Suara.com - Direktur Asian Development Bank (ADB) untuk Indonesia, Jiro Tominaga memprediksi aktivitas ekonomi Indonesia pada 2024 hingga 2025 nanti.
Momen itu sekaligus menjadi awal masa pemerintahan Prabowo Subianto setelah Presiden Jokowi mengakhiri jabatannya pada 24 Oktober 2024 mendatang.
Menurut Jiro, ekonomi Indonesia akan terus tumbuh meskipun menghadapi risiko global, termasuk dampak dari kenaikan suku bunga global dan ketegangan geopolitik internasional.
"Indonesia diperkirakan akan mempertahankan pertumbuhan ekonomi dengan proyeksi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar 5 persen pada tahun 2024 dan 2025, serta tingkat inflasi sebesar 2,8 persen pada kedua tahun tersebut," ujar Jiro kepada ANTARA di Jakarta, Selasa (21/5/2024).
Menurut Jiro, proyeksi pertumbuhan ekonomi ini didorong oleh kuatnya konsumsi swasta, belanja infrastruktur publik, dan peningkatan investasi secara bertahap.
Namun, Jiro juga menyebut adanya risiko penurunan. Meskipun pemilihan umum (pemilu) pada Februari 2024 meningkatkan kepercayaan dunia usaha dan mendorong peningkatan investasi serta konsumsi, tekanan depresiasi rupiah yang terus-menerus dapat memaksa Bank Indonesia (BI) untuk memperketat likuiditas, yang berpotensi berdampak negatif pada permintaan domestik.
Selain itu, permintaan global mungkin melemah akibat ketegangan geopolitik dan gejolak pasar keuangan, yang bisa mengurangi kontribusi ekspor neto terhadap aktivitas perekonomian.
Faktor-faktor seperti tingginya suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) yang berkepanjangan, ketidakpastian geopolitik yang terus berlanjut, dan guncangan terkait perubahan iklim dapat mengganggu rantai nilai global dan memperburuk kondisi perdagangan.
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya menyebut, pemerintah selalu menyiapkan skenario untuk meredam dampak gejolak geopolitik global ke perekonomian Indonesia terutama bagi sektor riil.
Baca Juga: Golkar Setuju Luhut Jadi Penasihat Prabowo: Pandangannya Sangat Dibutuhkan
Airlangga mengatakan, sejauh ini potensi eskalasi antara Iran dan Israel belum terlihat signifikan. Pemerintah Indonesia juga masih mencermati perkembangan arah gejolak geopolitik di antara dua negara itu.
Dia menjelaskan bahwa pernyataan yang dikeluarkan para pemimpin dunia sejauh ini cenderung sama, yaitu ingin menghindari eskalasi.
Menurut Airlangga, investor memiliki tingkat kepercayaan yang baik terhadap ketahanan ekonomi Indonesia. Perekonomian nasional juga diperkirakan tetap tumbuh di kisaran 5 persen pada tahun ini.
"Indonesia jauh di atas perkembangan ekonomi global (yang diperkirakan tumbuh 3,2 persen pada 2024). Ekonomi global diperkirakan flatten atau tetap, sedangkan Indonesia 5,1 persen di 2025. Negara berkembang pun rata-rata (ekonomi tumbuh) di 4,2 persen,” lanjut dia.
Berita Terkait
-
PDIP Gabung ke Prabowo-Gibran atau Oposisi? Hasto: DNA Sudah Jelas, Tunggu Tanggal Mainnya
-
Titiek Soeharto
-
Survei Rekapol: Tingkat Kepercayaan Ke Pemerintah Jokowi-Ma'ruf Menurun Usai Pemilu
-
Bertemu di WWF, Jokowi Ajak Elon Musk Sediakan Internet Terjangkau di Indonesia
-
Golkar Setuju Luhut Jadi Penasihat Prabowo: Pandangannya Sangat Dibutuhkan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
IHSG Masih Menghijau Pagi Ini, Simak Saham-saham Cuan
-
Irjen Kementan Kawal Distribusi Bantuan Langsung dari Aceh: Kementan Perkuat Pengawasan
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening