Penurunan aktivitas fisik, diperparah dengan kurangnya ruang olahraga yang aman, meningkatkan risiko diabetes di seluruh Asia. Lebih dari sepertiga (35%) responden di Indonesia melaporkan penurunan aktivitas fisik dalam lima tahun terakhir, dengan orang-orang muda lebih mungkin melaporkan penurunan ini. Di antara mereka yang melaporkan kurangnya olahraga, 60% menyebutkan kurangnya akses ke ruang olahraga yang aman dan berkualitas di daerah mereka.
Memiliki ruang olahraga yang mudah diakses sangat penting untuk menjaga masyarakat tetap aktif, sehat, dan terlibat.
Sejak 2023, Sun Life telah bermitra dengan yayasan perubahan sosial Beyond Sport untuk meluncurkan Hoops + Health, sebuah program komunitas yang mendorong aktivitas dan gaya hidup sehat melalui olahraga basket dengan meningkatkan akses komunitas ke fasilitas olahraga basket dan pelatih di seluruh Asia.
Hingga saat ini, Hoops + Health telah membantu lebih dari 14.000 orang di komunitas yang membutuhkan untuk tetap aktif dan menikmati olahraga.
Diabetes adalah salah satu masalah kesehatan masyarakat paling serius yang dihadapi Asia, namun mitos umum tentang kondisi ini masih banyak beredar, terutama terkait faktor risiko.
Hampir satu dari tiga orang (46%) percaya bahwa diabetes tipe 2 hanya memengaruhi individu dengan kelebihan berat badan, 68% percaya bahwa diabetes hanya disebabkan oleh konsumsi gula berlebihan, dan 47% berpikir bahwa pengobatan diabetes selalu memerlukan suntikan insulin.
Survei ini juga menemukan bahwa para diabetesi memiliki kesadaran risiko yang rendah sebelum diagnosis mereka. Sebanyak 35% melaporkan mereka memiliki pemahaman yang buruk atau sangat buruk tentang kondisi tersebut sebelum diagnosis.
Lebih dari sepertiga diabetesi (28%) percaya bahwa mereka berisiko rendah atau tidak mempertimbangkan risiko mereka sama sekali sebelum diagnosis, sementara hanya 13% diabetesi yang percaya bahwa mereka berisiko tinggi.
Temuan ini menunjukkan bahwa kesalahpahaman tentang risiko dan penyebab diabetes dapat menghambat pencegahan, diagnosis dini, dan pengobatan, sehingga edukasi tentang topik ini menjadi sangat penting.
Baca Juga: Obat Diabetes Tipe 2 Turunkan Risiko Serangan Jantung dan Stroke? Ini Faktanya
"Penelitian kami menunjukkan bahwa sangat penting untuk menangani kesenjangan pengetahuan yang signifikan tentang diabetes – faktor risikonya, serta pentingnya diagnosis dini dan pencegahan. Dengan meningkatkan kesadaran dan membongkar mitos umum, kita dapat memberdayakan individu untuk membuat pilihan kesehatan yang lebih baik. Mengadopsi langkah pencegahan seperti menjalani pola makan yang lebih sehat, berolahraga secara teratur, dan memantau kadar gula darah dapat secara signifikan meningkatkan hasil kesehatan dan bahkan mengarah pada remisi." kata Steven Ho selaku AVP, Direktur Medis.
Meskipun tidak ada obat, para profesional medis mengatakan banyak orang dapat membalikkan kondisi diabetes dalam waktu satu tahun setelah diagnosis melalui perubahan gaya hidup positif seperti pilihan makanan yang lebih sehat dan lebih banyak berolahraga.
Mengadopsi perubahan gaya hidup ini dapat menjaga kadar glukosa tetap normal tanpa perlu insulin. Namun, kesadaran tentang potensi membalikkan diabetes masih terbatas. Hanya setengah dari masyarakat umum yang percaya bahwa diabetes tipe 2 dapat dikelola tanpa obat-obatan.
Hanya sedikit penderita diabetes di Indonesia yang secara aktif mencoba memulihkan kondisi mereka. Sementara 91% diabetesi percaya bahwa remisi mungkin terjadi, kebanyakan dari mereka tidak percaya hal itu dapat dicapai dalam waktu satu tahun meskipun banyak profesional medis menyarankan bahwa ini memungkinkan.
Memberdayakan orang untuk secara efektif mengelola kondisi mereka memerlukan akses ke perawatan kesehatan dan nasihat medis, edukasi tentang strategi manajemen terbaru, dukungan perilaku untuk perubahan gaya hidup, serta pilihan makanan dan olahraga yang terjangkau dan mudah diakses.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
Terkini
-
BEI: IHSG Telah Melonjak 16,83 Persen dari Akhir Tahun 2024
-
ADRO Masuk Key Call List UBS: Target Harga Saham Diproyeksi Naik 49 Persen
-
Soroti Listrik di Daerah 3T, Bahlil: Nasionalisme Masyarakat Jangan Berkurang!
-
Anak Menteri Keuangan Viral Lagi Usai Memprediksi Krisis Ekonomi Global: Siapkan Bitcoin dan Emas!
-
Purbaya Wanti-wanti Himbara Soal Penyaluran Dana Rp200 T: Jangan ke Konglomerat!
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
Bahlil Salurkan Listrik dan Resmikan PLTMH di 3 Wilayah
-
Telin, SDEC, dan ITCO Niaga Perkuat Kolaborasi Regional untuk Pengembangan Sistem Kabel Laut ICE II
-
CEK FAKTA: Jokowi Buat Natuna Jadi Jaminan Utang Kereta Cepat China
-
Emiten Keluarga Kalla Grup BUKK Raup Laba Bersih Rp 619,42 Miliar di Kuartal III-2025