Suara.com - Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK menjadi salah satu penentu untuk bisa mendapatkan pinjaman atau cicilan.
Apalagi, SLIK atau skor kredit adalah salah satu indikator penting dalam menentukan kelayakan seseorang untuk mendapatkan fasilitas keuangan, seperti pinjaman, kartu kredit, atau bahkan sewa properti.
Certified Financial Planner dan Consultant OneShildt Ully Safitri mengatakan keberadaan SLIK memberikan acuan bagi kreditur untuk memberikan dana cepat kepada debitur.
"Skor ini mencerminkan riwayat dan kebiasaan finansial seseorang, serta kemampuan mereka untuk memenuhi kewajiban pembayaran tepat waktu," kata Ully di Jakarta, Sabtu (25/1/2025).
Kata dia, skor kredit dipengaruhi oleh beberapa faktor utama. Mulai dari riwayat pembayaran hingga permohonan kartu kredit baru.
Salah satunya adalah pembayaran, utilisasi kredit, lama riwayat kredit, jenis kredit yang digunakan, dan permohonan kredit baru adalah faktor utama yang memengaruhi skor kredit.
"SLIK OJK bekerja dengan mengumpulkan dan menyimpan informasi keuangan debitur. Informasi ini kemudian digunakan untuk menilai kelayakan kredit calon debitur,” imbuhnya.
Namun, ada risiko finansial yang perlu diperhatikan jika skor kredit buruk. Beberapa di antaranya adalah penolakan pinjaman, biaya administrasi yang lebih tinggi, serta suku bunga yang lebih mahal.
"Skor kredit tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga pada keluarga dan komunitas secara luas," jelasnya.
Baca Juga: OJK Tutup 593 Pinjol Ilegal yang Sebarkan Data Pribadi
Sementara itu Digital Banking Product & Innovation Head SMBC Indonesia Febri Rusli mengatakan perancangan resolusi keuangan bukan hanya tentang cara menabung lebih banyak.
Namun yang tak kalah penting adalah cara membangun reputasi keuangan yang baik. Reputasi keuangan yang baik tidak hanya membuka peluang lebih besar untuk memperoleh akses kredit dan investasi.
" Ini juga mencerminkan kemampuan mengelola keuangan yang bijak, sehingga dapat mengakselerasi mimpi atau tujuan jangka panjang dan menghadapi tantangan tak terduga," tandasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Laba Bank SMBC Indonesia Anjlok Jadi Rp1,74 Triliun
-
Niat Bantu Teman, Malah Diteror Pinjol: Kisah Mahasiswa Jogja Jadi Korban Kepercayaan
-
Shopee Tetap Perketat Paylater Meski Pinjaman Warga Tembus Rp 9,97 Triliun
-
AFPI: Pemberantasan Pinjol Ilegal Masih Menjadi Tantangan Dulu dan Sekarang
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Ignasius Jonan 2 Jam Bertemu Prabowo, Bahas Proyek Kereta Cepat Bareng AHY?
-
Jadwal Pembagian Dividen AVIA, Tembus Rp 600 Miliar untuk Pemegang Saham
-
BRI Peduli dan YBM BRILian Salurkan Bantuan Tanggap Darurat Banjir Sukabumi
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Menkeu Purbaya Sebut Krisis China Tak Mungkin, Singgung Sistem Komunis
-
Menkeu Purbaya Optimis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV Tembus 5,5 Persen
-
Produsen Vaksin Global Bakal Gunakan AI Demi Hadapi Pandemi Berikutnya
-
Suara dari Timur: Mengenang Ajoeba Wartabone dan Api Persatuan Indonesia
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi