Suara.com - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perkebunan, PT Berdikari (Persero), menunjukkan komitmen kuat untuk mendukung visi Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara dengan mengoptimalkan pemanfaatan aset yang dimilikinya. Langkah strategis ini sejalan dengan pembentukan BPI Danantara yang akan mengelola aset-aset BUMN dengan nilai proyeksi mencapai 1 triliun dollar AS.
Direktur Utama PT Berdikari, Maryadi, menegaskan kesiapan perusahaannya untuk mendukung penuh inisiatif pemerintah di bawah koordinasi BPI Danantara. Menurutnya, Berdikari tidak hanya berperan sebagai pelaku bisnis pangan semata, melainkan juga sebagai salah satu motor penggerak ekonomi nasional. Dengan sinergi yang terjalin, diharapkan kontribusi Berdikari dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan.
"Kami siap untuk mendukung pemerintah di bawah naungan BPI Danantara. Bagi Berdikari, ini adalah kesempatan untuk berkontribusi lebih besar bagi bangsa. Peran kami kini meluas, bukan hanya sebatas bisnis pangan, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi nasional. Kami optimis, dengan pengelolaan aset yang lebih terstruktur dan terintegrasi di bawah BPI Danantara, Berdikari dapat memberikan hasil yang lebih positif bagi Indonesia," ujar Maryadi dalam keterangan persnya, Kamis (1/5/2025).
Lebih lanjut, Maryadi menekankan bahwa Berdikari akan berada di garis terdepan dalam mengimplementasikan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG). Komitmen ini menjadi landasan penting dalam menjalankan strategi yang telah digariskan oleh BPI Danantara demi mencapai pertumbuhan aset yang berkelanjutan dan memberikan nilai tambah yang optimal bagi negara.
"Berdikari berkomitmen penuh untuk menjalankan strategi Danantara demi pertumbuhan aset yang berkelanjutan. Penerapan prinsip GCG akan menjadi prioritas utama dalam setiap langkah yang kami ambil. Kami percaya bahwa pengelolaan aset yang transparan dan akuntabel akan menjadi kunci keberhasilan kita bersama," imbuhnya.
Senada dengan Direktur Utama, Direktur Keuangan PT Berdikari, Kaspiyah, menambahkan bahwa aspek akuntabilitas dan transparansi akan menjadi fondasi dalam setiap langkah strategis perusahaan. Menurutnya, kepercayaan publik dan pemangku kepentingan menjadi prioritas utama, sehingga kejelasan dan pertanggungjawaban dalam pengelolaan aset menjadi sebuah keharusan.
"Untuk memastikan dukungan maksimal terhadap visi BPI Danantara, kami akan mengedepankan aspek akuntabilitas dan transparansi dalam setiap langkah strategis perusahaan. Kami berkomitmen memastikan setiap aset yang kami kelola memiliki jejak yang jelas, bersih, dan dapat dipertanggungjawabkan. Ini bukan hanya tentang memaksimalkan nilai aset, tetapi juga tentang membangun kepercayaan dan kredibilitas," tegas Kaspiyah.
Partisipasi aktif Berdikari dalam Town Hall Meeting BPI Danantara yang diselenggarakan di Jakarta pada Senin (28/04/2025) lalu, semakin mempertegas komitmen perusahaan. Acara tersebut menjadi momentum krusial untuk memperkuat sinergi antar BUMN dalam merumuskan strategi, menetapkan arah kebijakan, serta menyelaraskan peran masing-masing entitas di bawah payung BPI Danantara. Kehadiran Berdikari dalam forum tersebut menunjukkan kesiapan perusahaan untuk menjadi bagian integral dari pilar strategis pengelolaan aset nasional.
Dalam pertemuan tersebut, berbagai potensi sinergi dan kolaborasi antar BUMN dibahas secara mendalam. Berdikari melihat peluang besar untuk mengoptimalkan aset-aset perkebunannya melalui kerjasama dengan BUMN lain yang bergerak di sektor hilir maupun sektor pendukung lainnya. Integrasi ini diharapkan dapat menciptakan nilai tambah yang lebih besar, meningkatkan efisiensi operasional, serta memperluas jangkauan pasar produk-produk Berdikari.
Baca Juga: Melalui Optimasi AI, BNI Perkuat Komunikasi Digital BUMN
Dengan perencanaan yang matang dan strategi yang terarah, Berdikari optimis dapat mendorong aset-aset yang ada menjadi lebih produktif. Peningkatan produktivitas ini diharapkan akan menghasilkan return on investment (ROI) dan return on asset (ROA) yang positif, yang pada akhirnya akan berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Langkah ini juga diharapkan dapat memperkuat posisi Berdikari sebagai salah satu pemain kunci dalam industri perkebunan di Indonesia.
Selain fokus pada peningkatan produktivitas aset, Berdikari juga berkomitmen untuk menjalankan praktik bisnis yang berkelanjutan dan bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan. Hal ini sejalan dengan visi BPI Danantara yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan finansial, tetapi juga pada pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Industri Petrokimia Dinilai Punya Peluang Besar Berkembang di Indonesia
-
Cadangan Gas Turun, PGN Ungkap Tantangan Industri Migas Nasional
-
Reklamasi: Saat Kewajiban Hukum Bertransformasi Menjadi Komitmen Pemulihan Ekosistem
-
Pemerintah Mulai Pangkas Kuota Ekspor Gas Secara Bertahap
-
Kuota Mudik Gratis Nataru 2026 Berpeluang Ditambah, Cek Link Resmi dan Tujuan
-
Saham INET Melesat 24 Persen Usai Kantongi Restu OJK untuk Rights Issue Jumbo
-
Pabrik VinFast Subang Didemo Warga Kurang dari 24 Jam Setelah Diresmikan
-
Gus Ipul Datangi Purbaya, Usul Bansos Korban Bencana Sumatra Rp 15 Ribu per Hari
-
Hadapi Libur Nataru, BRI Optimistis Hadirkan Layanan Perbankan Aman
-
Nilai Tukar Rupiah Ambruk Gara-gara Kredit Nganggur