Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan bergerak konsolidatif pada perdagangan Jumat, 23 Mei 2025 dalam rentang 7.100–7.200. Hal ini, setelah pada hari sebelumnya ditutup menguat 0,34 persen ke level 7166.
Penguatan IHSG didukung oleh aksi beli investor asing meski tekanan global masih membayangi pasar.
Analis Ritel Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, menjelaskan bahwa secara teknikal, IHSG masih mampu bertahan di atas MA200, namun histogram MACD cenderung bergerak sideways.
"Sehingga kami memperkirakan IHSG konsolidatif dalam rentang 7.100–7.200 di Jumat (23/5)," jelas Ratna dalam riset hariannya, Jumat (23/5).
Ratna menambahkan bahwa pelaku pasar tengah menanti rilis data M2 Money Supply untuk April 2025 sebagai indikator likuiditas uang yang beredar.
"Meningkatnya ketidakpastian ekonomi AS akibat perang dagang serta kenaikan utang dan melebarnya defisit anggaran belanja, disinyalir membuat investor global melakukan diversifikasi portofolio dari aset yang berdenominasi dollar AS, termasuk investasi ke pasar negara berkembang seperti Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari indikasi akumulasi aksi beli investor asing akhir-akhir ini, sehingga membuat penguatan IHSG terjaga," kata Ratna.
Dari sisi eksternal, Wall Street ditutup mix dan cenderung stagnan pada Kamis, 22 Mei 2025 akibat kekhawatiran investor terhadap kenaikan yield obligasi seiring dengan membengkaknya defisit anggaran Amerika Serikat.
DPR AS meloloskan RUU pajak yang diusulkan Presiden Trump dengan selisih suara tipis 215-214. RUU ini mencakup penurunan pajak dan penambahan belanja militer, dan akan dilanjutkan ke Senat untuk pemungutan suara yang dijadwalkan pada Agustus.
Sementara itu, pasar obligasi mencatat penurunan imbal hasil atau yield, dengan AS 10-year Bond Yield turun 4 bps menjadi 4,54 persen, dan yield tenor 30 tahun melemah ke 5.50 persen setelah sebelumnya menyentuh level tertinggi sejak Oktober 2023. Yield tenor 2 tahun juga turun ke 3,99 persen.
Baca Juga: Jadwal BSI Tebar Dividen Tunai Rp1,05 Triliun
Dari pasar komoditas, harga emas terkoreksi 0,56 persen ke USD3,295/troy oz akibat penguatan dolar AS dan aksi profit taking. Harga minyak dunia juga melemah setelah muncul spekulasi bahwa OPEC+ akan meningkatkan produksi pada Juli, sehingga memicu kekhawatiran oversupply global.
Dari Amerika Serikat, data penjualan rumah baru (New Home Sales) untuk April 2025 yang dirilis Jumat ini diperkirakan turun -4,7 persen secara bulanan atau MoM dari kenaikan 7,4 persen MoM pada Maret, mengindikasikan potensi pelemahan permintaan di sektor perumahan.
Di Eropa, pelaku pasar mencermati data Retail Sales Inggris yang diperkirakan naik menjadi 4.5 persen YoY pada April, naik dari 2.6 persen YoY di bulan sebelumnya, mencerminkan peningkatan konsumsi domestik.
Untuk perdagangan hari ini, Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham-saham pilihan seperti INDY, UNVR, BRMS, SIDO, dan HMSP.
Sementara, dalam riset hariannya, Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan bahwa secara teknikal, IHSG berpotensi melanjutkan penguatan secara terbatas dengan level support berada di 7.020 dan resistance di 7.175.
"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance 7.020 – 7.175,” tulis tim riset Pilarmas dalam laporan hariannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Drama Saham DADA: Dari Terbang 1500 Persen ke ARB Berjamaah, Apa Penyebabnya?
-
Emiten Afiliasi Haji Isam PGUN Buka Suara Soal Lahan Sawit
-
Resmi! Pansel Dewas dan Direksi BPJS 2026-2031 Dibentuk, Seleksi Dimulai Pekan Ini
-
Menko Airlangga Bongkar Alasan Cabut PIK 2 dari Daftar PSN Prabowo
-
Telkom Dukung Kemnaker Siapkan Program Pemagangan bagi Lulusan Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Menkeu Purbaya soal Perang Dagang AS-China: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung!
-
Dikritik 'Cawe-Cawe' Bank BUMN, Menkeu Purbaya: Saya Dewas Danantara!
-
Jurus Kilang Pertamina Internasional Hadapi Tantangan Ketahanan Energi
-
IFG Catat Pengguna Platform Digital Tembus 300 Ribu Pengguna