Suara.com - Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN+3 menegaskan komitmen bersama untuk menjaga stabilitas serta meningkatkan integrasi dan ketahanan kawasan melalui sejumlah inisiatif.
Deputi Gubernur Filianingsih Hendarta mengatakan inisiatif tersebut meliputi upaya penguatan struktur pendanaan Chiang Mai Initiative Multilateralization (CMIM), penguatan kerja sama pembiayaan regional (regional financing arrangement) melalui amendemen perjanjian CMIM untuk operasionalisasi Rapid Financing Facility(RFF).
Serta penguatan kapasitas fiskal melalui ASEAN+3 Fiscal Policy Exchange, pengembangan pasar keuangan melalui Asian Bond Markets Initiatives (ABMI), serta penguatan kapasitas AMRO guna mendukung resiliensi kawasan.
"Hal tersebut sejalan dengan dukungan Bank Indonesia terhadap penguatan kerangka CMIM agar CMIM tetap responsif, fleksibel dan dapat membantu negara anggota mengatasi tantangan ke depan," kata Filianingsih dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa (6/5/2025).
Dia juga menyampaikan respons kebijakan Bank Indonesia dalam menghadapi tantangan saat ini melalui penguatan bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran. Pandangan Bank Indonesia tersebut sejalan dengan pandangan Kementerian Keuangan yang menyampaikan bahwa sinergi terus dilakukan antara kebijakan fiskal dan moneter.
Selain itu, Joint Statement yang disepakati pada pertemuan tersebut juga menegaskan pentingnya diskusi isu-isu strategis seperti pembaruan Strategic Directions of the ASEAN+3 Finance Process, penguatan kerangka kerja Disaster Risk Financing Initiative (DRFI), serta identifikasi ASEAN+3 Future Initiativeske depan.
Dalam konteks memperkuat stabilitas keuangan kawasan, ASEAN+3 juga menekankan pentingnya mempererat sinergi antara CMIM dengan International Monetary Fund (IMF) untuk memperkuat efektivitas jaring pengaman keuangan dunia.
AFMGM+3 merupakan forum tahunan dimana Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara anggota ASEAN+3 membahas perkembangan perekonomian global dan regional, tantangan yang dihadapi oleh kawasan, serta inisiatif kerjasama ekonomi dan keuangan di kawasan ASEAN+3.
Pertemuan ini menjadi wadah penting untuk memperkuat kerjasama dan kolaborasi kawasan dalam menghadapi ketidakpastian global yang semakin meningkat, sekaligus menegaskan semangat ASEAN+3 dalam memperkuat resiliensi, inklusivitas, dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di tengah lanskap perekonomian dunia yang semakin kompleks. Adapun, pertemuan uni dipimpin oleh Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan Co-Chairmanship ASEAN+3 Tahun 2025, yaitu Malaysia dan Tiongkok.
Baca Juga: BNI Sekuritas Berikan Pengalaman Mudah untuk Generasi Muda di Pasar Modal
Serta delegasi Malaysia dipimpin oleh Menteri Keuangan II Malaysia, H.E. Amir Hamzah Azizan dan Gubernur Bank Negara Malaysia, H.E. Abdul Rasheed Ghaffour, sedangkan delegasi Tiongkok dipimpin oleh Menteri Keuangan Tiongkok, H.E. Lan Fo'an dan Gubernur People Bank of China, H.E. Pan Gongsheng.
Selain itu, bahwa Indonesia berkomitmen akan terus berperan aktif dalam mendukung kesejahteraan wilayah ASEAN +3, Srta membangun kerja sama, baik dengan Amerika Serikat dan juga lembaga multilateral. Lalu Menteri Keuangan Sri Mulyani juga menyambut baik pembahasan mengenai inisiatif Chiang Mai. “Saya berharap banyak inisiatif yang dilakukan Indonesia dan Jepang pada masa kepemimpinan sebelumnya di ASEAN +3 serta pembahasan mengenai penguatan jaring pengaman keuangan regional ini akan terus dipercepat,” pungkasnya.
Delegasi Indonesia dipimpin oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati dan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta. Pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan dari seluruh negara anggota ASEAN serta Jepang, Korea dan Tiongkok sebagai negara +3.
Di akhir pertemuan, Filipina dan Jepang selaku Co-Chairs ASEAN+3 berikutnya telah menyampaikan rencana pelaksanaan Pertemuan AFMGM+3 ke-29 yang akan diselenggarakan di Samarkand, Uzbekistan, pada tahun 2026. Pertemuan ini sekaligus menandai berakhirnya masa tugas Malaysia dan Tiongkok sebagai Co-Chairs ASEAN+3 pada tahun 2024–2025.
Berita Terkait
-
Sosok Ida Yulidina, Dulu Mantan Model Kini Jadi Istri Purbaya Yudhi Sadewa
-
Tompi Sentil Menkeu Purbaya yang Gelontorkan Uang Rp200 Triliun, Ungkap Fakta di Lapangan
-
Kurangi Hambatan Non Tarif, Bank Sentral di ASEAN Sepakat Terus Gunakan Mata Uang Lokal
-
Aliran Modal Asing Kabur Rp8,12 Triliun dari Indonesia Selama Sepekan, Pertanda Apa?
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Melambung Tinggi, Harga Emas Dunia Bakal Dijual Rp2,18 Juta per Gram
-
Dari Sampah ke Berkah: BRI Peduli Sulap TPS3R Jadi Sumber Inovasi dan Ekonomi Sirkular
-
Tren Belanja Gen Z Lebih Doyan Beli Produk Kecantikan, Milenial Lebih Pilih Bayar Tagihan
-
Pentingnya Surat Keterangan Kerja Agar Pengajuan KPR Disetujui
-
Kurangi Hambatan Non Tarif, Bank Sentral di ASEAN Sepakat Terus Gunakan Mata Uang Lokal
-
Produksi Padi Indonesia Kalah dari Vietnam, Imbas Ketergantungan Pupuk Kimia?
-
Coca Cola PHK 600 Karyawan, Ini Alasannya yang Mengejutkan
-
Jadwal Lanjutan Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Rilis, Usai Drama Ini Tahap Berikutnya
-
Harga Emas Antam Hari Ini Belum Berubah, Masih Dijual Segini Per Gramnya
-
Pecahkan Rekor Dunia, Rumah Miliader Ini Punya Ruangan Salju Dibangun Rp33 Triliun