Suara.com - Country Manager Mutigo Indonesia, Masni Eritrina mengatakan terdapat banyak cara yang dapat dilakukan oleh UKM Indonesia untuk merambah pasar ekspor.
Modal dengkul saja kata dia bisa dilakukan para UKM untuk bisa merangsek masuk ke pasar luar negeri.
Hal tersebut dikatakan Masni dalam sebuah diskusi yang diselenggarakan Core Indonesia X Suara.com bertajuk Ruang Gagasan "UKM Muda Berani Eksplor, Berani Ekspor" di Kantor Core Indonesia, Tebet, Jakarta pada Kamis (31/5/2024).
Meski demikian salah satu yang terpenting yang sebelum melakukan ekspor, para pelaku UKM RI harus meningkatkan kualitas produk dan layanannya. Hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti pelatihan, sertifikasi, dan standarisasi produk.
"UKM juga harus memperhatikan desain produk dan kemasan yang menarik agar dapat bersaing di pasar internasional," kata Masni.
Selain itu, UKM RI juga harus memperkuat pemasarannya. Hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti pameran dagang internasional, melakukan promosi online, dan membangun jaringan dengan pembeli potensial di luar negeri. UKM juga dapat memanfaatkan platform e-commerce untuk menjangkau pasar global.
Selanjutnya, UKM harus memahami peraturan dan regulasi perdagangan internasional. Hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti pelatihan atau seminar tentang ekspor-impor. UKM juga dapat berkonsultasi dengan lembaga terkait, seperti Kementerian Perdagangan hingga Direktorat Jenderal Pajak, untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap.
Selain itu, UKM harus membangun kerjasama dengan pihak lain. Hal ini dapat dilakukan dengan bergabung dengan asosiasi UKM, mengikuti business matching, dan menjalin kerjasama dengan perusahaan multinasional.
Dan yang tak kalah penting, UKM harus terus berinovasi. Hal ini dapat dilakukan dengan mengembangkan produk dan layanan baru, mengikuti tren pasar, dan memanfaatkan teknologi terbaru.
Baca Juga: Terjang Pasar Ekspor, UKM RI Dinilai Lembek: Engga Laku Marah!
Menurut dia Pemerintah sendiri telah memberikan berbagai dukungan kepada UKM untuk merambah pasar ekspor. Dukungan tersebut antara lain dalam bentuk pelatihan, pendanaan, promosi, dan fasilitasi akses pasar.
Meski demikian berbagai upaya itu akan sia-sia jika pelaku usaha tidak memiliki mental baja dalam melakukan bisnis.
"Wirausaha itu ibarat bermain infote game, pemenangnya adalah mereka yang mampu untuk bertahan," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Operasikan 108 Kapal, PIS Angkut Energi 127,35 juta KL Sepanjang Tahun 2025
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Kilang Minyak Indonesia Tetap Relevan di Tengah Pergeseran ke EBT
-
Blockchain Dianggap Mampu Merevolusi Pengelolaan Data Nasional, Benarkah?
-
Dukung Kemajuan Industri Sawit, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi PT SSMS
-
Perlukah BBM Bobibos Lakukan Pengujian Sebelum Dijual, Begini Kata Pakar
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
IHSG Sumringah Melojak Didorong BI Rate, Intip Saham yang Cuan Hari Ini
-
Rupiah Ngacir di Penutupan Sore ke Level Rp 16.708, Imbas BI Rate Ditahan
-
Jangan Panik! BI Bongkar Semua Trik Intervensi Rahasia untuk Stabilkan Rupiah