Suara.com - Di tengah meningkatnya ketegangan ekonomi dan geopolitik global, Analis Mata Uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, merekomendasikan masyarakat dan investor untuk memperkuat portofolio mereka dengan aset safe haven.
Lukman menyarankan agar alokasi investasi ke aset aman tersebut mencapai setidaknya 30 persen dari total portofolio.
“Diversifikasi dengan menaikkan porsi safe haven paling tidak 30 persen, kurangi aset berisiko, dan naikkan juga cash atau setara,” ujar Lukman saat dihubungi di Jakarta, Kamis (17/4).
Menurutnya, langkah tersebut penting untuk memitigasi risiko yang timbul akibat ketidakpastian ekonomi global dan potensi konflik geopolitik yang berkepanjangan.
Ia juga menekankan perlunya mengurangi eksposur terhadap aset-aset berisiko yang rentan terhadap guncangan pasar.
Lukman menyebutkan bahwa emas tetap menjadi pilihan utama sebagai instrumen safe haven.
Namun, tidak hanya logam mulia, mata uang Yen Jepang (JPY) dan Franc Swiss (CHF) juga menjadi alternatif aset aman yang bisa dipertimbangkan.
“Safe haven masih menjadi pilihan, selain emas adalah mata uang Yen Jepang dan Franc Swiss,” jelasnya.
Ia mengamati bahwa lonjakan permintaan terhadap emas saat ini lebih banyak dipicu oleh fenomena Fear of Missing Out (FOMO), bukan karena meningkatnya kesadaran investasi masyarakat.
Baca Juga: Harga Emas Terbang Tinggi! Saatnya Investasi atau Justru Jual Simpanan?
“Dan memang harga emas yang tinggi masih akan terus naik. Hal ini yang memicu permintaan. Jadi belum karena kesadaran investasi masyarakat,” ujarnya.
Dalam satu tahun terakhir, emas mengalami kenaikan signifikan sebesar 39,41 persen.
Kinerja tersebut bahkan mengungguli sejumlah aset berisiko lainnya, menjadikan emas tidak hanya sebagai pelindung nilai, namun juga instrumen investasi menarik secara komersial.
“Emas sebenarnya adalah investasi jaga nilai (safe haven), namun dengan kenaikan setahun terakhir yang mengungguli aset berisiko, semakin menjadi aset yang menarik untuk investasi,” tambah Lukman.
Ia menilai, peningkatan minat terhadap emas juga didorong oleh mulai pudarnya kepercayaan investor terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS), menyusul sejumlah kebijakan kontroversial dari Presiden AS Donald Trump.
“Wajar, investor pada berbondong-bondong mengalihkan aset ke emas, terlebih setelah Trump dengan kebijakan-kebijakan kontroversi mengikis kepercayaan investor pada dolar AS,” katanya.
Tag
Berita Terkait
-
Harga Emas Terbang Tinggi! Saatnya Investasi atau Justru Jual Simpanan?
-
Harga Emas Antam Logam Mulia Jelang Long Weekend: Naik Tinggi?
-
Kawasan Jakarta Utara Dinilai Masih Banyak Dilirik buat Investasi, Ini Sederet Alasannya!
-
Harga Emas Pegadaian Tembus Rp 2 Juta, Warga Berbondong-bondong Beli Emas
-
Perang Dagang Memanas Buat Harga Emas Akan Terus Naik, Pengamat Ramal Nilainya Akan Segini
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Hingga September BP Batam Sedot Investasi Rp54,7 Triliun
-
Bank Mandiri Klaim Sudah Salurkan Rp40,7 T Dana Menkeu Purbaya
-
Siap Perang Lawan Mafia Impor Pakaian Ilegal, Menkeu Purbaya: Saya Rugi Kalau Musnahin Doang!
-
Bahlil Minta Pemda Hingga BUMD Beri Pendampingan Pelaku Usaha Sumur Rakyat
-
Alasan IHSG Rontok Hampir 2 Persen pada Perdagangan Hari Ini
-
Tingkatkan Kompetensi SDM Muda, Brantas Abipraya & Kemnaker Jaring 32 Lulusan Terbaik se-Indonesia
-
Bank Mandiri Raih Laba Bersih Rp 37,7 Triliun Hingga Kuartal III-2025
-
5 Opsi Leasing untuk Cicilan Mobil Baru dan Bekas, Bunga Rendah
-
LPKR Manfaatkan Momentum Tumbuhnya Sektor Properti untuk Cari Pundi-pundi Cuan
-
Intip Strategi PIS Kembangkan SDM di Sektor Migas dan Perkapalan