Suara.com - PT Waskita Karya (Persero) Tbk telah membangun 24 bendungan yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Sebanyak 15 di antaranya sudah selesai, sementara sembilan proyek lainnya masih dalam tahap pengerjaan.
Sembilan proyek tersebut meliputi Bendungan Rukoh, Jlantah, Mbay, Jragung Paket I, dan Bener Paket II. Dijelaskan, seluruh bendungan itu merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN).
Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita menyebutkan, ada sekitar 83 PSN yang dikerjakan perusahaan. Kemudian sebanyak 64 di antaranya sudah selesai dibangun.
"Kami bersyukur masih diberi kepercayaan membangun PSN, salah satunya bendungan. Keberadaan bendungan sangat bermanfaat bagi masyarakat, tidak hanya sebagai penyuplai kebutuhan air tapi juga berpotensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (19/9/2024).
Ia menyebutkan, ada dua proyek bendungan yang sudah hampir rampung dengan realisasi menembus 90 persen, yakni Bendungan Temef di Nusa Tenggara timur dan Rukoh Paket II di Aceh. Bahkan, lanjut dia, Temef akan segera diresmikan.
“Kemajuan pembangunan Bendungan Temef sudah hampir 100 persen. Maka sudah siap digunakan dan memberikan manfaat kepada masyarakat di sekitarnya, termasuk mendorong pariwisata di kawasan NTT,” tutur Ermy.
Dirinya menambahkan, bendungan itu terletak di Kabupaten Timor Tengah Selatan, mencakup tiga desa pada dua kecamatan yakni Desa Oenino dengan Desa Pane Utara, Kecamatan Oenino, serta Desa Konbaki, Kecamatan Polen. Dikatakan, Temef akan menjadi satu-satunya bendungan terbesar di Provinsi NTT, panjangnya hingga 550 meter dan tinggi 55 meter.
Ermy menjelaskan, bendungan tersebut mulai dibangun pada 2018, pada saat itu Waskita mengerjakan Paket I yang sudah selesai. Adapun nilai kontrak Bendungan Temef Paket I sebesar Rp 934 miliar, sementara nilai kontrak pembangunan Temef Paket 4 mencapai Rp 468 miliar.
Saat ini, perseroan juga mengerjakan beberapa proyek lainnya. Sebut saja Bendungan Jragung Paket I dan Bener Paket II di Jawa Tengah dengan realisasi di atas 50 persen, masing-masing sebesar 55,83 persen dan 51,66 persen. Ada pula Bendungan Mbay di Nusa Tenggara Timur yang progresnya mencapai 47,18 persen.
Baca Juga: Erick Thohir: Merger BUMN Karya Tak Mungkin Rampung Era Jokowi
Beberapa bendungan lainnya, sambung dia, baru mulai dikerjakan. Misalnya Bendungan Karangnongko Paket II di Jawa Timur dengan realisasi sebesar 13,42 persen. Lalu ada Bendungan Cibeet Paket III di Jawa Barat yang terealisasi 2,32 persen. Sedangkan pembangunan Bendungan Tiga Dihaji di Sumatera Selatan telah menyentuh progress 32,026 persen.
Sepanjang 2024, terdapat tiga bendungan Waskita Karya yang telah diresmikan. Pertama Bendungan Karian di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, yang diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada 8 Januari lalu. Kedua yaitu Bendungan Margatiga di Lampung Timur, diresmikan pada 26 Agustus, kemudian ketiga Bendungan Leuwikeris di Jawa barat pada 29 Agustus.
“Keberadaan bendungan sangat penting guna mengelola air di Indonesia. Ada beberapa fungsi utama bendungan di antaranya sebagai penyuplai air irigasi dan pengendali banjir,” jelas Ermy.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Menkeu Purbaya Sebut Pemerintah Mau Buat Kawasan Industri Hasil Tembakau
-
Inflasi Tembus 0,18 Persen, Bank Indonesia : Kenaikan Harga Emas Jadi Biang Kerok
-
Jadi BP BUMN, 12 Poin Penting Perubahan UU BUMN: Wamen Dilarang Jadi Komisaris
-
Mulai Bangkit, Rupiah Makin Perkasa Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Daftar Konglomerat Kelas Kakap yang Beli Patriot Bond, Ada Barito Hingga Djarum
-
Sah! Kementerian BUMN Berubah Jadi Badan Pengatur BUMN
-
Lowongan Kerja dan Gaji PT KAI Commuter Oktober 2025, Ada 8 Posisi Lulusan D3 dan S1
-
Kilang Minyak Dumai Kebakaran, Stok BBM Pertamina Gimana?
-
AI Jadi Kunci Efisiensi Bisnis, Produktivitas Perusahaan Bisa Naik 40 Persen
-
Uang Pensiun DPR Digugat, Berapa Nominal yang Diterima Pensiunan DPR per Bulan?