Suara.com - SEC atau lembaga independen yang bertugas untuk melindungi investor dan menjaga fungsi pasar sekuritas memaksa karyawannya untuk pensiun.
Adapun Komisi Sekuritas dan Bursa menawarkan uang 50 ribu dollar AS atau sekitar Rp815 juta agar karyawan mengajukan pensiun.
Dilansir dari Reuters, pesan tersebut dikirim pada hari Jumat oleh Kepala Operasional SEC Ken Johnson kepada semua staf. Tawaran tersebut merupakan insentif pemisahan sukarela atau program pensiun dini sukarela, menurut email tersebut.
Adapun, SEC dan lembaga federal lainnya telah mencari cara untuk memangkas staf dan biaya guna memenuhi tuntutan dari pemerintahan Presiden Donald Trump. Karyawan SEC memiliki waktu hingga 21 Maret untuk memutuskan apakah harus pensiunan.
Karyawan yang memenuhi syarat harus telah berada dalam daftar gaji lembaga tersebut sebelum 24 Januari. Mereka harus mengundurkan diri secara sukarela, dipindahkan ke lembaga lain, atau pensiun segera. Jika mereka menerima perjanjian pemisahan sukarela dan kembali ke SEC dalam waktu lima tahun, mereka harus membayar kembali insentif tersebut secara penuh.
Keputusan ini menyusul instruksi Pemerintahan Republik Trump dan penasihat senior sekaligus miliarder Elon Musk berupaya mengubah tenaga kerja federal yang mereka sebut membengkak dan boros. Pemerintah dan Departemen Efisiensi Pemerintah telah memberhentikan lebih dari 100.000 dari 2,3 juta pekerja sipil pemerintah federal melalui kombinasi PHK dan pembelian.
Dalam memo terpisah yang dikirim ke staf pada hari Senin, Johnson memberi tahu karyawan bahwa General Services Administration akan tidak beroperasi. Hal ini dikarenakan biaya sewa kantor SEC di Los Angeles dan Philadelphia sudah habis kontrak.
Berita Terkait
-
Misteri Lawatan Trump ke Asia: Sinyal Kejutan dari Korut, Kim Jong Un Sudah Menanti?
-
Momen Langka di Kuala Lumpur, Donald Trump dan Prabowo Subianto Hadiri KTT ASEAN
-
PHK Massal Mengintai Pabrik Honda Imbas Larangan Motor Bensin
-
Donald Trump: Bertemu Xi Jinping Akan Menghasilkan Kesepakatan Fantastis!
-
Robert De Niro Keluarkan Peringatan Keras, Anggap Trump Ancaman Terbesar Bagi Demokrasi AS
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Bahlil Dorong Hilirisasi Berkeadilan: Daerah Harus Nikmati Manfaat Ekonomi Lebih Besar
-
ESDM Perkuat Program PLTSa, Biogas, dan Biomassa Demi Wujudkan Transisi Energi Hijau untuk Rakyat
-
Lowongan Kerja PT Surveyor Indonesia: Syarat, Jadwal dan Perkiraan Gaji
-
Profil BPR Berkat Artha Melimpah, Resmi di Bawah Kendali Generasi Baru Sinar Mas
-
BI Sebut Asing Bawa Kabur Dananya Rp 940 Miliar pada Pekan Ini
-
BI Ungkap Bahayanya 'Government Shutdown' AS ke Ekonomi RI
-
Pensiunan Bisa Gali Cuan Jadi Wirausahawan dari Program Mantapreneur
-
Sambungan Listrik Gratis Dorong Pemerataan Energi dan Kurangi Ketimpangan Sosial di Daerah
-
Bank Indonesia Rayu Apple Adopsi Pembayaran QRIS Tap
-
Profil Cucu Eka Tjipta Widjaja yang Akusisi PT BPR Berkat Artha Meimpah