Suara.com - Transformasi digital membuat bisnis financial technology (fintech) atau teknologi finansial semakin menarik untuk digeluti. Bagaimana cara memulai bisnis fintech di Indonesia?
Pasalnya, fintech di Indonesia sangat berperan dalam transaksi keuangan sehari-hari, seperti penggunaan kartu kredit, pembelian saham, investasi, hingga penggunaan uang elektronik (e-money) sehari-hari.
Saat ini, diperkirakan bahwa setiap orang yang memiliki ponsel pasti memiliki setidaknya satu aplikasi fintech untuk transaksi sehari-hari. Dengan mengetahui tips dan cara memulai bisnis fintech di Indonesia bisa membuat usaha rintisan anda tidak gagal diawal-awal.
Cara Memulai Bisnis Fintech di Indonesia
Menurut laman Fintech Circle, berikut adalah langkah-langkah untuk mulai bisnis fintech di Indonesia.
1. Pahami Peraturan dan Regulasi
Karena bergerak di sektor keuangan, Anda dperlu benar-benar memahami undang-undangyang mengatur industri fintech.
Beberapa aturan yang perlu diperhatikan dalam bisnisfintech adalah perlindungan data pribadi dan kebijakan anti pencucian uang
Setiap negara mungkin memiliki peraturan fintech yang berbeda, Anda mungkin perlu mengurus izin lain jika ingin produk Anda bisa digunakan di negara lain.
2. Tentukan Target Pasar
Baca Juga: Asosiasi Diminta Gencar Edukasi Fintech, Legislator Demokrat: Jangan Bikin Masyarakat Terjebak!
Memilih niche atau target pasar dalam bisnis FinTech adalah langkah penting. Anda dapat mempertimbangkan faktor-faktor, seperti negara, lokasi, atau produk yang ingin Anda targetkan.
Beberapa niche umum di FinTech antara lain pinjaman, perbankan mobile, manajemen investasi, transfer uang, asuransi, dan sebagainya.
3. Percaya pada Diri Sendiri
Mungkin butuh waktu bertahun-tahun hingga bisnis Anda menghasilkan cukup pendapatan untuk bertahan. Meski begitu, Anda perlu meyakinkan para investor bahwa bisnis Anda akansukses.
Meskipun sekitar 90% startup gagal, Anda harus percaya bahwa ide Anda bisa berhasil.
Perkembangan usaha akan semakin sulit jika Anda saja tidak percaya diri.
Berita Terkait
-
Platform Ini Hadir Jawab Masalah Kesenjangan Akses Internet dan Keamanan Data dalam Perataan Ekonomi Indonesia
-
5 Keungulan Teknologi Fintech di Bisnis Startup, Apa Saja?
-
Perusahaan Fintech Asal Singapura Luncurkan Platform Blockchain Berbasis Teknologi ZKsync
-
Perbankan dan Fintech Mendominasi Aduan Masyarakat Karena Bermasalah
-
Pinjol AdaKami Ikutan Pakai Teknologi AI, Apa Manfaatnya?
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
PLN Jamin Ketersediaan SPKLU demi Kenyamanan Pengguna Kendaraan Listrik Sepanjang Nataru
-
Kapitalisasi DRX Token Tembus Rp2,4 Triliun, Proyek Kripto Lokal Siap Go Global
-
Saham Emiten Keluarga Bakrie Mulai Bangkit dari Kubur
-
Eks Tim Mawar Untung Budiharto Kini Bos Baru Antam
-
Sempat Rusak Karena Banjir, Jasa Marga Jamin Tol Trans Sumatera Tetap Beroperasi
-
Banyak Materai Palsu di E-Commerce, Pos Indonesia Lakukah Hal Ini
-
Mendag Dorong Pembentukan Indonesia Belarus Business Council
-
Tekanan Jual Dorong IHSG Merosot ke Level 8.649 Hari Ini
-
Bank Mega Syariah Luncurkan Program untuk Tingkatkan Frekuensi Transaksi
-
Pertemuan Tertutup, Prabowo dan Dasco Susun Strategi Amankan Ekonomi 2025 dan Pulihkan Sumatera