Suara.com - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melakukan perubahan besar pada jajaran manajemen puncak perusahaan.
Perombakan ini tidak hanya meliputi direksi, tetapi juga posisi komisaris, yang menandai langkah strategis untuk menghadapi tantangan bisnis ke depan.
Salah satu perubahan paling mencuri perhatian adalah pemberhentian Budi Waseso, yang dikenal luas sebagai Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen SIG.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2025 yang digelar pekan lalu, Buwas, sapaan akrab Budi Waseso, digantikan oleh Sigit Widyawan.
Menariknya, Sigit diketahui memiliki hubungan keluarga dekat dengan Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo, sebagai saudara ipar sang presiden.
Keputusan pergantian ini merupakan bagian dari restrukturisasi menyeluruh yang diambil oleh SIG.
Selain perubahan di posisi Komisaris Utama, RUPST juga memutuskan pemberhentian Donny Arsal dari jabatan Direktur Utama.
Posisi puncak ini kini dipercayakan kepada Indrieffouny Indra yang ditunjuk sebagai Direktur Utama baru SIG.
Dalam kesempatan yang sama, RUPST juga menyepakati pembagian dividen tunai sebesar Rp 648,75 miliar yang berasal dari laba bersih SIG untuk tahun buku 2024 sebesar Rp 719,76 miliar.
Baca Juga: Emiten Kontruksi Pertambangan PPRE Setujui Tak Bagi Dividen Laba Bersih 2024
Jumlah dividen ini setara dengan 90,13 persen dari total laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk perusahaan, sementara sisanya sebesar Rp 71,02 miliar atau 9,87 persen disisihkan sebagai cadangan lainnya.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, menyatakan bahwa perusahaan menghadapi sejumlah tantangan berat sepanjang 2024, seperti kondisi kelebihan pasokan di pasar, ketatnya persaingan di sektor semen, serta melemahnya daya beli masyarakat.
Meski demikian, SIG berhasil menjaga kinerja yang solid melalui penerapan strategi micro-market dan peningkatan efisiensi operasional.
“Tantangan datang dari kondisi kelebihan pasokan, ketatnya persaingan, dan melemahnya daya beli masyarakat. Namun, SIG berhasil mempertahankan kinerja dengan strategi micro-market dan efisiensi operasional,” kata Vita dalam konferensi pers usai RUPST.
Perusahaan mencatat pangsa pasar sebesar 48,2 persen hingga akhir 2024, menegaskan posisi dominan SIG di pasar semen nasional.
Selain mempertahankan dominasi di segmen ritel dan proyek infrastruktur, SIG juga fokus memperkuat aspek keberlanjutan dalam bisnisnya sebagai bagian dari upaya corporate social responsibility dan efisiensi lingkungan.
Berita Terkait
-
SIG dan PT Timah Karya Persada Properti Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah
-
Hashim Djojohadikusumo Yakin Program 3 Juta Rumah Akan Bantu Atasi Oversupply Semen
-
SIG Catatkan 25 Persen Top Talent Karyawan Perempuan
-
Proyek 3 Juta Rumah Butuh Terobosan, SIG Tawarkan Solusi Ini
-
SMGR Raih Validasi Internasional untuk Target Pengurangan Emisi
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Serapan Baru 70 Persen, Belanja Pemerintah Dikebut di 1 Bulan Terakhir 2025
-
Kuota LPG 3Kg Ditambah 350.000 Ton Tanpa Anggaran Baru
-
BI dan Kementerian Investasi Integrasikan Layanan Perizinan
-
CEO Danantara Sebut Merger GOTO dan Grab Masih Berjalan: Sinyalnya Positif
-
Forum Ekonomi KB Bank Hadirkan Tokoh Nasional Bahas Arah Ekonomi dan Investasi Jelang 2026
-
Waduh, NIlai Tukar Rupiah Diramal Tembus Rp16.800 di Akhir Tahun
-
Airlangga Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,6 Persen, Kalah Optimistis dari Purbaya
-
IHSG Melempem di Akhir Perdagangan Hari Ini Setelah Cetak Rekor, Apa Pemicunya
-
Purbaya Sebut Ekonomi RI Lambat 8 Bulan Pertama 2025 karena Salah Urus, Sindir Sri Mulyani?
-
Harga Cabai Naik Tajam Jelang Libur Nataru