Suara.com - Dunia startup Indonesia kembali dikejutkan dengan kabar mengejutkan. Gibran Huzaifah, CEO sekaligus pendiri eFishery, startup unicorn di bidang perikanan, tengah menjadi sorotan setelah diduga melakukan penyelewengan dana perusahaan.
Menurut laporan DealStreetAsia yang dikutip Senin (16/12/2024) dugaan ini muncul setelah sejumlah investor kakap merasa curiga terhadap laporan keuangan perusahaan.
Kabar ini pertama kali mencuat saat jajaran direksi eFishery memutuskan untuk membebastugaskan sementara Gibran dari jabatannya. Tidak hanya Gibran, co-founder lainnya, Chrisna Aditya, juga turut dicopot sementara dari jabatannya.
"eFishery saat ini beroperasi di bawah kepemimpinan Adhy Wibisono, sebagai Interim CEO, dan Albertus Sasmitra, sebagai Interim CFO. Keputusan diambil bersama shareholder perusahaan, sebagai wujud komitmen untuk meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik," ujar juru bicara eFishery dalam pernyataan tertulis.
Menurut sumber terpercaya, para investor eFishery telah mengungkapkan kecurigaan mereka terhadap laporan yang disampaikan oleh kedua petinggi tersebut.
Keduanya saat ini tengah dalam penyelidikan internal terkait dugaan penyelewengan laporan kinerja dan pendapatan keuangan perusahaan.
Pihak eFishery sendiri telah mengakui adanya investigasi tersebut dan menyatakan berkomitmen untuk menjaga tata kelola perusahaan yang baik.
Namun, belum ada keterangan resmi mengenai jumlah dana yang diduga diselewengkan atau bentuk penyelewengan yang dilakukan.
Kasus ini tentunya menjadi pukulan besar bagi eFishery yang selama ini dikenal sebagai salah satu startup paling sukses di Indonesia. Investor dan publik pun kini menantikan hasil akhir dari investigasi ini.
Baca Juga: Dibawah Kepemimpinan Adhy Wibisono, eFishery Fokus Tingkatkan Governance
Gibran dan Chrisna adalah beberapa di antara para pemegang saham eFishery yang memiliki porsi saham cukup besar di perusahaan itu, dimana masing-masing memiliki sekitar 9 persen dari total saham.
eFishery merupakan perusahaan rintisan di bidang akuakultur yang didirikan oleh Gibran Huzaifah, Muhammad Ihsan Akhirulsyah, dan Chrisna Aditya pada 8 Oktober 2013. Perusahaan ini mengembangkan solusi teknologi manajemen budidaya ikan, seperti mesin pakan otomatis untuk kolam ikan.
Sejumlah investor kakap pun kepincut dengan startup ini hingga menanamkan modalnya. Beberapa investor terkenal itu antara lain: Northstar, Wavemaker Partners, Temasek Holdings, Argor Capital, SoftBank, HSBC Indonesia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
USS Jakarta 2025 x BRI: Nikmati Belanja Fashion, Sneakers dan Gaya Hidup Urban dengan Promo BRI
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Dapat Tax Holiday, Bahlil Pastikan PT Lotte Chemical Indonesia Perluas Pabrik di Cilegon
-
Menteri UMKM Tuding Bea Cukai sebagai Biang Kerok Lolosnya Pakaian Bekas Impor
-
Menperin Agus Sumringah: Proyek Raksasa Lotte Rp65 Triliun Bakal Selamatkan Keuangan Negara!
-
Cara Daftar Akun SIAPkerja di Kemnaker untuk Ikut Program Magang Bergaji
-
Presiden Prabowo Guyur KAI Rp5 T, Menperin Agus: Angin Segar Industri Nasional!
-
Selain Pabrik Raksasa Lotte, Prabowo Pacu 18 Proyek Hilirisasi Lain: Apa Saja Targetnya?
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
Harga Pupuk Subsidi Turun, Menko Pangan Apresiasi Pupuk Indonesia