Suara.com - Di era transisi energi saat ini, para pelaku industri dihadapkan pada berbagai tantangan untuk meningkatkan efisensi dan produktivitas. Salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan adalah penggunaan pelumas gemuk yang tepat dan optimal.
Pelumas gemuk memainkan peran krusial dalam menjaga performa mesin dan peralatan industri. Pemilihan dan penggunaan gemuk yang tepat dapat membantu memperpanjang umur komponen, mengurangi keausan, dan meminimalisir downtime.
"Terlebih di era transisi energi, para pelaku industri menghadapi tantangan dalam menghadirkan efisensi dan produktivitas yang lebih tinggi," kata Farista Andi Kusuma, VP Technical, Shell Indonesia dalam acara Shell ExpertConnect dikutip Selasa (11/6/2024).
Sementara itu, Raden Dadan Ramdan, akademisi dari Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, Institut Teknologi Bandung (ITB) mengatakan di dalam aplikasi industri, proses perawatan yang baik akan mencegah terjadinya kegagalan (failure). Apabila kegagalan mesin terjadi, maka aktivitas industri dan produktivitas akan terhentikan.
"Proses pelumasan yang sesuai dengan kebutuhan industri atau aplikasi dan proses perawatan yang sesuai dengan SOP (Standard Operating Procedure) akan membantu mencegah terjadinya kegagalan ini," katanya.
Farista menambahkan bahwa di Indonesia, Shell sendiri telah menghadirkan pelumas gemuk, Shell Gadus, yang telah melalui pengembangan teknologi selama lebih dari 80 tahun.
Kata dia Shell Gadus telah digunakan di berbagai sektor industri dan telah memberikan manfaat penghematan biaya operasional yang signifikan melalui penggunaan produk gemuk yang tepat dan berkualitas tinggi.
"Penggunaan Shell Gadus tidak hanya dapat mendukung peningkatan produktivitas industri, namun juga penghematan biaya (cost savings) bagi para pelanggan kami,” kata Farista.
Sebelumnya, Shell Indonesia mengumumkan pembangunan pabrik manufaktur gemuk (Grease Manufacturing Plant) pertamanya di Indonesia. Pabrik baru milik Shell di Indonesia tersebut akan memiliki kapasitas produksi hingga 12 kiloton per tahun.
Baca Juga: Rencana Jangka Panjang Kaltara Titik Beratkan Kawasan Industri Hijau Terbesar Dunia
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
Terkini
-
BEI: IHSG Telah Melonjak 16,83 Persen dari Akhir Tahun 2024
-
ADRO Masuk Key Call List UBS: Target Harga Saham Diproyeksi Naik 49 Persen
-
Soroti Listrik di Daerah 3T, Bahlil: Nasionalisme Masyarakat Jangan Berkurang!
-
Anak Menteri Keuangan Viral Lagi Usai Memprediksi Krisis Ekonomi Global: Siapkan Bitcoin dan Emas!
-
Purbaya Wanti-wanti Himbara Soal Penyaluran Dana Rp200 T: Jangan ke Konglomerat!
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
Bahlil Salurkan Listrik dan Resmikan PLTMH di 3 Wilayah
-
Telin, SDEC, dan ITCO Niaga Perkuat Kolaborasi Regional untuk Pengembangan Sistem Kabel Laut ICE II
-
CEK FAKTA: Jokowi Buat Natuna Jadi Jaminan Utang Kereta Cepat China
-
Emiten Keluarga Kalla Grup BUKK Raup Laba Bersih Rp 619,42 Miliar di Kuartal III-2025