Suara.com - Hubungan Presiden AS, Joe Biden dengan PM Israel, Benjamin Netanyahu memanas. Hal ini terungkap dalam laporan jurnalis terkenal Bob Woodward melalui bukunya "WAR".
Salah satu isu yang dibahas dalam buku ini adalah AS yang kelimpungan menangani sikap kekanak-kanakan Israel dan pemimpin mereka, Netanyahu.
Woodward menyebut, Biden menyampaikan ketidakpuasan terhadap Netanyahu secara pribadi, terutama terkait strategi Israel dalam serangan di Gaza dan Suriah.
Meskipun Biden secara terbuka mendukung Israel, di balik layar terjadi ketegangan antara keduanya, terutama mengenai pendekatan militer Israel. Dalam satu percakapan, Biden mempertanyakan strategi Netanyahu dan memperingatkannya untuk tidak melakukan tindakan berlebihan.
"Bajingan itu, Netanyahu, dia orang jahat. Dia orang yang sangat jahat!" ucap Biden secara pribadi tentang perdana menteri Israel itu kepada salah satu rekannya dalam buku WAR, seperti yang dikutip via CNN.
Dalam laporan yang merincikan perbincngan ratusan jam itu menyebut, Joe Biden sudah Biden berusaha menahan Israel dari serangan besar-besaran dan malah mendorong langkah yang lebih terukur.
"Apa strategi Anda, Bung?" Biden bertanya kepada Netanyahu selama panggilan telepon pada bulan April, Woodward melaporkan.
“Kami akan menyerang Rafah,” kata Netanyahu.
Tanggapan ini lantas membuat Biden kaget dan menuduh Netanyahu tanpa rencana, alias tidak memiliki strategi di kepalanya.
Baca Juga: Andrew Garfield Serukan Dukungan Terhadap Palestina saat Promosi Film Baru
Pada bulan yang sama, Israel melancarkan serangan di Suriah yang menewaskan seorang jenderal tinggi di Korps Garda Revolusi Iran, yang mendorong Iran meluncurkan lebih dari 100 rudal balistik sebagai tanggapan, pertama kalinya Iran menembakkan rudal dari wilayahnya langsung ke Israel.
AS, bersama Arab Saudi, Yordania, dan sekutu AS lainnya, membela Israel. Sementara hampir semua rudal Iran berhasil dicegat, Netanyahu ingin membalas.
Biden juga meminta Netanyahu tidak perlu melakukan tindakan balasan. Namun, saran itu ditolak dan Israel justru memperluas serangan mereka.
"Saya tahu dia akan melakukan sesuatu, tetapi cara saya membatasinya adalah dengan mengatakan kepadanya untuk 'Tidak melakukan apa pun'," kata Biden kepada para penasihatnya, menurut Woodward.
Tetapi rasa frustrasi Biden terhadap Netanyahu memuncak saat perang terus meningkat.
“Dia pembohong besar,” kata Biden secara pribadi tentang Netanyahu, setelah Israel memasuki Rafah, tulis Woodward.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok