Suara.com - PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mengungkapkan bakal merampungkan jual-beli pembelian lahan dengan PT BYD Motor Indonesia. Produsen mobil listrik asal China akan membeli lahan SSIA seluas 108 hektare di Subang Metropolitan.
Vice President of Investor Relations Surya Semesta Internusa, Erlin Budiman menjelaskan, pelunasan pembelian lahan akan dibayarkan BYD pada Desember ini. Hanya saja, dirinya tak merinci kapan tanggal pelunasan tersebut.
"Desember kami akan tanda tangan. Mereka (BYD) sudah down payment dan nanti kami akan serah terima semuanya," ujar Erlin di Jakarta, Selasa (10/12/2024).
Selain tanggal, Erlin juga tak merinci nilai pembelian lahan tersebut. Namun, dia menyebut, pembelian akan masuk dalam buku pendapatan perseroan.
"Jadi mereka (BYD) tidak hanya 108 hektare tapi ada tambahan 18 hektare," ucap dia.
Adapun, SSIA membidik pendapatan sebesar Rp6 triliun pada tahun 2024 ini. Hingga kuartal III-2024, perseroan meraup pendapatan Rp3,86 triliun yang meningkat 27,9 persen.
Peningkatan ini terutama didorong oleh pendapatan konstruksi sebesar Rp532,9 miliar, sedangkan pendapatan segmen properti dan perhotelan masing-masing sebesar Rp262,3 miliar dan Rp155 miliar.
Pendapatan yang meningkat membuat laba kotor perseroan menjadi Rp1,17 triliun di kuartal III-2024 atau naik 52,2 persen dari Rp771,7 miliar pada kuartal III-2023. Peningkatan laba kotor diperoleh dari laba kotor properti yang naik sebesar 138,6 persen (Rp221,1 miliar) dan peningkatan laba kotor perhotelan sebesar 27,1 persen (Rp117,7 miliar).
Salah satu kontributor peningkatan pendapatan segmen perhotelan adalah kinerja Umana Bali, LXR Hotels & Resorts (sebelumnya bernama Jumana Bali Ungasan Resort) yang merupakan salah satu unit bisnis perhotelan dari PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), berlokasi di daerah Ungasan, Bali.
Resort eksklusif ini merupakan resor pertama di Asia Tenggara di bawah luxury brand, LXR Hotels & Resorts yang dikelola oleh Hilton, merek dan jaringan hotel terkemuka yang berbasis di Beverly Hills, California.
Baca Juga: Emiten Jalan Tol Jusuf Hamka Targetkan Pendapatan Rp 4,86 Triliun di 2025
Dalam waktu satu tahun beroperasi, Umana Bali, LXR Hotels & Resorts dengan cepat menjadi destinasi mewah utama di ujung selatan Bali. Sampai sembilan bulan pertama 2024, tingkat hunian di Umana Bali, LXR Hotels & Resorts (LXR) mencapai 47,2 persen meningkat dari 18 persen pada 9M23. Sementara itu, ARR untuk 9M24 mencapai Rp9.165K, naik dari Rp7.988K pada 9M23.
Selain Umana Bali, LXR Hotels & Resorts, perusahaan juga memiliki hotel lain yakni Gran Melia Jakarta (GMJ), Melia Bali Hotel (MBH), dan jaringan BATIQA Hotels yang beroperasi di Karawang, Jababeka, Cirebon, Surabaya, Pekanbaru, Palembang dan Lampung
Dengan torehan yang dicapai semua segmen bisnis tersebut, EBITDA perseroan berhasil meningkat 94,3 persen menjadi Rp660 miliar pada kuartal III-2024, dari posisi Rp339,7 miliar per kuartal III-2023. EBITDA yang meningkat ini sebagai hasil dari peningkatan EBITDA properti sebesar 235,7 persen menjadi Rp196,7 miliar.
Akibat ada peningkatan dari pendapatan dan EBITDA, membuat laba bersih konsolidasi perseroan menjadi Rp228,4 miliar per kuartal III-2024 dari rugi bersih sebesar Rp23,7 miliar di kuartal III-2023. Laba yang meningkat signifikan dari peningkatan net profit bisnis properti.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Pindar Lebih Bergairah, Efek Dapat Guyuran Likuiditas Rp 200 Triliun
-
Danantara Banyak Kasih Syarat KRAS Sebelum Suntik Dana Rp 8,35 Triliun
-
Garuda Indonesia Tahan Datangkan 3 Pesawat Baru, Apa Alasannya?
-
Setelah CHT, Menkeu Purbaya Ditantang Bereskan Penyaluran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau
-
Uang Digital Terus Berkembang Pesat di Indonesia
-
Profil Dirut Bank BJB Yusuf Saadudin yang Meninggal Dunia
-
Rupiah Bangkit ke Rp16.716, Namun Ancaman Fiskal dan Geopolitik Bayangi Pasar
-
Cadangan Devisa RI Terkuras di 2024, Gubernur BI Ungkap Alasan Utama di Baliknya
-
IHSG Berbalik Menghijau di Jumat Pagi, Namun Dibayangi Pelemahan Rupiah
-
Emas Antam Naik Tipis Rp 2.000 Jelang Akhir Pekan, Intip Deretan Harganya