Suara.com - Presiden Prabowo Subianto menegaskan perekonomian Indonesia memiliki fundamental yang kuat. Justru, Presiden bilang, jika memang ada permasalahan ekonomi, itu disebabkan oleh gonjang-ganjing ekonomi dunia.
"Fundamental ekonomi kita kuat. kalau di sana sini ada guncangan, itu guncangan dunia, tapi fundamental kita kuat," ujar Prabowo saat melakukan peresmian KEK Industropolis Batang di Jawa Tengah, yang dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (21/3/2025).
Namun demikian, Ketua Umum Gerindra itu tidak membeberkan lebih lanjut indikator apa saja yang membuat fundamental ekonomi Indonesia masih kuat.
Akan tetapi, Presiden menyebut, pemerintah telah berusaha untuk mengeluarkan kebijakan agar ekonomi tetap bergerak di momen ramadan dan lebaran.
Seperti, harga bahan pokok yang tidak bergejolak selama bulan ramadan dan lebaran. Kemudian, diskon tarif di berbagai transportasi, sehinggan meringangkan masyarakat.
"Alhamdulilah kurang seminggu dari Lebaran saya kira harga pangan dan sembako terkendali, dan ya kita rencanakan dengan baik. Mudah-mudahan mudiknya baik, transportasi kita turunkan harga pesawat, jalan tol diturunkan, kita fasilitasi sebaik mungkin rakyat kita," jelas Prabowo.
Di kesempatan terpisah, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut indikator ekonomi Indonesia masih kuat, terlihat dari inflasi inti masih positif pada bulan Februari.
"Indeks keyakinan konsumen PMI pada Februari tercatat tinggi di angka 53,6, pertumbuhan kredit Januari sebesar 10,3 persen, dan cadangan devisa akhir Februari juga berada pada level tinggi," kata Airlangga seperti dikutip dari Instagram resminya.
Kemudian, dari sisi neraca perdagangan Indonesia sampai Februari 2025 juga tercatat surplus sebesar USD6,61 miliar, dengan nilai ekspor tertinggi mencapai USD14 miliar pada Februari.
Baca Juga: Merasa Kecewa, Karyawan Garuda Indonesia Minta Prabowo Urus Kisruh Dirut Bawa Rombongan Eks Lion Air
IHSG Anjlok Alarm Ekonomi
Ekonom dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta Achmad Nur Hidayat menyebut, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang merosot menjadi alarm buat perkonomian Indonesia.
Dirinya menjelaskan, kondisi pasar saham tersebut membuktikan lemahya struktur perekonomian Indonesia. Sehingga, Hidayat menilai bukan dari sentimen global saja, tapi memang perekonomian Indonesia yang tak baik-baik saja.
"Melainkan sinyal alarm bahwa model ekonomi Indonesia terlalu bergantung pada komoditas, minim inovasi, dan terjebak dalam siklus utang untuk membiayai program populis," ujarnya seperti dikutip dari keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (17/3/2025).
Hidayat menuturkan, selama ini perekonomian Indonesia hanya mengandalkan komoditas. Artinya, penerimaan negara masih berasa dari ekspor komoditas mulai dari batu bara, minyak kelapa sawit mentah atau CPO, dan nikel.
Dia melanjutkan, ketika harga komoditas tersebut tengah anjlok, maka saham-saham perusaham pertambangan juga ikut melorot.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
RI Ekspor Kopi Robusta Asal Lampung dan Malang ke Mesir
-
IHSG Terus Meroket, Intip Saham-Saham yang Jadi Primadona Pagi Ini
-
Setelah Cukai, Produsen Kini Resah dengan Maraknya Rokok Ilegal
-
Pithaloka Batik Kini Merambah Pasar Internasional Berkat Rumah BUMN Pekalongan dari Telkom
-
Tak Bosan Pecah Rekor, Harga Emas Antam Tembus Rp 2.284.000 per Gram Hari Ini
-
Bank Mandiri Serap 63 Persen Dana Rp 55 Triliun dari Menkeu Purbaya
-
IHSG Hari Ini: Asing Lepas Rp 472 M, Stimulus 31 Triliun Bakal Jadi Penopang?
-
Bank Indonesia Buka Suara Disebut Jual Cadangan Emas 11 Ton
-
Harga Emas Hari Ini Naik Semua! Antam Tembus Rp 2.356.000, Emas UBS Meroket!
-
Marak Apartemen Kosong, Begini Caranya Biar Investasi Properti Tetap Cuan