Suara.com - PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) mencatatkan penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp.361,4 miliar, mengalami peningkatan sebesar 4,15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023 yaitu sebesar Rp.347 miliar.
Peningkatan pendapatan ini disebabkan karena kenaikan yang signifikan pada segmen pendapatan sewa sebesar 20,14% dan segmen pendapatan usaha sebesar 8,25% dari 135,6 miliar menjadi 146,8 miliar.
Kenaikan pendapatan sewa dan pendapatan usaha ini dapat dilihat dari peningkatan occupancy rate Mal e-Walk dan Mal Pentacity Shopping Venue.
Okupansi Mall Pentacity pada tahun 2024 mencapai sebesar 94,1% mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2023 yang hanya sebesar 86,81%.
Sedangkan untuk Mall Ewalk tingkat okupansinya meningkat menjadi sebesar 99,45% di tahun 2024 dibandingkan dengan tahun 2023 yang hanya sebesar 95,53%.
Peningkatan pendapatan sewa dan pendapatan usaha Perseroan juga diiringi dengan peningkatan pada Laba Usaha yang cukup tinggi, dimana Laba Usaha pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp.144,3 miliar atau meningkat sebesar 27,5% dibandingkan dengan tahun 2023 yang hanya sebesar Rp.113,2 miliar.
Sedangkan Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Perseroan pada tahun 2024 meningkat signifikan dari sebelumnya sebesar Rp.64,3 miliar menjadi Rp.376,9 miliar.
Hal ini disebabkan oleh adanya keuntungan dari kenaikan nilai wajar properti investasi yaitu sebesar Rp.270,5 miliar. Hal ini sesuai dengan penerapan PSAK 240 tentang properti investasi. Perseroan telah berkomitmen untuk melakukan revaluasi aset setiap 3 tahun sekali.
Alhasil dari sisi bottom line, Perseroan berhasil mencatatkan Laba Tahun Berjalan yang signifikan sebesar Rp.349,5 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 782,83% dibandingkan dengan tahun 2023 yang hanya sebesar Rp.39,5 miliar.
Baca Juga: Ditopang Penjualan Apartemen dan Kondotel, Laba Bersih BSBK Tembus Rp 62,1 Miliar di Kuartal 3-2024
Peningkatan laba bersih ini merupakan konstribusi dari peningkatan kinerja operasional Perseroan serta keuntungan dari revaluasi aset properti investasi Perseroan.
Sedangkan dari sisi neraca, Perseroan mencatatkan Total Aset pada tahun 2024 sebesar Rp.2,866 triliun, terjadi peningkatan dibandingkan dengan Total Aset pada tahun 2023 yaitu sebesar Rp2,494 triliun atau setara dengan 14,91%.
Peningkatan tersebut disebabkan karena peningkatan atas properti investasi dan aktiva tetap. Sementara itu, Perseroan juga mengalami penurunan atas Total Liabilitas pada tahun 2024 yaitu menjadi sebesar Rp.775,5 miliar dari sebelumnya sebesar Rp.808,6 miliar.
Saat ini Perseroan memiliki utang bank kepada Bank BPD Kaltim Kaltara dicover dengan jaminan sebesar Rp 1,972 triliun. Selain itu, untuk Total Ekuitas Perseroan mengalami peningkatan yaitu dari Rp1,685 triliun menjadi Rp2,091 triiun pada tahun 2024, hal ini disebabkan oleh peningkatan saldo laba dan penghasilan komprehensif Perseroan.
“Kami cukup puas dengan pencapaian kinerja tahun ini, karena Perseroan mampu untuk meningkatkan kinerja operasional secara optimal tanpa harus bergantung pada peningkatan hutang.” ungkap Daniel Wirawan, Direktur Perseroan ditulis Jumat (21/3/2025).
Pada tahun 2024 Perseroan telah meningkatkan total kamar yang beroperasi dari awal tahun sebesar 675 menjadi sebesar 823 pada akhir tahun 2024.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu