Suara.com - KRAKATAU POSCO meraih penghargaan dalam ajang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) 2024.
Team Leader Environment Management KRAKATAU POSCO Mokhamad Naskuri mengatakan bahwa pihaknya menjadi satu-satunya perusahaan besi dan baja yang berhasil mempertahankan predikat Green PROPER selama dua tahun berturut-turut di antara 78 industri besi dan baja yang berpartisipasi, dan prestasi ini menjadi bukti nyata komitmen KRAKATAU POSCO dalam menjalankan operasional industri yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Tahun ini, sebanyak 4.495 perusahaan dari berbagai sektor industri turut serta dalam PROPER 2024. Dari jumlah tersebut, 85 perusahaan berhasil meraih predikat Gold, 227 perusahaan meraih Green, 2.649 perusahaan mendapatkan Blue, 1.313 perusahaan memperoleh Red, dan 16 perusahaan tercatat dalam kategori Black.
"Keberhasilan KRAKATAU POSCO mempertahankan predikat Green di tengah persaingan ketat mencerminkan inovasi dan strategi berkelanjutan yang terus diimplementasikan oleh perusahaan.
Salah satu faktor utama yang mendorong keberhasilan KRAKATAU POSCO dalam PROPER 2024 adalah penerapan Life Cycle Assessment (LCA)," kata Naskuri ditulis Rabu (26/2/2025).
Melalui pendekatan ini, KRAKATAU POSCO melakukan perhitungan dampak lingkungan secara menyeluruh, mulai dari hulu proses penambangan bahan baku hingga penggunaan kembali by-product dalam proses produksi. Dengan laporan LCA, KRAKATAU POSCO mampu mengidentifikasi hotspot dalam rantai produksinya dan mengambil langkah-langkah perbaikan untuk meminimalkan dampak lingkungan.
Ia menambahkan, sebagai perusahaan baja terpadu, KRAKATAU POSCO memiliki keunggulan dimana hampir 100% by-product yang dihasilkan dapat dimanfaatkan kembali dalam proses produksi secara efisien.
"Contohnya, sisa hasil produksi seperti dust, scale, & slag digunakan kembali di Sinter Plant, sementara off-gas dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar tak terbarukan seperti gas alam. Langkah-langkah ini tidak hanya mengurangi limbah industri, tetapi juga menekan konsumsi energi dan emisi karbon," tambah Naskuri.
Ia menegaskan, KRAKATAU POSCO tidak akan berhenti di predikat Green. Ke depannya, perusahaan menargetkan PROPER Gold pada tahun 2025 dengan meningkatkan kontribusi dalam aspek Keanekaragaman Hayati, Inovasi Sosial dan implementasi Social Return On Investment (SROI).
"Salah satu inisiatif yang tengah dikembangkan terkait dengan pengembangan keanekaragaman hayati / Biodiversity adalah penanaman mangrove di Kecamatan Tanara sebagai bagian dari program rehabilitasi lingkungan," ungkapnya.
Baca Juga: Krakatau Posco Kembangkan Urban Farming Sebagai Ketahanan Pangan di Kecamatan Ciwandan
Penanaman mangrove ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keanekaragaman hayati, tetapi juga berkontribusi pada penurunan emisi karbon. Berdasarkan penelitian, satu pohon mangrove mampu menyerap hingga 308 kilogram CO2 sepanjang masa hidupnya.
Dengan langkah ini, KRAKATAU POSCO berkomitmen untuk terus berinovasi dalam menciptakan industri besi dan baja yang lebih hijau dan berkelanjutan dan keberhasilan KRAKATAU POSCO dalam PROPER 2024 menjadi bukti bahwa industri baja dapat berkembang tanpa mengorbankan lingkungan.
Dengan strategi inovatif seperti Life Cycle Assessment, pemanfaatan by-product, dan program keanekaragaman hayati, KRAKATAU POSCO terus berupaya menjadi pelopor dalam praktik industri yang ramah lingkungan.
Melalui komitmen yang kuat, KRAKATAU POSCO optimistis dapat mencapai PROPER Gold pada 2025, sekaligus memberikan dampak positif yang lebih besar bagi lingkungan dan masyarakat.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Industri Petrokimia Dinilai Punya Peluang Besar Berkembang di Indonesia
-
Cadangan Gas Turun, PGN Ungkap Tantangan Industri Migas Nasional
-
Reklamasi: Saat Kewajiban Hukum Bertransformasi Menjadi Komitmen Pemulihan Ekosistem
-
Pemerintah Mulai Pangkas Kuota Ekspor Gas Secara Bertahap
-
Kuota Mudik Gratis Nataru 2026 Berpeluang Ditambah, Cek Link Resmi dan Tujuan
-
Saham INET Melesat 24 Persen Usai Kantongi Restu OJK untuk Rights Issue Jumbo
-
Pabrik VinFast Subang Didemo Warga Kurang dari 24 Jam Setelah Diresmikan
-
Gus Ipul Datangi Purbaya, Usul Bansos Korban Bencana Sumatra Rp 15 Ribu per Hari
-
Hadapi Libur Nataru, BRI Optimistis Hadirkan Layanan Perbankan Aman
-
Nilai Tukar Rupiah Ambruk Gara-gara Kredit Nganggur