Suara.com - Akhir-akhir ini, sejumlah perusahan tekstil di Indonesia tengah tidak baik-baik saja. Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia, mencatat 50 perusahaan tekstil sudah gulung tikar.
Bahkan menurut Asosiasi Pertekstilan Indonesia, sudah ada 13.800 karyawan tekstil terkena PHK. Namun angka itu masih belum pasti.
Tak hanya berimbas pada perusahaan dan karyawan, tapi juga sejumlah kampus yang menaungi jurusan tekstil.
Tercatat dulu masih ada belasan kampus tekstil. Namun, kini yang tersisa hanya enam kampus saja, di mana lima di antaranya, masih tergolong kampus baru.
Hanya kampus negeri saja yang masih bertahan kala perusahan tekstil berguguran. Sebab faktor biaya murah dan anggapan bila kampus negeri bermutu pendidikan lebih baik ketimbang swasta.
Adapun penyebab kampus tekstil mulai berguguran adalah pemikiran yang dianut masyarakat Indonesia yang merasa industri tekstil itu tak punya masa depan bagi lulusannya.
Berikut ini daftar enam kampus tekstil yang masih berjalan.
- ITT STTT Bandung
- UII Yogyakarta
- STT Wastukancana Purwakarta (baru)
- Poltek Enjinering Indorama Purwakarta (baru)
- Akademi Komunitas (Akom) Tekstil Solo (baru)
- Akom Tekstil API Surabaya (baru)
Sedangkan kampus tekstil yang tutup atau kampusnya masih berjalan namun jurusan tekstil sudah tutup.
- Akademi Tekstil Pardede Medan
- UNIS Tangerang
- Akademi Tekstil Veteran UPN Jakarta
- ATB-UNBR-UICM Bandung
- AITB Bandung
- PolTek Pusmanu Pekalongan
- Akom Tekstil Pekalongan
- Aktives Semarang
- AkaTex STTT Solo
- ITN Malang
- ATITS Surabaya
- Poltek Tekstil Muhammadiyah
Baca Juga: Ramai Bangkrut dan PHK Karyawan, Ini Daftar 5 Perusahaan Tekstil Terbesar di Indonesia
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- 7 Fakta Pembunuhan Sadis Dina Oktaviani: Pelaku Rekan Kerja, Terancam Hukuman Mati
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Air Minum Bersih untuk Semua: Menjawab Tantangan dan Menangkap Peluang Lewat Waralaba Inklusif
-
Airlangga: Stimulus Ekonomi Baru Diumumkan Oktober, Untuk Dongkrak Daya Beli
-
Berdasar Survei Litbang Kompas, 71,5 Persen Publik Puas dengan Kinerja Kementan
-
Belajar Kasus Mahar 3 M Kakek Tarman Pacitan, Ini Cara Mengetahui Cek Bank Asli atau Palsu
-
BPJS Ketenagakerjaan Dukung Penguatan Ekosistem Pekerja Kreatif di Konferensi Musik Indonesia 2025
-
Kementerian ESDM Akan Putuskan Sanksi Freeport Setelah Audit Rampung
-
Indonesia Tambah Kepemilikan Saham Freeport, Bayar atau Gratis?
-
Kripto Bisa Sumbang Rp 260 Triliun ke PDB RI, Ini Syaratnya
-
Duta Intidaya (DAYA) Genjot Penjualan Online di Tanggal Kembar
-
4 Fakta Penting Aksi BUMI Akuisisi Tambang Australia Senilai Rp 698 Miliar