Suara.com - PT Nestlé Indonesia menjadi salah satu perusahaan yang diakui atas komitmennya dalam menjalankan peta jalan pengurangan sampah.
Bersama dengan 20 perusahaan di sektor manufaktur, ritel, dan jasa makanan/minuman lainnya, PT Nestlé Indonesia mendapat apresiasi dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia (KLH RI), karena kontribusi mereka dalam mencari solusi masalah sampah di Indonesia.
Penghargaan ini diberikan oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya Beracun (PSLB3) Rosa Vivien Rahmawati, kepada Direktur Corporate Affairs & Sustainability PT Nestlé Indonesia Sufintri Rahayu, dalam “Apresiasi Pelaksanaan Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen”, di Jakarta, 7 Oktober 2024.
Dalam kesempatan itu, Sufintri Rahayu mengatakan, selama lebih dari 52 tahun, PT Nestlé Indonesia berkomitmen untuk menciptakan manfaat bersama bagi masyarakat dan lingkungan melalui operasional perusahaan.
"Kami tentunya juga berharap untuk dapat berkolaborasi bersama pihak-pihak lainnya dengan mengedepankan aspek keberlanjutan untuk melestarikan bumi baik bagi generasi saat ini maupun yang mendatang," ujarnya.
Atas diterimanya penghargaan dari PSLB3 Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia (KLH RI) ini, maka hal tersebut mencerminkan kepatuhan PT Nestlé Indonesia terhadap Peraturan Menteri LHK No. P.75 Tahun 2019 tentang peta jalan pengurangan sampah.
Pada kesempatan itu, Direktur Jenderal PSLB3, Rosa Vivien Rahmawati menyatakan bahwa penghargaan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah berkelanjutan, dengan pendekatan seperti 3R, ekonomi sirkular, dan industrialisasi pengolahan sampah.
Bangun Fasilitas TPS3R di Karawang
Salah satu inisiatif PT Nestlé Indonesia adalah membangun fasilitas TPS3R Baraya Runtah di Karawang, Jawa Barat, dengan berkolaborasi bersama Pemerintah Kabupaten Karawang dan KSM Sahabat Lingkungan. Fasilitas ini memungkinkan pengelolaan sampah hingga 3 ton per hari, dengan menciptakan 25 lapangan kerja serta mendukung 4.500 rumah tangga dan usaha lokal di desa Sukaluyu.
Baca Juga: Perbankan Makin Getol Terapkan ESG Guna Dorong Pertumbuhan Bisnis
Sebagai kelanjutan kerja sama tersebut, Pemerintah Kabupaten Karawang dan PT Nestlé Indonesia memperkuat upaya penanganan sampah di Kabupaten Karawang melalui program pengembangan fasilitas dan komunitas di 10 TPS3R yang diinisiasi Kementerian PUPR RI. Program ini kemudian memungkinkan TPS3R melayani hingga 6.500 rumah tangga di Kabupaten Karawang dengan kapasitas rata-rata 15 ton sampah per hari, sehingga membantu mengurangi pengiriman sampah ke TPA serta kebocoran sampah ke laut.
Berbagai inovasi terus dilakukan PT Nestlé Indonesia dalam mendukung ekonomi sirkular melalui pengembangan kemasan berkelanjutan, pengurangan plastik baru, edukasi masyarakat tentang pengelolaan sampah, dan penyediaan fasilitas daur ulang.
Saat ini, PT Nestlé Indonesia berkomitmen untuk terus berinovasi dalam mendukung keberlanjutan, mulai dari pengembangan kemasan ramah lingkungan hingga pengurangan penggunaan plastik baru. Kolaborasi lintas sektor, baik dengan pemerintah, mitra, maupun masyarakat dinilai sangat penting dalam menciptakan solusi pengelolaan sampah yang lebih baik untuk masa depan yang lebih bersih dan hijau.
Berita Terkait
-
Nestle Ganti Sedotan Plastik dengan Kertas untuk Produk Susu Kotak Milo
-
Strategi Emiten BELI Ciptakan Bisnis Berkelanjutan
-
Riset Avanade: Organisasi Menengah di Asia Pasifik Harapkan Keuntungan 4x Lipat dari Ledakan AI
-
Dari Liburan ke Pemberdayaan: Kisah Inspiratif Pariwisata Bermakna di Candi Prambanan
-
SIG: Pembangunan Berkelanjutan Jadi Jantung Bisnis
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dituding Bahlil Salah Baca Data Subsidi LPG 3 Kg, Menkeu Purbaya: Mungkin Cara Lihatnya yang Beda
-
Pertamina Pastikan Kesiapan SPBU di Lombok Jelang MotoGP Mandalika
-
Harga Emas Turun Hari Ini: Galeri 24 Anjlok Jadi 2,2 Jutaan, Emas Antam Menarik Dibeli?
-
Dukung MotoGP Mandalika 2025, Telkomsel Hadirkan 300 BTS 4G/LTE & Hyper 5G
-
Daftar Pinjol Ilegal Oktober 2025: Ini Cara Cek Izin Pinjaman di OJK
-
Cara Hitung Bunga Deposito Tabungan 2025
-
Luhut Turun Tangan, Minta Purbaya Tak Ambil Anggaran MBG
-
Anggaran Makan Bergizi Gratis Tembus Rp20 Triliun, Penyerapan Melonjak Tiga Kali Lipat!
-
Disindir soal Subsidi LGP 3Kg, Menkeu Purbaya: Mungkin Pak Bahlil Betul
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai