Suara.com - SKK Migas mengakui banyak insinyur-insinyur dari Indonesia yang dibajak negara lain untuk mengarap proyek minyak dan gas (migas). Salah satu insinyur yang dibajak yaitu ahli pengelasan atau welder proyek migas.
Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Rudi Satwiko mengatakan, dibajaknya tukang las dalam negeri ini membuat proyek di Migas sempat terhambat.
"Cuma memang yang sekarang agak susah terus terang masalah welder. Jadi ada beberapa pekerjaan kami ini ter-delay. Semacam proyek-proyek besar kayak forel. ada beberapa yang lain-lain," ujarnya di Kantor SKK Migas, Jakarta, Rabu (7/8/2024)
"Itu ternyata welder kita juga dibajak. Jadi, yang dibajak ke luar negeri itu bukan hanya engineer, tapi tenaga-tenaga terampil kita itu juga dibajak," sambung Rudi.
Namun demikian, Dia tidak mempermasalahkan adanya pembajakan tersebut. Pasalnya, SKK Migas akan kembali banyak mencetak tenaga-tenaga terampil di industri migas.
Pasalnya, bilang Rudi, SKK Migas juga bekerja sama dengan pusat inovasi dan Vokasi Solo Technopark.
"Jadi sudah ada beberapa KKKS yang bekerja sama dengan Solo Technopark. Artinya, tidak masalah (dibajak), masih nggak apa-apa (insinyur) kita diambil. Kita buat yang baru lagi, jadi malah mengurangi perangguran," ucap dia.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D Suryodipuro menambahkan, saat ini banyak lapangan migas yang mayoritas pekerjanya dari dalam negeri.
Misalnya, pada lapangan Gas Tangguh LNG, di mana mayoritas insinyurnya atau 70 persen pekerjanya berasal dari warga lokal.
Baca Juga: SKK Migas Bareng Pelaku Industri Cari Solusi Rantai Suplai untuk Capai Target Produksi
"Dan itu bukan sesuatu yang mudah untuk dicapai. Itu sampai 3 batch ya yang kita waktu itu kita kelola, dan membutuhkan proses bukan hanya pendidikan secara teknis tapi bahkan sampai perubahan mindset. Sampai para pekerja operator-operator di lapangan ini bisa levelnya itu disamakan tarafnya dengan all level-level operator-operator," pungkas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Bank Mandiri Cetak Penyaluran Kredit dan DPK Tumbuh Dua Digit
-
Di Depan Prabowo, Airlangga Pamer IHSG Sentuh ATH Rp9.600: Yakin Target Pertumbuhan Ekonomi Tercapai
-
Peran PU Berubah, Kini Tak Hanya Bangun Proyek Infrastruktur
-
PLN Jamin Ketersediaan SPKLU demi Kenyamanan Pengguna Kendaraan Listrik Sepanjang Nataru
-
Kapitalisasi DRX Token Tembus Rp2,4 Triliun, Proyek Kripto Lokal Siap Go Global
-
Saham Emiten Keluarga Bakrie Mulai Bangkit dari Kubur
-
Eks Tim Mawar Untung Budiharto Kini Bos Baru Antam
-
Sempat Rusak Karena Banjir, Jasa Marga Jamin Tol Trans Sumatera Tetap Beroperasi
-
Banyak Materai Palsu di E-Commerce, Pos Indonesia Lakukah Hal Ini
-
Mendag Dorong Pembentukan Indonesia Belarus Business Council