Suara.com - Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola Bank Indonesia (BI) mencatat sejumlah komoditas pangan pokok masih berada di kisaran harga yang cukup tinggi. Data terbaru per Kamis (27/3/2025) pukul 11.00 WIB menunjukkan, cabai rawit merah dijual rata-rata Rp97.450 per kilogram (kg), sedangkan telur ayam ras berada di level Rp30.200 per kg.
Selain kedua komoditas tersebut, PIHPS juga mencatat harga sejumlah bahan pangan lainnya di tingkat pedagang eceran secara nasional. Bawang merah dijual seharga Rp47.750 per kg, sementara bawang putih berada di angka Rp46.950 per kg.
Harga Beras Bervariasi Sesuai Kualitas
Harga beras di pasaran bervariasi tergantung kualitasnya. Beras kualitas bawah I dijual Rp14.100 per kg, sedangkan kualitas bawah II Rp13.850 per kg. Sementara itu, beras medium I dibanderol Rp15.400 per kg dan medium II Rp15.300 per kg. Untuk beras kualitas premium, harga super I mencapai Rp16.800 per kg, dan super II Rp16.300 per kg.
Cabai dan Daging Masih Jadi Sorotan
Selain cabai rawit merah, beberapa jenis cabai lainnya juga masih berada di kisaran harga tinggi. Cabai merah besar dijual Rp67.300 per kg, cabai merah keriting Rp65.200 per kg, dan cabai rawit hijau Rp66.650 per kg.
Sementara itu, harga daging ayam ras tercatat Rp37.600 per kg. Untuk daging sapi, kualitas I dijual Rp144.550 per kg, sedangkan kualitas II Rp136.600 per kg.
Harga Gula dan Minyak Goreng Stabil
Gula pasir kualitas premium dijual Rp19.850 per kg, sedangkan gula pasir lokal Rp18.650 per kg. Di sektor minyak goreng, harga minyak curah berada di Rp18.950 per liter. Sementara itu, minyak goreng kemasan bermerek I dijual Rp22.500 per liter, dan merek II Rp21.350 per liter.
Baca Juga: Demi Mengabdi, Mahasiswa Rantau AM UM Tak Pulang Kampung saat Lebaran!
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Komoditas Menjelang Lebaran
Menjelang hari raya Lebaran, harga sejumlah komoditas pangan cenderung mengalami kenaikan. Beberapa faktor yang memengaruhi fluktuasi harga antara lain:
Tingkat Permintaan yang Meningkat
Konsumsi masyarakat biasanya melonjak signifikan saat mendekati Lebaran, terutama untuk bahan pokok seperti daging, telur, dan minyak goreng.
Distribusi dan Logistik
Keterlambatan distribusi akibat kemacetan atau cuaca ekstrem dapat menyebabkan kelangkaan pasokan, sehingga mendorong kenaikan harga.
Berita Terkait
-
Pramono Anung Minta Pemudik Tak Takut Oknum Pungli: Laporkan!
-
Tol Cipali Makin Padat, Polisi Berlakukan Contraflow Mulai Km 55
-
Rayakan Momen Lebaran dengan Kreativitas di Glorious Spirit Raya 2025
-
Euforia Lebaran Hanya Sementara? Realita yang Jarang Dibicarakan
-
Demi Mengabdi, Mahasiswa Rantau AM UM Tak Pulang Kampung saat Lebaran!
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
-
Penipuan Pencairan Dana Hibah SAL, BSI: Itu Hoaks
Terkini
-
Mengenal Teras BRI Kapal, Bank Terapung yang Dinanti Masyarakat Kepulauan
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
BRI Peduli Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Hidrometeorologi Sumatera Barat
-
Duh! Kesepakatan Dagang RIAS Terancam Batal, Trump Sebut Prabowo Mengingkari?
-
Pembentukan Paguyuban Mitra Jadi Kunci Perbaikan Hubungan OjolAplikator
-
Survei BI: Indeksi Keyakinan Konsumen Meningkat, Prospek Ekonomi Cerah?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
PGN Bawa Pasokan Gas Tembus Desa Terisolir di Perbatasan SumutAceh
-
Konflik China-Jepang Mengeras, Indonesia Terimbas Risiko Ekonomi Asia Timur