Suara.com - PT Pertamina Hulu Energi Binaiya bersama mitra konsorsium Petronas Energy Binaiya Sdn. Bhd. dan EO Binaiya Pte. Ltd. melakukan penandatanganan Kontrak Kerja Sama (KKS) atau Production Sharing Contract (PSC) di Wilayah Kerja (WK) Binaiya dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Penandatanganan PSC WK Binaiya dilakukan saat perhelatan The 49th IPA Convention & Exhibition di ICE BSD, Tangerang, Rabu (21/5/2025).
Penandatanganan PSC WK Binaiya dilakukan oleh Direktur PT Pertamina Hulu Energi Binaiya Muhamad Arifin, Direktur Petronas Energy Binaiya Sdn. Bhd. Yuzaini Md Yusof, dan Direktur EO Binaiya Pte. Ltd. Kim Kyoungjun. Turut menyaksikan penandatanganan Presiden RI Prabowo Subianto, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Kepala SKK Migas Djoko Siswanto, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi Chalid Said Salim, EVP Upstream Petronas Mohd Jukris Abdul Wahab, dan VP Head of SE Asia Business Office SK Earthon Roh Jeongyong.
Penandatanganan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan investasi sektor energi, khususnya minyak dan gas bumi, guna memperkuat ketahanan energi nasional serta mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Kehadiran Presiden Prabowo merupakan bentuk dukungan nyata pemerintah terhadap penguatan industri energi nasional, khususnya sektor hulu migas yang memiliki peran strategis dalam perekonomian Indonesia.
WK Binaiya merupakan hasil Penawaran Langsung Indonesia Petroleum Bidding Round (IPBR) Tahap 2 tahun 2024. PSC WK Binaiya yang berada di offshore Seram menggunakan Skema Cost Recovery dengan jangka Waktu 30 tahun. PT Pertamina Hulu Energi Binaiya akan menjadi operator untuk luas wilayah kerja 8.483,92 km2. Nilai Total Komitmen Pasti sebesar USD 6,5 Juta berupa pelaksanaan kegiatan Studi Geologi dan Geofisika (G&G) dan 400 Km2 Seismik 3D dalam tiga tahun kedepan.
Sebelum melakukan penandatanganan PSC, Kontraktor telah menyelesaikan kewajiban finansial, yaitu pembayaran bonus tanda tangan sebesar USD 200.000 dan menyerahkan jaminan pelaksanaan sesuai ketentuan peraturan yang berlaku.
Key Terms Principles JOA WK Binaiya Disepakati
Sebelum penandatanganan PSC, konsorsium WK Binaiya yang terdiri dari PT Pertamina Hulu Energi Binaiya, Petronas Energy Binaiya Sdn. Bhd. dan EO Binaiya Pte. Ltd. telah menyepakati keyterms principles perjanjian operasi bersama atau Joint Operating Agreement (JOA) terkait teknis kerjasama pengelolaan dan pengoperasian Wilayah Kerja Binaiya yang berada di offshore Seram. Penandatanganan keyterms principles JOA WK Binaiya dilakukan dalam rangkaian perhelatan The 49th IPA Convention & Exhibition di ICE BSD, Tangerang, Rabu (21/5/2025).
Penandatanganan keyterms principles JOA WK Binaiya dilakukan oleh Direktur PT Pertamina Hulu Energi Binaiya Muhamad Arifin, Direktur Petronas Energy Binaiya Sdn. Bhd. Yuzaini Md Yusof, dan Direktur EO Binaiya Pte. Ltd. Kim Kyoungjun.
Dalam sambutannya, Direktur PT Pertamina Hulu Energi Binaiya Muhamad Arifin mengungkapkan kerjasama di WK Binaiya ini merupakan suatu kebanggaan buat bangsa Indonesia. "Melalui Kerjasama ini semoga kita sukses menemukan cadangan hidrokarbon di masa depan," ucapnya.
Baca Juga: Dalam IPA Convex, Pertamina Komitmen Penuhi Kebutuhan Gas Bumi Domestik melalui Skema Swap Gas
Harapan yang sama disampaikan oleh mitra PHE di WK Binaiya. "Terimakasih, akhirnya kami bisa berkerjasama di WK Binaiya dengan Pertamina, dan bagi SK Earthon ini merupakan proyek pertama kami dengan Pertamina. Kami harapkan ini akan sukses kedepannya," tegas Direktur EO Binaiya Pte. Ltd. Kim Kyoungjun.
"Terimakasih kepada Pertamina atas kerjasama yang selama ini sudah terjalin. Kami harapkan kesuksesan dalam mengelola blok baru ini bersama-sama," kata VP Exploration Upstream PETRONAS, Faisal Bakar menambahkan.
Di tempat terpisah, VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyampaikan harapannya dengan WK Binaiya ini dapat membantu Pertamina dalam memenuhi target ketahanan energi nasional.
“Ke depannya melalui WK Binaiya, Pertamina dapat meningkatkan produksi hulu dan menjalankan amanat dari Pemerintah Indonesia dalam menjaga ketahanan energi yang tentunya akan berdampak pada peningkatan ekonomi nasional,” jelas Fadjar.
PHE selaku Subholding Upstream Pertamina akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social and Governance (ESG). PHE juga senantiasa berkomitmen Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan atas fraud dilakukan dan memastikan perusahaan bersih dari penyuapan.
Salah satunya dengan implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah terstandarisasi ISO 37001:2016. PHE terus mengembangkan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang Environmental Friendly, Social Responsible dan Good Governance.***
Berita Terkait
-
Dalam IPA Convex, Pertamina Komitmen Penuhi Kebutuhan Gas Bumi Domestik melalui Skema Swap Gas
-
Pertamina Mulai Impor Minyak Mentah dari Rusia
-
Pertamina Resmikan PLTS Atap Terbesar untuk Perkuat Komitmen Energi Ramah Lingkungan
-
Sepakati Kerja Sama di Bidang LNG, Badak LNG dan INPEX Masela Tandatangani Nota Kesepahaman
-
Penandatanganan PKB Pertamina dengan Serikat Pekerja: Menteri Ketenagakerjaan Menjadi Saksi
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
Terkini
-
Perencanaan dan e-RDKK yang Tepat Jadi Kunci Optimalisasi Penyerapan Pupuk Subsidi di Aceh
-
RI Resmi Punya Pembangkit Listrik Paling Canggih Se-Asia Tenggara
-
Bahlil: Permen Minerba akan Prioritaskan UMKM dan Koperasi Lokal, Bukan dari Jakarta
-
Purbaya Minta Tak Perlu Ada Wamenkeu Baru: Dari Pada Saya Pusing
-
Dirut BSI Tunggu Menkeu Purbaya untuk Jelaskan Penyerapan Dana Titipan Pemerintah
-
Investasi Makin Mudah, BNI Tawarkan ORI028 Lewat wondr by BNI
-
Atasi Konflik Tambang, Menkop Usul IUP Timah Dikelola Koperasi Merah Putih
-
Pembiayaan Iklim Jadi Tantangan, Indonesia Butuh USD 28 Miliar untuk Transisi Hijau
-
Pertamina Pastikan Pertalite Tidak Mengandung Etanol
-
Kandungan Etanol di BBM Pertamina Bikin Heboh, Ternyata Sudah jadi Tren Global