Suara.com - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan Katalog Elektronik Versi 6 (V6) dari Istana Negara, Jakarta, pada Selasa (10/12/2024).
Langkah ini diklaim menjadi aksi penting dalam transformasi digital pengadaan barang dan jasa pemerintah dengan berbagai fitur baru yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas.
Katalog elektronik V6, yang dikembangkan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), dirancang untuk mempermudah proses pengadaan.
Ini termasuk kemudahan dalam pembayaran bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Koperasi (UMKK) yang terintegrasi dengan Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI) dari Kementerian Keuangan dan Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) dari Kementerian Dalam Negeri.
Selain itu, sistem ini juga memungkinkan e-audit dan pemantauan transaksi secara real-time, sehingga pengguna dapat lebih cepat menemukan informasi yang dibutuhkan dan mempercepat proses pengadaan barang dan jasa.
Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa peluncuran katalog elektronik V6 merupakan bukti nyata dari transformasi digital dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah yang akan memberikan dampak signifikan, terutama dalam hal efisiensi, transparansi, dan penghematan anggaran.
“Dengan katalog elektronik ini, pemerintah berpotensi menghemat 20 hingga 30 persen dari anggaran belanja negara yang mencapai ratusan triliun setiap tahunnya. Proses pengadaan barang dan jasa kini lebih efisien dalam hal biaya administrasi dan waktu berkat otomatisasi,” ungkap Prabowo, dalam keterangan resminya.
Lebih lanjut, Presiden menekankan bahwa transformasi digital ini tidak hanya berkaitan dengan efisiensi tetapi juga merupakan langkah strategis untuk mengurangi potensi korupsi dalam pengadaan barang dan jasa.
Dengan adanya transparansi dan persaingan yang lebih sehat melalui katalog elektronik, diharapkan pengadaan barang dan jasa pemerintah menjadi lebih akuntabel dan berintegritas.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala LKPP Hendrar Prihadi (Hendi) menambahkan bahwa Katalog Elektronik Versi 6 merupakan kemajuan signifikan dalam upaya LKPP untuk meningkatkan layanan sistem pengadaan secara elektronik. Fitur-fitur baru dalam katalog ini memberikan kemudahan bagi pengguna dalam melakukan transaksi atau belanja pemerintah.
“Inovasi sistem digital pada Katalog Elektronik Versi 6.0 memungkinkan masyarakat untuk memantau proses pengadaan pemerintah dengan lebih baik. Informasi mengenai harga, spesifikasi produk, hingga gambar dapat diakses oleh siapa saja. Kami berharap fitur baru ini akan meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas dalam transaksi pengadaan,” ujar Hendi.
Katalog elektronik V6 telah diterapkan di lima Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah (K/L/Pemda) sebagai proyek percontohan, yaitu Kementerian Keuangan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, LKPP, serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Tengah. Dengan peluncuran resmi oleh Presiden RI, seluruh K/L/Pemda diharapkan untuk mulai menggunakan katalog V6 mulai 1 Januari 2025.
Berita Terkait
-
Adab Wapres Gibran di Depan Prabowo Kembali Disorot Netizen: Gerakannya Sederhana, tapi ...
-
Dari Istana ke Partai Perseorangan: Drama Politik Jokowi Pasca Dipecat PDIP
-
Jokowi Dianggap Cocok Pindah ke Gerindra, Ini 2 Alasan Kuatnya
-
Silsilah Keluarga Pinka Haprani dan Didit Prabowo, Sesama Darah Biru yang Mendadak Dijodohkan Warganet
-
Serahkan DIPA dan TKD Tahun Anggaran 2025, Prabowo Tekankan Penghematan di Semua Bidang
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
Harga Emas Antam Melonjak Drastis dalam Sepekan
-
Hari Minggu Diwarnai Pelemahan Harga Emas di Pegadaian, Cek Selengkapnya
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?