di antaranya penurunan permintaan ban dari pasar global dan tingginya biaya bahan baku.
2. PT Sepatu Bata Tbk (Purwakarta)
Pabrik sepatu ternama ini menghentikan operasinya di Purwakarta pada 30 April 2024. Penutupan pabrik ini disebabkan oleh kerugian yang dialami selama 4 tahun berturut-turut.
3. PT Cahaya Timur Garmindo
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Promo Superindo Hari Ini: Diskon Minyak Goreng, Deterjen, dan Produk Segar!
-
Risiko Beli Tanah dan Aset Properti yang Masih Sengketa, Uang Bisa Melayang
-
Link Daftar SPPG Program MBG Semua Lokasi
-
Kriteria Penerima BSU BPJS Ketenagakerjaan, Benarkah Cair September-Oktober 2025?
-
Program DigiHack Telkom Makin Diminati, 256 Tim Siap Adu Inovasi Berbasis AI
-
Telkom Gerakkan Karyawan Lahirkan Inovasi Pengolahan Sampah Melalui GoZero% Bandung
-
Amazon Tutup Seluruh Toko Swalayan, Apa Penyebabnya?
-
Emas Antam Terus Pecah Rekor, Harganya Dibanderol Rp 2.174.000 per Gram
-
Menkeu Purbaya Beberkan Anehnya Kebijakan Cukai
-
Harga Emas Naik Hampir Rp 100.000, Pelemahan Rupiah Ikut Berperan