Suara.com - Presiden Prabowo Subianto secara langsung "memerintahkan" pengalihan pengelolaan aset kawasan Gelora Bung Karno (GBK) ke Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Hal tersebut disampaikan, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi kepada media di Jakarta, Rabu (30/4/2025).
"Jadi berkenaan dengan pertanyaan aset kawasan Gelora Bung Karno yang akan dialihkan pengelolaannya di bawah Danantara, ya betul itu adalah petunjuk dari Bapak Presiden," ujar Prasetyo dalam pernyataannya dikutip Antara, Rabu (30/4/2025).
Prasetyo mengatakan hal itu disampaikan Presiden Prabowo dalam acara Town Hall Danantara di Jakarta awal pekan ini.
Meski demikian, Prasetyo menjelaskan bahwa proses pengalihan aset GBK, yang saat ini dikelola oleh Kemensesneg dalam bentuk Badan Layanan Umum (BLU), membutuhkan waktu dan persiapan teknis yang matang.
"Jadi mohon bersabar kalau pertanyaannya aset apa saja yang sudah dialihkan, tentu sampai hari ini belum karena baru sedang kita koordinasikan secara teknis dengan pihak-pihak terkait," jelasnya. Koordinasi intensif tengah dilakukan dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, dan Danantara, untuk memastikan proses transisi berjalan lancar.
Sebelumnya, Chief Executive Officer (CEO) BPI Danantara Rosan Roeslani mengungkapkan bahwa Danantara Indonesia akan memiliki aset kelolaan mencapai 1 triliun dolar Amerika Serikat (AS).
Ia menjelaskan aset kelolaan dari perusahaan- perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini mencapai 982 miliar dolar AS, yang nantinya ditambah aset kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SU GBK) yang akan bergabung ke Danantara.
"Itu bertahap, memang kalau kita lihat asetnya dari BUMN kan sebenarnya 900 miliar dolar AS yang banyak disampaikan, sebenarnya sudah lebih dari 982 miliar dolar AS," ujar Rosan saat sesi doorstop setelah acara Town Hall Danantara Indonesia di Jakarta, Senin (28/4).
Baca Juga: Harga Pi Network Terjun Bebas Jadi USD 0,6, Tapi Punya Momentum Naik di Mei
Ia menjelaskan aset kawasan Stadion Utama GBK yang saat ini dikelola oleh Kementerian Sekretaris Negara (Kemensesneg), pada delapan tahun lalu bernilai sebesar 25 miliar dolar AS.
"Dan itu adalah yang kita ada di sini GBK yang ada di Mensesneg, yang nilainya (value) pada delapan tahun yang lalu 25 miliar dolar AS. Jadi, GBK dan seluruh lokasi yang ada di sini akan dimasukkan ke dalam Danantara," ujar Rosan.
Dengan aset kelolaan yang mencapai angka fantastis, Rosan menegaskan komitmen Danantara untuk melakukan perencanaan yang matang agar aset-aset tersebut dapat dikelola secara produktif dan menghasilkan return of investment dan return of asset yang positif. Langkah ini menunjukkan ambisi besar pemerintah untuk mengoptimalkan potensi aset-aset negara dan memberikan kontribusi maksimal bagi perekonomian nasional.
Keputusan Presiden Prabowo untuk memasukkan GBK ke dalam "kandang" raksasa investasi Danantara ini menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah serius dalam mendorong investasi dan mengoptimalkan potensi aset-aset negara. Langkah ini diprediksi akan membawa dampak besar bagi perekonomian nasional dan menarik minat investor, baik domestik maupun internasional.
Pengalihan pengelolaan GBK ke Danantara menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah ingin mengoptimalkan potensi aset negara untuk mendukung pembangunan nasional. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan aset, menarik investasi, dan menciptakan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia.
Langkah ini juga mengindikasikan bahwa Presiden Prabowo ingin memastikan bahwa aset-aset negara yang bernilai tinggi dapat dikelola secara professional dan menghasilkan keuntungan bagi negara. GBK sebagai asset yang sangat bernilai, diharapkan akan menjadi mesin pendorong investasi dan memberikan kontribusi nyata bagi pendapatan negara.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Industri Petrokimia Dinilai Punya Peluang Besar Berkembang di Indonesia
-
Cadangan Gas Turun, PGN Ungkap Tantangan Industri Migas Nasional
-
Reklamasi: Saat Kewajiban Hukum Bertransformasi Menjadi Komitmen Pemulihan Ekosistem
-
Pemerintah Mulai Pangkas Kuota Ekspor Gas Secara Bertahap
-
Kuota Mudik Gratis Nataru 2026 Berpeluang Ditambah, Cek Link Resmi dan Tujuan
-
Saham INET Melesat 24 Persen Usai Kantongi Restu OJK untuk Rights Issue Jumbo
-
Pabrik VinFast Subang Didemo Warga Kurang dari 24 Jam Setelah Diresmikan
-
Gus Ipul Datangi Purbaya, Usul Bansos Korban Bencana Sumatra Rp 15 Ribu per Hari
-
Hadapi Libur Nataru, BRI Optimistis Hadirkan Layanan Perbankan Aman
-
Nilai Tukar Rupiah Ambruk Gara-gara Kredit Nganggur