Suara.com - Kecelakaan lalu lintas memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap angka kemiskinan di Indonesia. Terlebih, jika korban merupakan tulang punggung keluarga.
Hal itu terungkap dari hasil survei Jasa Raharja bersama Tim Kerja Sama Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Indonesia (UI) bahwa 62,5 persen keluarga korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas mengalami kemiskinan. Sementara 20 persen keluarga korban luka berat/cacat menghadapi hal serupa.
“Data realisasi santunan Jasa Raharja mencatat bahwa 44,35 persen korban kecelakaan lalu lintas adalah usia produktif dengan rentang usia 26-55 tahun. Hal itu menimbulkan dampak yang signifikan terhadap keluarga korban,” ujar Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko PT Jasa Raharja, Harwan Muldidarmawan ditulis Selasa (3/9/2024).
Harwan mengungkapkan, di tengah kesedihan yang mendalam, sebagian besar keluarga yang ditinggalkan oleh tulang punggung keluarga, harus berjuang untuk bertahan hidup dan membangun kembali stabilitas ekonomi mereka dari awal.
Fenomena tersebut, juga tecermin dari survei Jasa Raharja bahwa sebanyak 52 persen ahli waris menggunakan uang santunan untuk memenuhi kebutuhan seharihari, 16 persen untuk keperluan pemakaman dan acara keagamaan korban, 7 persen untuk membuka usaha, 23 persen untuk biaya sekolah anak, 1 persen untuk membayar utang, dan 1 persen untuk sewa/renovasi tempat tinggal.
“Oleh karena itu, perlu adanya formula khusus yang dapat mengurangi jumlah kasus dan fatalitas korban kecelakaan lalu lintas di masa depan. Ini memerlukan kerja sama yang erat antara seluruh pemangku kepentingan untuk melakukan upaya pencegahan dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan berlalu lintas,” tambah Harwan.
Harwan mengatakan, penanggulangan kecelakaan lalu lintas saat ini telah dilakukan secara masif, terstruktur, dan kolaboratif oleh Jasa Raharja, Korlantas Polri, dan pihak terkait. Hal ini terbukti efektif dalam menurunkan fatalitas korban kecelakaan lalu lintas.
Dalam kurun waktu 2023 misalnya, Jasa Raharja mencatat terjadi penurunan fatalitas korban kecelakaan lalu lintas yang ditandai dengan penurunan santunan meninggal dunia sebesar 3,41 persen secaya year on year (yoy).
“Total korban kecelakaan lalu lintas yang memperoleh santunan sepanjang tahun itu juga menurun sebesar 5,20 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebelumnya. Keberhasilan ini juga tak lepas dari peningkatan penanganan korban pasca-kecelakaan, terutama pada periode golden hour, yang merupakan waktu krusial dalam penanganan korban,” papar Harwan.
Baca Juga: Masyarakat Miskin Ekstrem di Indonesia Didominasi Lulusan SD dan Petani
Ke depan, Jasa Raharja terus berkomitmen untuk memaksimalkan langkah-langkah pencegahan yang berfokus pada socio-engineering, seperti optimalisasi Forum Komunikasi Lalu Lintas (FKLL), pengajaran keselamatan lalu lintas, kampanye keselamatan, dan berbagai upaya lainnya.
“Tentunya ini harus terus dilakukan secara bersama-sama. Dengan optimalisasi pencegahan dan penanganan korban yang baik, serta standar diagnosis cedera yang jelas, kita dapat berharap bahwa jumlah kecelakaan dan fatalitas korban ke depan akan semakin berkurang,” imbuh Harwan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Ambisi Bank Jakarta Perluas Ekosistem Digital
-
AFPI: Pemberantasan Pinjol Ilegal Masih Menjadi Tantangan Dulu dan Sekarang
-
IHSG Berpeluang Rebound, Isu Pangkas Suku Bunga The Fed Bangkitkan Wall Street
-
Berapa Gaji Pertama PPPK Paruh Waktu Setelah SK Diterima, Lebih dari dari UMR?
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Ekonomi Awal Pekan: BI Rate Bertentangan Konsensus Pasar, Insentif Jumbo Pacu Kredit
-
SK PPPK Paruh Waktu 2025 Mulai Diserahkan, Kapan Gaji Pertama Cair?
-
Menkeu Purbaya Mau Hilangkan Pihak Asing di Coretax, Pilih Hacker Indonesia
-
BPJS Watch Ungkap Dugaan Anggota Partai Diloloskan di Seleksi Calon Direksi dan Dewas BPJS
-
Proses Bermasalah, BPJS Watch Duga Ada Intervensi DPR di Seleksi Dewas dan Direksi BPJS 20262031