Suara.com - Festival Cenderawasih digelar pertama kali di Kota Jayapura, Papua menjelang akhir pekan nanti (17-19/5/2024). Tamu-tamu penting yang akan hadir antara lain Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Papua dan Jakarta, Asosiasi Pedagang Retail Indonesia (APRINDO) Papua dan Jakarta, sampai Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Papua dan Papua Barat.
Dikutip dari kantor berita Antara, Dandung Tri Marsetyo, Kepala Tim Implementasi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah (KEKDA) Bank Indonesia atau BI Papua menyatakan bahwa selama ini masyarakat tidak sadar akan potensi pariwisata di Papua.
Padahal sektor ini sangat kaya dan dapat bersaing dengan daerah lainnya.
"Berdasarkan pantauan BI di Papua ada sumber ekonomi baru, yakni pertanian, perikanan, pariwisata dan ekonomi kreatif," papar Dandung Tri Marsetyo.
"Kalau pertanian dan perikanan sudah diketahui, namun pariwisata dan ekonomi kreatif yang perlu disentuh serta didorong untuk membuka sektor ini seluasnya dengan cara menentukan marketnya," tambahnya.
"Dan yang tidak kalah penting adanya pembicara terkait sumber pertumbuhan ekonomi baru dan pojok edukasi dan literasi," kata Dandung Tri Marsetyo.
Karena itu, Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Papua menghadirkan tiga kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dalam acara Festival Cenderawasih. Tujuannya untuk menggali potensi-potensi yang ada di Bumi Cenderawasih.
Dandung Tri Marsetyo, Kepala Tim Implementasi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah (KEKDA) BI Papua di Jayapura, pada Selasa (14/5/2024) menyatakan bahwa tiga Pokdarwis yang diundang adalah Pokdarwis Manduasari dari Biak, Kampung Enggros dan Kampung Tablasupa.
Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai pembuka jalan untuk menghidupkan sektor pariwisata di Papua.
Baca Juga: Kecelakaan Bus Kerap Tewaskan Anak Sekolah, Kemenhub Bisa Apa?
"Melalui kegiatan ini, harapan kami jadi momentum awal menggali potensi di Papua karena sektor pariwisata sangat menjanjikan menjadi sumber ekonomi baru," jelas Dandung Tri Marsetyo.
Dalam kegiatan ini, semua pihak bersinergi. Baik dari pemerintah, ASITA serta kelompok sadar wisata. Karena dengan cara ini semua bergerak bersama.
"Memang untuk dampaknya tidak bisa secara langsung. Mungkin butuh proses karena dibutuhkan kesadaran dan pengetahuan seperti apa sektor pariwisata nantinya," tutup Dandung Tri Marsetyo.
Berita Terkait
-
IMI Berikan Dukungan Penuh untuk MotoGP Mandalika 2025
-
Rangga & Cinta Sukses di Busan, Kini Siap Tayang di Festival Film Hawaii
-
Ajak Rayakan Masa SMA di Bioskop, Film "Rangga & Cinta" Tayang Mulai 2 Oktober 2025
-
Tiket MotoGP Mandalika Hampir Ludes! Apa yang Bikin Event Ini Jadi Magnet Wisata Dunia?
-
JakCloth 2025 Siap Digelar, Panggung Musiknya Dibangkitkan Lagi
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Booming Perumahan 2025-2029: Prabowo Genjot Subsidi, Apa Saja Dampaknya?
-
Vivo Akui Stok Sudah Habis, Tapi BBM Pertamina Punya Kandungan yang Tak Bisa Diterima
-
BRI Buka Akses Global untuk UMKM di Halal Indo 2025
-
Purbaya Mau Temui CEO Danantara usai 'Semprot' Pertamina Malas Bangun Kilang Minyak
-
Pemerintah Tambah Stimulus Ekonomi Kuartal IV 2025, Sasar 30 juta Keluarga Penerima Manfaat
-
Purbaya Ngotot Sidak Acak Rokok Ilegal di Jalur Hijau: Kalau Ketahuan, Awas!
-
Program Magang Nasional Dibuka 15 Oktober, Pemerintah Jamin Gaji UMP
-
Bos Danantara Akui Patriot Bond Terserap Habis, Dibeli Para Taipan?
-
Dari Meja Makan ke Aksi Nyata: Wujudkan Indonesia Bebas Boros Pangan
-
Pemerintah Andalkan Dialog Rumuskan Kebijakan Ekonomi Kerakyatan