Suara.com - Bank Indonesia (BI) terus berusaha menjaga nilai tukar rupiah agar tetap stabil. Apalagi, mata uang Indonesia saat ini terus menguat menghadapi tekanan dolar Amerika Serikat.
Lantas apakah rupiah bisa berada di level Rp15.000 ribu per dolar AS? Dalam hal ini Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso, mengatakan bank sentral akan tetap menjaga pergerakan rupiah agar stabil.
Terlebih, nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Senin pagi di Jakarta menguat sebesar 43 poin atau 0,27 persen menjadi Rp16.175 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.218 per dolar AS.
"Intinya bagaimana kita membuat rupiah stabil," katanya dalam acara Taklimat Media di Gedung BI, Senin (25/5/2025).
Dia pun siap mengerahkan seluruh instrumen yang dimiliki untuk menstabilkan rupiah. Serta berada di pasar untuk menjaga mata uang Indonesia tetap stabil.
"BI akan all out untuk membuat rupiah itu lebih stabil, dan tentunya BI sudah akan mengoptimalkan instrumen yang ada, melakukan intervensi di pasar offshore, melakukan intervensi di pasar sport, pasar DNDF, dan juga apabila diperlukan BI akan melakukan transaksi, terutama pembelian di pasar SBN di dalam negeri,” katanya.
Salah satu strategi yang menjadi andalan BI adalah kebijakan smart intervention, yakni intervensi cermat dan terukur yang difokuskan pada pasar non-deliverable forward (NDF) dan pasar offshore.
BI pun akan melakukan pendekatan ini mulai menunjukkan hasil positif.
Berdasarkan pantauan terhadap data kinerja mata uang Asia selama bulan Mei 2025, rupiah tercatat mengalami penguatan sebesar 2,6 persen hingga 26 Mei 2025.
Baca Juga: Kurangi Penggunaan Dolar, BI dan China Sepakat Gunakan Mata Uang Lokal
"Sama-sama kita ketahui bhawa perkembangan global tidak pasti yang ingin kita pastikan ekonomi domistik harus kuat indlasi harus terjaga nilai tukar rupiah stabil. bank Indonesia komitmen untuk percepatan pertumbuhan ekonomi sehingga daya tahan Indonesia tinggi di ketidakpastian global," bebernya.
Sebelumnya, Berdasarkan data Bloomberg, rupiah mengakhiri perdagangan pada pekan lalu, Jumat (23/5/2025) dengan menguat 0,67% atau 110 poin ke level Rp16.217 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar AS terpantau melemah 0,51% ke posisi 99,44.
Pengamat Mata Uang Ibrahim Assuaibi mengatakan sentimen global yang mempengaruhi gerak rupiah pada pekan lalu datang dari DPR AS yang meloloskan RUU pemotongan pajak Presiden Trump secara tipis pada hari Kamis (22/5).
"Dijuluki "One Big Beautiful Bill," undang-undang tersebut mencakup pemotongan pajak yang substansial, peningkatan pendanaan militer dan penegakan hukum perbatasan, serta pengurangan signifikan terhadap insentif energi hijau dan program sosial," kata Ibrahim dalam riset,
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada April 2025 tetap tumbuh. Pertumbuhan M2 pada April 2025 sebesar 5,2% secara tahunan atau year on year (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 6,1% yoy sehingga tercatat Rp9.390,0 triliun.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) dan bank sentral China atau People's Bank of China (PBOC) menandatangani penguatan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) untuk mendorong penggunaan mata uang lokal dalam transaksi bilateral.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
Terkini
-
Gaji Petani Kakao Indonesia Bisa Tembus Rp 10 Juta per Bulan, Ini Rahasianya
-
Premini: Akun Keuangan Digital Terverifikasi untuk Remaja 13 - 17 Tahun Hasil Inovasi DANA
-
Faber Instrument Hadirkan Inovasi Audio Kayu Jati Melalui Ekosistem BRI UMKM EXPO(RT)
-
Menperin Sebut Investasi Asing Menguat ke Industri Manufaktur
-
Purbaya Temui Bahlil, Bahas Potensi Kekurangan LPG 3Kg Jelang Nataru
-
Kemenkeu Siapkan Peremajaan Lahan Kakao 5.000 Hektar di 2026
-
Target Produksi Minyak 1 Juta Barel per Hari di 2029, ESDM Ajak Investor Garap 108 Cekungan Migas
-
Profil Ira Puspadewi yang Dapat Rehabilitasi Prabowo usai Divonis 4,5 Tahun Penjara.
-
Mentan Soroti Jalur Tikus Usai Tuding Impor Beras Ilegal di Sabang dan Batam
-
Kabar Skema PPPK Paruh Waktu Dihapus Permanen! Siapa yang Paling Terdampak?