Suara.com - Dalam langkah signifikan yang menandakan fase baru pertumbuhan dan ekspansi, PT Gunung Raja Paksi Tbk ("GRP") dan perusahaan afiliasinya, PT Gunung Garuda (“GRD”), mengumumkan selesainya proses penjualan yang melibatkan 95% saham gabungan di anak perusahaannya, PT Nusantara Baja Profil (“NBP”), kepada Yamato Kogyo Corporation (“YKC”), Siam Yamato Steel (“SYS”), dan Hanwa Indonesia (“HWI”), anak perusahaan dari Hanwa Co., Ltd (“Hanwa”), sesuai dengan perjanjian definitif yang ditandatangani pada 8 Agustus 2023.
Keselarasan visi dan tujuan strategis di antara semua pihak yang terlibat menandakan fase baru pertumbuhan dan ekspansi bagi perusahaan-perusahaan tersebut. Bersamaan dengan akuisisi yang berhasil ini, NBP juga mengubah nama dan identitasnya menjadi Garuda Yamato Steel ("GYS").
GYS merupakan perusahaan yang bergerak di bisnis baja struktural dengan kapasitas produksi baja tahunan sebesar 1 juta ton per tahun dan kapasitas rolling sebesar 900.000 ton per tahun. Sebelum penjualan, GRP dan GRD masing-masing memegang 81,07% dan 18,93%. Setelah penjualan, GRP akan mempertahankan 5% saham, sementara YKC memegang 45%, SYS memegang 35%, dan HWI memegang 15% saham di GYS.
Investasi di GYS mewakili langkah strategis oleh YKC, SYS, dan HWI untuk memperluas bisnis mereka di Asia Tenggara. Transaksi ini, yang memvaluasi nilai GYS sebesar US$450 juta, menegaskan potensi besar dan daya tarik pasar baja Indonesia. Transaksi ini telah memberikan premi signifikan terhadap kapitalisasi pasar GRP dan pemegang sahamnya.
Transaksi ini berhasil dilakukan dalam lingkungan pasar pasca-COVID yang bergejolak di mana perusahaan mampu mengatasi tantangan bisnis yang signifikan melalui melalui penciptaan dan memaksimalkan nilai tambah bagi para pemegang saham.
Investasi oleh kelompok investor yang beragam dan strategis merupakan bukti keberhasilan transformasi perusahaan. Sejak awal tahun 2020, GRP telah memulai perjalanan transformasi untuk menjadi perusahaan baja yang kuat dan sangat kompetitif.
Perusahaan telah berhasil mengimplementasikan berbagai kebijakan strategis dalam manajemen, transformasi digital, dan dorongan menuju keberlanjutan untuk mencapai masa depan rendah karbon.
“Dengan kekuatan finansial kolektif dan keahlian operasional mitra investasi kami, GYS berada dalam posisi yang baik untuk menjadi perusahaan baja struktural terkemuka di wilayah ini. Kami memiliki rencana menarik ke depan untuk meluncurkan produk baja baru yang akan menangkap peluang pasar yang luar biasa di Indonesia dan akan terus memperluas margin melalui inisiatif efisiensi produksi kami," kata Tony Taniwan, Presiden Direktur Garuda Yamato Steel ditulis Jumat (7/6/2024).
Tony membawa lebih dari dua dekade pengalaman di industri baja. Saat ini dia menjabat sebagai Vice Chairman Indonesian Iron & Steel Association (IISIA).
Baca Juga: Produk Baja Lapis RI Bakal Masuk Pasar Australia
Akuisisi GYS oleh YKC, SYS, dan HWI menekankan visi strategis mereka untuk memperluas kehadiran di pasar domestik, serta mencerminkan visi bersama untuk pertumbuhan dan kemakmuran di wilayah tersebut.
Upaya kolaboratif perusahaan sejalan dengan proyeksi pertumbuhan konsumsi baja nasional yang diperkirakan mencapai 18,3 juta ton pada tahun 2024 dengan peningkatan 5,2%. Selain itu, dengan 41 proyek prioritas strategis di sektor konstruksi, termasuk pengembangan Ibu Kota Negara (IKN) yang membutuhkan sekitar 9,5 juta ton baja, terdapat peluang besar bagi produsen baja seperti GYS untuk mendukung pengembangan infrastruktur Indonesia.
Secara kolektif, investor strategis akan fokus pada pertumbuhan kehadiran mereka di Asia Tenggara dan mampu membawa sinergi melalui keahlian mereka dalam bisnis baja struktural, jaringan pengadaan dan pemasaran global, serta kekuatan finansial.
“Penyesuaian strategi ini tidak hanya menciptakan nilai nyata bagi pemegang saham tetapi juga memperkuat posisi keuangan GRP, memberdayakan manajemen untuk fokus lebih lanjut pada peningkatan daya saing dan upaya keberlanjutan perusahaan,” kata Direktur Keuangan GRP Roymond Wong.
Bagi GRP, transaksi ini merupakan puncak dari perjalanan transformasi yang dimulai sejak awal tahun 2020. Dengan komitmen teguh untuk menjadi pemain terkemuka di industri baja, GRP telah dengan gigih mengejar inisiatif strategis dalam transformasi digital, strategi ESG, dan transisi energi, membuka jalan bagi pertumbuhan dan perkembangan yang berkelanjutan.
Dengan telah diselesaikannya transaksi ini, GRP akan fokus pada bisnis baja lembaran serta memiliki rencana besar dan menarik untuk berubah menjadi produsen baja dengan emisi karbon terendah di wilayah tersebut.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
Pilihan
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
-
Dipecat PSSI, Ini 3 Pekerjaan Baru yang Cocok untuk Patrick Kluivert
Terkini
-
Kementan Pastikan Perkuat Tata Kelola Pupuk 2026: Sudah Dimulai Dari Aspek Perencanaan
-
Menkeu Purbaya Tolak Bayar Utang Whoosh Pakai APBN, Rosan: Kami Sedang Evaluasi
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Luhut Puji Menkeu Purbaya: Kerjanya Sudah Menunjukkan Hasil
-
Dicari Lulusan D3-S1! Lowongan Kerja Transjakarta Oktober 2025 dan Kisaran Gajinya
-
Finpay Telkom Gaet Asuransi ADB, Perluas Pasar Proteksi Digital
-
ESDM Targetkan Implementasi Penggunaan Avtur dari Minyak Jelantah di 2026
-
Luhut: Presiden Prabowo Akan Terbitkan Keppres Utang Kereta Cepat, Tak Pakai APBN
-
Industri MICE RI Diprediksi Terus Tumbuh
-
LPKR Catatkan Pendapatan Real Estate Rp 3,46 Trilun di Semester I-2025