Suara.com - Pertumbuhan industri properti diperkirakan akan tumbuh di atas 2 %, lebih tinggi dari pertumbuhan tahun-tahun sebelumnya. Dukungan Pemerintah dalam hal perumahan juga terlihat dengan dibentuknya Kementerian baru yaitu Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (KPK).
Adanya kebijakan baru serta insentif pajak seperti pembebasan PPN dan BPHTB dari pemerintah dapat meringankan masyarakat untuk membeli rumah, sehingga diharapkan dapat mendorong peningkatan penjualan properti di Indonesia.
Selain itu, Program 3 Juta Rumah juga membuat banyak pihak yang bergerak di bidang properti terdorong untuk mengisi kekurangan pasokan selama ini. Peluang ini harus dimanfaatkan oleh developer dengan membuka kawasan baru dan menyediakan bangunan dengan konstruksi yang berkualitas baik.
DBC Group, perusahaan manufaktur ternama di Indonesia yang selama lebih dari 50 tahun telah berpengalaman memproduksi bahan bangunan berkualitas tinggi seperti Rucika, Granito, RB Shera, Royal, dan Tirta kini melahirkan anak usaha baru-nya yaitu PT Wahana Realty Cipta (WRC).
Berfokus pada pengembangan hunian bernuansa resort, PT WRC meluncurkan proyek perdananya yaitu Paradiso@Sentul sebuah kawasan hunian dan komersial yang memadukan lokasi yang strategis, kualitas bangunan premium dan kelengkapan fasilitas di lingkungan yang hijau di lahan seluas 22 Ha.
PT WRC mengambil langkah strategis dan menjalin kerjasama dengan lembaga keuangan demi menyediakan fasilitas pembiayaan serta kemudahan bagi para konsumen, salah satunya dengan Bank Mandiri.
Pada hari Rabu, tanggal 22 Januari 2025 bertempat di kantor pusat DBC Group di Wisma Alia Jakarta, PT WRC dan Bank Bank Mandiri telah menandatangani Perjanjian Kerjasama Penyediaan Fasilitas KPR bagi pembeli. Penandatanganan Kerjasama KPR ini juga menunjukkan kepercayaan Bank Mandiri terhadap PT WRC sebagai pengembang Paradiso@Sentul.
DBC Group melalui PT WRC memiliki visi menghadirkan hunian untuk kehidupan yang lebih baik, nyaman, sehat dan berwawasan lingkungan, juga mengkontruksikan bangunan dengan produk-produk yang dihasilkan sendiri berdasarkan pertimbangan keindahan, kekuatan dan keawetan yang menguntungkan bagi konsumennya. Dengan memberikan produk-produk tersebut ke konsumen melalui hunian yang dibangunnya langsung dari pabrik maka harga jualnya lebih terjangkau dan terjaga kualitasnya.
Maximilian Widjaja selaku Direktur PT Wahana Realty Cipta menyatakan : “Penandatanganan Kerjasama KPR ini menandai awal yang baik bagi PT WRC dan Paradiso @Sentul. Dukungan Bank Mandiri akan menegaskan komitmen Paradiso @Sentul sebagai pengembang kawasan hunian yang ideal dan berkualitas yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat saat ini. KPR Bank Mandiri memudahkan masyarakat mendapatkan rumah impiannya.”
Baca Juga: Sakatama Development Luncurkan Smara Boutique Residence, Harga Mulai Rp 3,1 Miliar
Di lain pihak, Bank Mandiri yang diwakili oleh Abdul Malik selaku Vice President Area Jakarta Thamrin juga menyatakan kegembiraannya atas Kerjasama KPR ini. Bank Mandiri berharap dengan adanya kerjasama ini dapat membantu nasabah nasabah Bank Mandiri untuk mendapatkan rumah dengan program yang menarik yang dibuat antara Bank Mandiri & Paradiso@ Sentul.
Beberapa penawaran menarik yang nantinya akan diberikan ke nasabah adalah DP 0% untuk KPR pertama bagi nasabah dengan payroll Bank Mandiri, tenor yang panjang hingga 25 tahun, besaran angsuran yang bisa mencapai 70 % dari gaji.
Bank Mandiri mempunyai Fitur Livin KPR, dimana Livin KPR adalah fitur di aplikasi Livin by Mandiri yang memungkinkan nasabah mengajukan kredit KPR.
Suku bunga KPR yang ditawarkan ke pembeli rumah Paradiso@Sentul mulai dari 3.95 % fixed 3 tahun dengan minimal tenor 12 tahun. Untuk fixed 5 tahun, suku bunga dimulai dari 4.95 % dengan minimal tenor 15 tahun. Fitur suku bunga fixed hingga 5 tahun memudahkan mereka dalam merencanakan pembayaran cicilan dengan lebih mudah.
Selain Bunga Fixed, Bank Mandiri juga menawarkan suku bunga berjenjang dengan minimal tenor 12 tahun dimana untuk suku bunga berjenjang adalah 7,68% fixed 3 tahun selanjutnya 8,88% fixed 3 tahun selanjutnya 9,88% fixed 4 tahun. Suku Bunga tersebut berlaku sampai dengan pencairan 14 Februari 2025.
Herry Santoso, Sales & Marketing Division Head PT WRC, mengungkapkan, “Kami menyediakan hunian yang sesuai dengan keinginan pembeli. Selain tipe rumah yang beragam, kelengkapan fasilitas juga disediakan demi kenyamanan dan kemudahan penghuninya nanti. Kemudahan akses serta lokasi yang strategis menjadi kelebihan lainnya selain kualitas lingkungan yang terjaga baik.”
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
COO Danantara Minta Publik Tak Khawatir Redenominasi: Sudah Dipikirkan dengan Baik
-
146 SPBU Pertamina Sudah Ditambahkan Etanol 5 Persen, Segera Lanjut Jadi 10 Persen
-
Desa BRILiaN dari BRI Jadi Pilar Pemerataan Ekonomi Nasional
-
Kementerian ESDM Berhati-hati Tangani Tambang Emas Ilegal di Mandalika
-
10 Kebiasaan Hedonisme yang Diam-Diam Menguras Dompet, Awas Bikin Gaji Langsung Lenyap!
-
Kementerian ESDM Alokasikan Anggaran Rp 4,35 Triliun untuk PLN
-
Trump Bagi-bagi Duit Rp 32 Juta ke Warganya, Dorong Harga Bitcoin Meroket?
-
Mengenal GrabModal Narik: Pinjaman untuk Driver yang Bisa Jeda Cicilan, Ini Syaratnya
-
OJK Kejar 8 Pinjol Nakal: Siapa yang Terancam Kehilangan Izin Selain Crowde?
-
Realisasi Anggaran Kementerian ESDM Baru 31 Persen, Ini Penjelasan Bahlil ke DPR