Suara.com - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan mengimbau agar manajemen perusahaan startup eFishery tidak lagi melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) imbas kasus dugaan pemalsuan laporan keuangan atau dugaan fraud yang dilakukan petinggi eFishery sebelumnya.
“Jadi kita sebagai pemerintah mengimbau untuk tidak adanya PHK di eFishery. Kita tetap mengimbau untuk tidak adanya PHK. Karena kan kita mau ke depan ini kita tetap ikut arahan Presiden bahwa gelombang PHK coba ditahan dulu supaya tidak ada kedua (gelombang PHK),” ujar Wamenaker Noel dikutip Antara, Jumat (31/1/2025).
Noel mengatakan bahwa kasus dugaan pemalsuan laporan keuangan atau fraud itu dilakukan di level atas manajemen. Sebagaimana diketahui menyeret petinggi eFishery sebelumnya yakni Chief Executive Officer (CEO) Gibran Huzaifah dan Chief of Product Officer (CPO) Chrisna Aditya. Sehingga, menurut Wamenaker tidak seharusnya pekerja dalam hal ini dikorbankan.
“Jadi jangan karena kesalahan manajemen kemudian buruhnya yang dikorbankan,” katanya.
Noel juga menyebut dalam pekan depan bakal menyambangi kantor eFishery untuk melakukan klarifikasi yang berkaitan dengan tenaga kerja. Sementara ihwal kabar eFishery telah melakukan PHK, ia mengusulkan agar pekerja kontrak yang terimbas PHK dapat memanfaatkan program pemerintah yakni Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Serikat Pekerja PT Multidaya Teknologi Nusantara (SPMTN) atau eFishery Risyad Azhary mengatakan, perusahaan itu sudah melakukan PHK gelombang pertama sebanyak 100 orang karyawan yang didominasi pegawai kontrak.
“Untuk gelombang pertama ini di Januari ada 100 (orang). Itu karyawan mayoritas kontrak,” ujarnya.
Icad sapaan akrabnya pun menjelaskan bahwa pihaknya memproyeksi bakal ada PHK dengan jumlah yang lebih besar hingga berujung penutupan perusahaan untuk menghindari pembayaran hak karyawan berupa tunjangan hari raya (THR).
“Indikasinya yang kita baca juga untuk menghindari pembayaran THR gitu,” katanya.
Baca Juga: Cofounder eFishery Diduga Buat Dokumen Palsu dan Paksa Karyawan Terlibat untuk Kelabui Investor
Sementara ditanya soal pembayaran hak karyawan berupa gaji, ia mengatakan, hingga kini perusahaan masih membayarkan kewajiban perusahaan dan tidak ada pengurangan nominal.
Sebelumnya, salah satu investor eFishery mencurigai ada masalah penyalahgunaan finansial yang terjadi di eFishery dan menuding Gibran Huzaifah dan Chrisna Aditya terlibat dalam penggelapan dana perusahaan serta penyelewengan laporan kinerja keuangan perusahaan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Kebiasaan Mager Bisa Jadi Beban Ekonomi
-
Jurus Korporasi Besar Jamin Keberlanjutan UMKM Lewat Pinjaman Nol Persen!
-
Purbaya Sepakat sama Jokowi Proyek Whoosh Bukan Cari Laba, Tapi Perlu Dikembangkan Lagi
-
Dorong Pembiayaan Syariah Indonesia, Eximbank dan ICD Perkuat Kerja Sama Strategis
-
Respon Bahlil Setelah Dedi Mulyadi Cabut 26 Izin Pertambangan di Bogor
-
Buruh IHT Lega, Gempuran PHK Diprediksi Bisa Diredam Lewat Kebijakan Menkeu Purbaya
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
IHSG Merosot Lagi Hari Ini, Investor Masih Tunggu Pertemuan AS-China
-
Ada Demo Ribut-ribut di Agustus, Menkeu Purbaya Pesimistis Kondisi Ekonomi Kuartal III
-
Bahlil Blak-blakan Hilirisasi Indonesia Beda dari China dan Korea, Ini Penyebabnya