Suara.com - Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan Senin berpeluang naik ke level Rp15.500 per dolar AS didukung oleh proyeksi perekonomian Republik Indonesia (RI) yang solid.
“Dari segi internal sendiri kita melihat bahwa baik Bank Dunia atau IMF maupun Bank Indonesia meramal bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2024-2025 kemungkinan besar di atas 5 persen," kata pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi dikutip Antara, Senin (14/10/2024).
Ibrahim menuturkan proyeksi tersebut berdasarkan atas kondisi ekonomi Indonesia di Asia Tenggara yang relatif stabil dengan data pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang cukup bagus.
“Walaupun terjadi deflasi lima bulan berturut-turut, namun ekonomi Indonesia kemungkinan besar ini akan masih akan stabil di 5-5,1 persen,” ujarnya.
Faktor tersebut membuat pelaku pasar atau para investor kembali masuk ke pasar dalam negeri sehingga membuat mata uang rupiah kembali mengalami penguatan.
Di sisi lain, bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed kemungkinan besar akan kembali memangkas suku bunga acuannya, Fed Funds Rate (FFR), pada November 2024, dengan potensi penurunan besaran suku bunga sebesar 25 atau 50 basis poin.
Pada awal perdagangan Senin, rupiah dibuka melemah 32 poin atau 0,21 persen menjadi Rp15.610 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.578 per dolar AS.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen