Suara.com - Perusahaan induk CPenney yang masih baru berdiri, Catalyst Brands, tengah menjalani putaran kedua PHK karyawan korporatnya sebagai bagian dari tinjauan berkelanjutan atas bisnis yang baru dibentuk tersebut.
Catalyst mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu bahwa perusahaan tersebut berada dalam tahap awal integrasi dan bahwa setelah peninjauan organisasi yang mencakup semua unit bisnis. "Kami telah mengidentifikasi area-area yang dapat di optimalkan struktur dan peran kami yang memengaruhi 9% peran korporatnya," kata juru bicara Catalyst dilansir dari CNN International, Kamis (10/4/2025).
"Meskipun ini merupakan pilihan yang sulit, kami yakin bahwa pada akhirnya hal ini akan memposisikan kami untuk melayani pelanggan dengan lebih baik dan memenuhi misi kami untuk memberi mereka produk-produk berkualitas tinggi dengan nilai yang luar biasa untuk setiap momen dalam hidup," tambahnya.
Pemotongan ini merupakan tambahan dari 5% yang diberlakukan perusahaan pada bulan Februari. Sebelum kedua putaran PHK tersebut, Catalyst memiliki sekitar 5.000 karyawan korporat. Catalyst, yang dibentuk pada bulan Januari, merupakan perusahaan patungan antara JCPenney yang pernah bangkrut dan Sparc Group, pemilik Brooks Brothers, Lucky Brand, Eddie Bauer, Nautica, dan Aeropostale.
Transaksi ekuitas penuh untuk membentuk Catalyst diluncurkan dengan pendapatan sebesar 9 miliar dollar AS, 1.800 toko, dan 60.000 karyawan, menurut siaran pers. Adapun, Catalyst Brands memiliki portofolio merek ritel yang ikonik, termasuk Aéropostale, Brooks Brothers, Eddie Bauer, Forever 21, Lucky Brand Jeans, dan Nautica.
Catalyst Brands berkantor pusat di lokasi perusahaan JC Penney di Plano, Texas, dengan kantor di New York, Los Angeles, dan Seattle. Namun, penurunan labanya membuat perusahaan harus efisiensi. Banyaknya phk ini juga dirasakan oleh beberapa perusahaan lainnya. Salah satunya dalah Hooters.
Hooters of America telah mengumumkan kebangkrutannya di Texas. Perusahaan yang dikenal memiliki pelayan-pelayan seksi itu mencoba untuk mengatasi utangnya dengan menjual semua restoran milik perusahaan kepada sebuah kelompok yang didukung oleh para pendirinya.
Perusahaan tersebut saat ini secara langsung memiliki dan mengoperasikan 151 restoran, dengan 154 restoran lainnya dioperasikan oleh para pewaralaba, terutama di AS. Namun, perusahaan tersebut mengatakan bahwa restorannya, yang menyajikan makanan khas Amerika, akan tetap buka di beberapa wilayah selama proses tersebut dan beroperasi seperti biasa.
"Restoran Hooters kami yang terkenal akan tetap ada," kata Sal Melilli, kepala eksekutif Hooters of America dilansir BBC, Rabu (2/4/2024).
Baca Juga: Prabowo Bakal Hapus Kuota Impor, Ekonom Ingatkan Dampak yang Menakutkan
Seperti banyak jaringan restoran kasual lainnya, Hooters telah berjuang dalam beberapa tahun terakhir karena menghadapi kenaikan biaya dan upah, serta pelanggan yang menghabiskan lebih sedikit uang.
"Pengumuman hari ini menandai tonggak penting dalam upaya kami untuk memperkuat fondasi keuangan Hooters," katanya.
Perusahaan itu mengatakan berencana menjual semua restoran milik perusahaannya kepada dua pemilik waralaba Hooters yang sudah ada, yang mengoperasikan 14 gerai Hooters yang paling populer, di sekitar wilayah Tampa, Florida, dan Chicago, Illinois.
Kelompok itu mencakup beberapa pendiri jaringan restoran, yang telah berjanji untuk membawa perusahaan itu kembali ke akarnya dan membuatnya lebih ramah keluarga. Hooters tidak mengungkapkan nilai dari kesepakatan yang direncanakan, yang masih perlu disetujui oleh hakim perniagaan AS.
Dikatakan bahwa rencana penyelamatan itu diharapkan akan selesai dalam empat bulan ke depan. Hooters didirikan pada tahun 1983 dan dikenal dengan staf pelayannya, yang sebagian besar adalah wanita muda - yang dikenal sebagai "Hooters Girls" - serta sayap ayamnya.
Berita Terkait
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Jadwal Libur Akhir Tahun 2025 untuk Karyawan Swasta, Mulai Tanggal Berapa?
-
Donald Trump Dituding Dalang Kesepakatan Terburuk Piala Dunia 2026, Kota-Kota AS Terancam Bangkrut
-
Duh! Kesepakatan Dagang RI-AS Terancam Batal, Trump Sebut Prabowo Mengingkari?
-
Kecelakaan Tragis di Sudirman! Karyawan BUMN Tewas Usai Tabrak Bus TransJakarta yang Berhenti
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok