Suara.com - Kolaborasi antara Indonesia dan Jepang semakin penting di tengah perubahan besar dalam ketenagakerjaan global. Hal ini dikemukakan Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, dalam Indonesia-Japan Human Resources Forum (HR Forum) 2024.
Ida menyebut, kerja sama ini sebagai kunci memperkuat posisi kedua negara di tengah persaingan global yang ketat. Ida menjelaskan bahwa Indonesia saat ini memiliki keuntungan dari bonus demografi, yang mana jumlah penduduk usia produktif meningkat, sementara Jepang menghadapi tantangan kekurangan tenaga kerja akibat populasi yang menua.
"Perbedaan ini membuka peluang besar untuk saling membantu. Program Specified Skilled Workers (SSW) bisa menjadi solusi bagi Jepang yang membutuhkan tenaga kerja muda dan terampil, sementara Indonesia memiliki sumber daya manusia yang siap bekerja," ujar Ida.
Program SSW ini juga mendukung strategi 9 lompatan ketenagakerjaan Indonesia, yang bertujuan memperluas pasar tenaga kerja luar negeri dan meningkatkan keterampilan pekerja Indonesia.
"Pekerja kita tidak hanya mendapat kesempatan bekerja di luar negeri, tetapi juga memperoleh keterampilan yang berharga untuk karier mereka di masa depan," tambahnya.
HR Forum ini juga membahas empat langkah utama, yaitu penyebaran informasi pekerjaan di Jepang, membangun platform diskusi antara kedua negara, pendidikan bahasa Jepang, dan pelatihan keterampilan.
Menurut Ida, kesuksesan kerja sama ini akan sangat bergantung pada kualitas pendidikan dan pelatihan yang diberikan kepada Pekerja Migran Indonesia.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi, yang menutup acara tersebut, menyoroti pentingnya memastikan supply dan demand tenaga kerja cocok antara kedua negara, serta memperkuat hak-hak pekerja di lima sektor utama: perawatan, akomodasi, otomotif, industri baru, dan kerja sama antar pemerintah daerah.
"Forum ini menjadi fondasi penting untuk memperkuat kerja sama masa depan," kata Anwar.
Presiden Japan International Cooperation Agency (JICA), Akihiko Tanaka mendukung penuh kerja sama ini. "Kolaborasi ini menguntungkan kedua negara. Kami di JICA siap membantu Indonesia meningkatkan keterampilan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan spesifik pasar Jepang," ungkap Tanaka.
Komisioner Immigration Services Agency Jepang, Hideharu Maruyama, juga menekankan pentingnya pengelolaan imigrasi yang memudahkan pekerja Indonesia masuk ke Jepang.
"Kami akan memastikan proses imigrasi berjalan cepat dan jelas, sehingga tenaga kerja Indonesia bisa bekerja dengan aman dan nyaman di Jepang," kata Maruyama.
Dengan HR forum yang kedua ini, kerja sama ketenagakerjaan antara Indonesia dan Jepang diharapkan akan terus berkembang, menjawab kebutuhan tenaga kerja global dan meningkatkan hubungan bilateral.
Berita Terkait
-
Perkuat Konektivitas Digital, Telin dan Indosat Business Bangun Kolaborasi Strategis melalui Platform NeuTrafiX
-
Kesempatan Makin Terbuka Luas, Sekjen Kemnaker Bertemu Wali Kota Hokota Bahas Peluang Kerja di Jepang
-
Kemitraan Strategis Telin dan Indosat Ooredoo Hutchison Kembangkan Indonesia Cable System Express 2
-
Kolaborasi Pemerintah dan APINDO Perkuat Sistem Ketenagakerjaan
-
Kecelakaan Kerja Tinggi, Penerapan K3 Perlu Ditingkatkan
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 5 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Coverage Terbaik Untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp50 Ribuan
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Ekonom Bongkar Strategi Perang Harga China, Rupanya Karena Upah Buruh Murah dan Dumping
-
Sosok Rahmad Pribadi: Dari Harvard Hingga Kini Bos Pupuk Indonesia
-
Laba SIG Tembus Rp114 Miliar di Tengah Lesunya Pasar Domestik
-
Sepekan, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1 Triliun
-
Laba Bank SMBC Indonesia Anjlok Jadi Rp1,74 Triliun
-
Produsen Indomie Kantongi Penjualan Rp90 Triliun
-
OJK Bongkar Maraknya Penipuan Digital, Banyak Pelaku Masih Berusia Muda
-
Bank Mega Syariah Catat Dana Kelolaan Wealth Management Tembus Rp 125 Miliar
-
Pertamina Tindak Lanjuti Keluhan Konsumen, Lemigas Beberkan Hasil Uji Pertalite di Jawa Timur
-
Naik Tips, OCBC Nisp Catat Laba Rp3,82 Triliun