Suara.com - PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), anak perusahaan dari Adaro Energy yang bergerak di sektor batu bara, secara resmi melaksanakan Initial Public Offering (IPO) minggu ini. Penting bagi masyarakat untuk mengetahui siapa pemegang saham terbesar AADI sebelum memutuskan berinvestasi di perusahaan energi ini.
AADI menetapkan harga Rp5.550 per saham untuk lebih dari 778 juta saham yang akan ditawarkan kepada publik. Dengan demikian, perusahaan menargetkan untuk mendapatkan dana segar sekitar Rp4 triliun.
Setelah IPO, sebagian besar saham tetap dimiliki oleh pemegang saham Adaro Energy atau ADRO. Lebih dari 40 persen saham dikuasai oleh PT Adro Strategic Investama. Selain itu, pengusaha Garibaldi Thohir memiliki 5,8 persen saham, dan masyarakat umum yang merupakan pemegang saham ADRO mendapatkan porsi 43 persen.
Profil AADI
Didirikan pada tahun 2004, perusahaan ini adalah induk yang memiliki anak perusahaan di berbagai bidang seperti pertambangan batu bara termal, logistik, pengelolaan aset lahan (Adaro Land), pengelolaan air (Adaro Water), serta investasi (Adaro Capital), ketenagalistrikan, jasa konsultasi pertambangan, dan pengembangan teknologi informasi.
Operasional grup mencakup wilayah Jakarta, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Riau, Sumatera Utara, dan Kalimantan Utara.
Saat ini, Grup memiliki tujuh aset pertambangan batu bara termal yaitu AI, LSA, SCM, PCS, MIP, PC dan RC. Dari ketujuh aset tersebut, lima di antaranya—AI, LSA, SCM, PCS di Kalimantan Selatan dan MIP di Sumatera Selatan—sudah beroperasi. Sementara dua aset lainnya—PC dan RC di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah—masih dalam tahap pengembangan.
Menurut Laporan Cadangan dan Sumber Daya JORC yang disusun oleh PT Quantus Consultants Indonesia (QCI), konsesi AI, LSA, PCS, SCM, dan MIP memiliki estimasi cadangan batu bara per 30 Juni 2024 sebesar 917,4 juta ton dengan sumber daya sebesar 4.102 juta ton. Pada tanggal yang sama, Grup memproduksi batu bara termal sebanyak 32,74 juta ton.
Sebagai perusahaan pertambangan batu bara yang terintegrasi secara vertikal, Perseroan memiliki anak perusahaan yang bergerak di bisnis logistik meliputi transportasi tongkang dan pemuatan kapal batu bara, pengangkutan BBM, pengerukan dan pemeliharaan alur sungai, bongkar muat barang di pelabuhan darat dan laut serta pemeliharaan dan perbaikan tongkang untuk memastikan bahwa batu bara tiba di lokasi tujuan sesuai jadwal, spesifikasi dan kualitas yang disepakati.
Baca Juga: Utang Masih Menumpuk, Waskita Karya Jual Tiga Ruas Jalan Tol
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
Terkini
-
KB Bank Perkokoh Kualitas Aset melalui Kerja Sama Sukuk dengan TBS Energi Utama
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
Bankir Ini Nilai Penggunaan AI Jadi Masa Depan Industri Keuangan
-
Operasional KRL Sampai Jam Berapa di Malam Tahun Baru? Simak Jadwalnya
-
Aguan dan Salim Mau Ciptakan Kawasan Bisnis Tepi Laut
-
Meski Banyak Tekanan Pasar Properti Tetap Tumbuh, Didukung Kebijakan Pemerintah
-
OJK: Minat Investor Asing ke Sektor Perbankan Masih Tinggi, Ini Faktornya
-
APINDO Ingatkan Pemerintah Tak Ulangi Kekacauan Penetapan UMP Tahun Lalu: Harus Pakai Formula!
-
Harga Emas Kompak Naik! Cek Rincian Terbaru Logam Mulia di Pegadaian Hari Ini
-
Riset: 77 Persen UMKM Masih Lakukan Pencatatan Keuangan Secara Manual