Suara.com - Bill Gates yang merupakan konglomerat dengan harta ribuan triliun memprediksikan beberapa jenis pekerjaan yang bakal hilang selama sepuluh tahun lagi. Hal ini dikarenakan kecerdasan AI semakin berkembang pesat.
Adapun AI adalah teknologi kecerdasan buatan memungkinkan komputer melakukan tugas-tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia.
"Kemajuan dalam kecerdasan buatan akan berarti bahwa manusia tidak akan lagi dibutuhkan untuk sebagian besar hal di dunia," kata Bill Gates dilansir CNBC International, Jumat (28/3/2025).
Pria yang memiliki nama asli William Henry Gates III menyebutkan bahwa pekerjaan dokter dan guru akan hilang. Nantinya digantikan oleh AI yang memudahkan pekerjaan manusia.
"Selama dekade berikutnya, kemajuan dalam kecerdasan buatan akan berarti bahwa manusia tidak akan lagi dibutuhkan "untuk sebagian besar hal" di dunia," kata Bill Gates.
"Dengan AI, selama dekade 10 tahun berikutnya, itu akan menjadi hal yang umum dan gratis. Bisa menjadi dokter yang hebat dan pengajar yang hebat yang bakal dilakukan AI," kata Gates.
Dengan kata lain, dunia memasuki era baru yang disebut Gates sebagai kecerdasan gratis. Hasilnya akan menjadi kemajuan pesat dalam teknologi bertenaga AI yang dapat diakses dan menyentuh hampir setiap aspek kehidupan.
"Mulai dari obat-obatan dan diagnosis yang lebih baik hingga tutor AI dan asisten virtual tersedia secara luas. Ini sangat mendalam dan bahkan sedikit menakutkan karena terjadi sangat cepat, dan tidak ada batasan atas," kata Gates kepada Brooks.
Perdebatan tentang bagamana tepatnya sebagian besar manusia akan cocok dengan masa depan yang didukung AI ini masih berlangsung.
Baca Juga: CEK FAKTA: Lowongan Kerja PT Ajinomoto Mendaftar via Tautan di TikTok
Beberapa ahli mengatakan AI akan membantu manusia bekerja lebih efisie daripada menggantikan mereka sama sekali.
Serta memacu pertumbuhan ekonomi yang mengarah pada penciptaan lebih banyak lapangan kerja.
Gates optimis tentang manfaat menyeluruh yang dapat diberikan AI bagi manusia.
"AI ini akan membuat kita lebih cerdas dan lebih efisien untuk sementara waktu, dan akan membuka sejumlah besar pertumbuhan ekonomi, tetapi pada dasarnya alat-alat ini menggantikan tenaga kerja," katanya.
Namun, CEO Microsoft AI Mustafa Suleyman, membantah bahwa kemajuan teknologi yang berkelanjutan selama beberapa tahun ke depan akan mengubah seperti apa sebagian besar pekerjaan di hampir setiap industri, dan memiliki dampak yang "sangat tidak stabil" pada tenaga kerja.
"Alat-alat ini hanya akan menambah kecerdasan manusia untuk sementara waktu," tulis Suleyman dalam bukunya "The Coming Wave," yang diterbitkan pada tahun 2023.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Mengenal Cropty Wallet, Dompet Kripto bagi Pemula yang Antiribet dan Hadirkan Berbagai Keunggulan
-
Penambangan Tanpa Izin Jadi Ancaman, Kopsindo Dukung Pemerintah untuk Lakukan Penertiban
-
Rupiah Ditutup Menguat Senin Sore, Ini Pemicunya
-
Adrian Gunadi Telah Ditangkap, Daftar Tersangka Kasus di Sektor Keuangan yang Masih Buron
-
Antam Impor 30 Ton Emas dari Singapura dan Australia
-
Begini Strategi Investasi Kripto Akhir Tahun, Jangan Hanya Andalkan Momen
-
IHSG Ditutup Menghijau ke Level 8.123 Terdorong Keperkasaan Rupiah
-
Ambisi Spin-off, Danamon Syariah Fokus Tambah Aset
-
Antam Raup Pendapatan Rp 59 Triliun
-
Harga MBMA Meroket di Tengah Ekspansi Smelter