Suara.com - Kabar baik bagi pekerja Indonesia yang ingin bekerja di Jepang, karena kesempatan makin terbuka luas. Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi, mengadakan pertemuan penting dengan Wali Kota Hokota, Kishida Kazuo, untuk membahas potensi kerja sama di bidang ketenagakerjaan.
Pertemuan ini menyoroti program Specified Skilled Worker (SSW) dan pemagangan sebagai jalur yang dapat dioptimalkan oleh pekerja Indonesia. Hokota, yang dikenal sebagai penghasil buah dan sayur premium seperti stroberi, melon, wortel, dan ubi jalar, menawarkan peluang besar di sektor pertanian.
Selain itu, kota ini juga memiliki sektor manufaktur dan jasa yang berkembang pesat, menjadikannya destinasi yang menjanjikan bagi tenaga kerja terampil dari Indonesia.
"Potensi di Hokota sangat luar biasa, terutama dengan fokus pada pertanian berkelanjutan dan industri modern. Ini adalah peluang yang harus dimanfaatkan oleh pekerja Indonesia," ungkap Anwar Sanusi setelah pertemuan, Hokota, Rabu (3/9/2024).
Wali Kota Kishida Kazuo menyambut baik kolaborasi ini dan menyatakan bahwa tenaga kerja Indonesia, yang dikenal dengan etos kerja dan keterampilan yang tinggi, sangat cocok untuk mendukung kebutuhan industri di Hokota.
"Kami sangat antusias menyambut tenaga kerja Indonesia yang akan menjadi bagian penting dalam pengembangan ekonomi kota kami," ujarnya.
Kerja sama ini tidak hanya membuka peluang kerja di luar negeri bagi tenaga kerja Indonesia, tetapi juga diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan mereka melalui kesempatan bekerja di lingkungan yang mendukung pengembangan karier.
Kementerian Ketenagakerjaan berkomitmen untuk terus memperluas jaringan kerja sama dengan berbagai wilayah di Jepang, memastikan bahwa setiap tenaga kerja Indonesia yang ditempatkan mendapatkan pelindungan dan hak yang layak.
Sinergi ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi hubungan ketenagakerjaan antara Indonesia dan Jepang, serta membantu lebih banyak pekerja Indonesia meraih kesuksesan di negeri sakura.
Baca Juga: Menaker Minta Jangan Anggap Tabu Perpindahan Posisi di Organisasi
Berita Terkait
-
Kolaborasi Pemerintah dan APINDO Perkuat Sistem Ketenagakerjaan
-
Kecelakaan Kerja Tinggi, Penerapan K3 Perlu Ditingkatkan
-
Menaker Sebut Desmigratif Mampu Wujudkan Kesejahteraan Pekerja Migran
-
Dalam Seminar di Malaysia, Wamenaker Tegaskan Pemerintah Komitmen Tingkatkan Pelindungan Sosial bagi Pekerja dan Buruh
-
Tutup Naker Fest, Wamenaker: Alhamdulillah Berjalan Sukses dan Sesuai Harapan
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025