Suara.com - LRT Jabodebek terus berkomitmen memberikan layanan transportasi yang aman, nyaman, dan tepat waktu bagi masyarakat.
Tak hanya mengutamakan keandalan layanan, LRT Jabodebek juga berupaya untuk menjadi moda transportasi yang lebih ramah lingkungan.
Hal ini diwujudkan melalui operasional yang sepenuhnya menggunakan energi listrik, sehingga mampu mengurangi emisi karbon dan dampak negatif terhadap lingkungan.
Untuk memastikan layanan tetap aman dan tepat waktu, LRT Jabodebek secara rutin melakukan perawatan sistem kelistrikan.
Pasokan listrik menjadi komponen penting dalam pengoperasian kereta, karena seluruh perjalanan LRT digerakkan sepenuhnya menggunakan energi listrik.
Sistem kelistrikan di LRT Jabodebek terdiri dari Gardu Traksi atau TPSS (Traction Power Sub Station) dan Third Rail.
TPSS berfungsi mengubah energi listrik dari tegangan komersial (PLN, tegangan 20.000 volt) menjadi tegangan yang dibutuhkan kereta dan fasilitas operasi seperti sistem persinyalan, sistem telekomunikasi, Platform Screen Door (PSD), hingga sistem kontrol peralatan.
Sementara itu, Third Rail adalah rel tambahan yang dipasang di sisi lintasan dan berfungsi menghantarkan listrik langsung ke kereta melalui komponen khusus yang menempel di bagian bawah rangkaian. Energi dari TPSS dialirkan ke Third Rail, lalu diserap oleh kereta agar bisa bergerak.
Untuk memastikan seluruh sistem ini berjalan optimal, tim teknis LRT Jabodebek melakukan perawatan secara rutin dan terjadwal.
Baca Juga: Volume Penumpang LRT Jabodebek Terus Naik, 4.227 Pengguna Tercatat Gunakan Pos Kesehatan Stasiun
Perawatan dilakukan pada malam hari setelah layanan kereta selesai beroperasi, karena sebagian besar perangkat berada langsung di lintasan.
Setiap malam, petugas melakukan berbagai kegiatan seperti pembersihan komponen Third Rail, pemeriksaan visual, pengukuran dimensi, hingga uji fungsi dan penggantian suku cadang jika diperlukan.
Sementara untuk TPSS, perawatan mencakup pemeriksaan parameter kelistrikan, pengujian perangkat distribusi daya, serta pengecekan fungsi perlindungan sistem.
Seluruh proses ini dilaksanakan berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan, mulai dari perawatan harian hingga berkala setiap bulan, tiga bulan, enam bulan, dan tahunan, sesuai standar dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian.
Meski waktu perawatan sangat terbatas, tim teknis tetap bekerja secara efisien dengan dukungan alat bantu seperti maintenance trolley dan kendaraan operasional yang ditempatkan di titik strategis.
Tak hanya mengandalkan kerja manual, pemantauan sistem kelistrikan juga dilakukan secara real-time melalui sistem SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) yang terhubung langsung ke pusat kendali.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
 - 
            
              Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
 - 
            
              Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
 - 
            
              Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
 - 
            
              Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
 - 
            
              Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
 - 
            
              Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
 - 
            
              IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
 - 
            
              Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T
 - 
            
              Rupiah Terkapar Lemah di Penutupan Hari Ini ke Level Rp 16.700 per USD