Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengusulkan agar edukasi terhadap pasar modal dilakukan sejak dini. Bahkan, edukasi pasar modal bisa dilakukan sejak jenjang sekolah dasar (SD).
Anggota Komisi XI DPR RI, Fathi, menilai usulan tersebut penting untuk membangun fondasi literasi keuangan masyarakat sejak dini, terutama dalam menghadapi perkembangan ekonomi global.
"Edukasi pasar modal sejak usia dini adalah terobosan yang sangat positif. Jika anak-anak sudah diperkenalkan dengan konsep pasar modal di tingkat SD, mereka akan tumbuh dengan pemahaman yang lebih baik tentang keuangan, investasi, dan pengelolaan risiko,” ujar Fathi seperti dikutip, Sabtu (4/1/2025).
Fathi menekankan bahwa kolaborasi antara pemerintah, DPR, dan institusi pendidikan diperlukan untuk memastikan kebijakan ini dapat terimplementasi secara efektif.
Menurutnya, penyusunan kurikulum yang tepat akan menjadi kunci keberhasilan program ini.
"Kurikulum yang dirancang harus relevan, sederhana, dan menarik untuk anak-anak. Pendekatan kreatif, seperti menggunakan permainan edukatif atau simulasi sederhana, dapat membantu mereka memahami konsep pasar modal tanpa merasa terbebani," kata dia.
Sebagai anggota Komisi XI DPR RI yang membidangi keuangan dan perbankan, Fathi berkomitmen untuk terus mendorong program-program peningkatan literasi keuangan di Indonesia.
Menurutnya, edukasi pasar modal bukan hanya untuk mendukung pertumbuhan sektor keuangan, tetapi juga menciptakan generasi muda yang lebih melek finansial dan mandiri secara ekonomi.
"Dengan literasi keuangan yang baik, generasi muda Indonesia akan mampu membuat keputusan finansial yang bijak, yang pada akhirnya akan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan," beber dia.
Baca Juga: Sri Mulyani Sindir Saham Berfundamental Jelek di BEI
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan Pemerintah akan mendukung upaya pengembangan dan penguatan Pasar Modal Indonesia.
Salah satunya mengenai program untuk pendalaman pasar melalui edukasi dan peningkatan literasi masyarakat. Agar diharapkan dapat lebih berperan dalam memperluas penetrasi produk pasar modal, tidak terbatas pada saham saja.
"Jual beli saham sekarang seharusnya ini sudah mulai diajarkan bukan di tingkat mahasiswa lagi tapi bahkan di tingkat sekolah dasar sehingga mereka menjadi getting familiar with dengan bursa efek," kata Menkeu dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (2/1/2025).
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Survei: BI Bakal Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Siapkan Kejutan di Desember
-
Berapa Uang yang Dibutuhkan untuk Capai Financial Freedom? Begini Trik Menghitungnya
-
Tiru Negara ASEAN, Kemenkeu Bidik Tarif Cukai Minuman Manis Rp1.700/Liter
-
Pemerintah Bidik Pemasukan Tambahan Rp2 Triliun dari Bea Keluar Emas Batangan di 2026
-
BRI Dukung PRABU Expo 2025, Dorong Transformasi Teknologi bagi UMKM Naik Kelas
-
Bunga KUR Resmi Flat 6 Persen dan Batas Pengajuan Dihapus
-
Finex Rayakan 13 Tahun Berkarya
-
Pertamina Blokir 394.000 Nomor Kendaraan, Tak Bisa Lagi Beli Pertalite dan Solar Subsidi
-
Pertamina Setor Dividen Jumbo ke Danantara, Capai Rp 23 Triliun hingga September 2025
-
BTN Gandeng Arsitek Hingga Pengembang Gali Inovasi Baru Sektor Properti