Suara.com - Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan keluarga, merupakan aspek penting dalam mencapai kesejahteraan. Terutama, bagi perempuan yang seringkali memikul peran ganda sebagai pekerja dan pengelola rumah tangga.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental dan fisik perempuan.
Perempuan yang mengalami stres berlebihan akibat pekerjaan, cenderung mengalami gangguan kesehatan seperti tekanan darah tinggi, gangguan tidur, serta kecemasan.
Di sisi lain, kurangnya waktu berkualitas bersama keluarga dapat mengganggu hubungan sosial dan menyebabkan ketidakharmonisan dalam rumah tangga.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) juga menyoroti pentingnya pembagian waktu yang seimbang agar individu, terutama perempuan pekerja, dapat menjalankan peran ganda tanpa merasa terbebani.
Dikutip Suara.com dari laman KemenPPPA, beberikut beberapa faktor utama mencapai keseimbangan kerja dan keluarga yang ideal pada perempuan:
Strategi Mencapai Keseimbangan Kerja dan Keluarga Ideal
Untuk menciptakan keseimbangan kerja dan keluarga yang ideal, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan seperti:
Manajemen Waktu yang Baik
Mengatur jadwal kerja dengan efisien sangat penting agar seseorang tetap bisa meluangkan waktu untuk keluarga. Menggunakan to-do list atau aplikasi manajemen waktu dapat membantu menyusun prioritas dan menghindari pekerjaan yang menumpuk.
Baca Juga: Perjalanan UMKM Lunan GO: Maksimalkan Fitur E-Commerce untuk Tembus Pasar Lebih Luas
Menjaga Komunikasi dengan Keluarga
Berbicara secara terbuka dengan anggota keluarga mengenai jadwal dan tantangan di tempat kerja dapat menciptakan pemahaman dan dukungan dari keluarga. Selain itu, menetapkan waktu khusus untuk berbicara dan beraktivitas bersama dapat meningkatkan kedekatan emosional.
Memanfaatkan Kebijakan Fleksibilitas Kerja
Beberapa perusahaan telah menerapkan kebijakan kerja fleksibel seperti work from home (WFH) atau jam kerja yang lebih fleksibel. Manfaatkan kebijakan ini untuk menyesuaikan jadwal kerja dengan kebutuhan keluarga.
Menghindari Overworking
Terlalu fokus pada pekerjaan tanpa memberikan waktu istirahat dapat berdampak buruk pada kesehatan. Kementerian Kesehatan menyarankan agar pekerja memberikan batasan yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, termasuk menghindari membawa pekerjaan ke rumah saat akhir pekan.
Mencari Dukungan Sosial
Memiliki komunitas atau teman yang dapat diajak berbagi pengalaman dapat membantu mengatasi tekanan kerja. Selain itu, dukungan dari pasangan dan anggota keluarga juga penting agar tidak merasa sendirian dalam menghadapi tantangan keseimbangan ini.
Secara keseluruhan, keseimbangan kerja dan keluarga yang ideal pada perempuan memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, perusahaan, dan masyarakat.
Dengan kebijakan yang tepat dan lingkungan yang mendukung, perempuan dapat menjalankan peran ganda mereka dengan lebih baik, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada kesejahteraan keluarga dan pembangunan bangsa
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar