Suara.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menggandeng Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk bisa menguji produk UMKM binaan BUMN. Pasalnya, kekinian perusahaan pelat merah memiliki kewajiban menggandeng UMKM untuk pengadaan dengan nilai tender di bawah Rp15 miliar.
Erick mengungkapkan, hingga kini, sebanyak 50 ribu UMKM telah bergabung dalam ekosistem BUMN, dengan 90 persen bergerak di sektor pangan.
Dengan pengujian ini, UMKM bisa mendapatkan sertifikasi layak untuk dikonsumsi, sehingga bisa diproduksi dan dijual massal.
"Kami menargetkan sertifikasi produk UMKM ini selesai dalam beberapa bulan ke depan, khususnya bagi UMKM binaan BUMN. Program ini adalah langkah konkret untuk membantu mereka naik kelas," ujar Erick di Jakarta, Selasa (26/11/2024).
Erick juga menggarisbawahi integrasi teknologi dalam pengelolaan UMKM. Program seperti Pasar Digital (PaDi) UMKM dan PNM Mekaar, yang telah menjangkau lebih dari 21,2 juta perempuan di pedesaan, akan menjadi tulang punggung implementasi program ini.
"Dengan integrasi digital, sertifikasi tidak akan menjadi kendala. PNM Mekaar, misalnya, telah memberikan pinjaman antara Rp1-5 juta yang langsung terkoneksi dengan sistem digital. Ini membantu proses sertifikasi berjalan lebih cepat dan efisien," tambahnya.
Erick optimistis, kolaborasi lintas sektor dengan BPOM dan lembaga pendanaan seperti BRI, Pegadaian, dan PNM akan memperkuat posisi UMKM sebagai pilar utama kemandirian ekonomi Indonesia.
Ia menambahkan, roadmap telah disusun dengan target jangka pendek hingga lima tahun ke depan.
"Arahan Bapak Presiden jelas. Kita harus menjadi negara mandiri dengan UMKM sebagai fondasi. Sertifikasi, pendanaan, hingga akses pasar adalah kunci untuk mewujudkan visi ini," pungkas Erick.
Baca Juga: Jalin Gandeng EcoTouch, Ubah Limbah Tekstil Jadi Karya Bernilai
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan
-
Masyarakat Umum Boleh Ikut Serta, Pegadaian Media Awards Hadirkan Kategori Citizen Journalism
-
Zoomlion Raih Kontrak Rp4,5 Triliun