Suara.com - Gemuruh perlambatan ekonomi global dan bayang-bayang resesi kian menghantui berbagai sektor, tak terkecuali industri properti.
Pasar properti kini dihadapkan pada tantangan maha berat, mulai dari kenaikan suku bunga, daya beli konsumen yang tergerus inflasi, hingga sentimen pasar yang cenderung wait and see.
Laporan dari berbagai lembaga riset properti dalam beberapa waktu terakhir pun menunjukkan penurunan penjualan dan perlambatan pertumbuhan harga di berbagai segmen.
Sektor perumahan residensial, apartemen, hingga ruang perkantoran sama-sama merasakan dampak dari kondisi makroekonomi yang kurang kondusif. Situasi ini menghadirkan dilema besar bagi pengembang dan konsumen.
Wakil Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI), Bambang Ekajaya, tak menampik bahwa industri properti saat ini memang menghadapi tantangan berat.
Terlebih lagi, backlog atau kekurangan pasokan hunian di Indonesia masih sangat tinggi, menyentuh angka lebih dari 15 juta unit berdasarkan data BPS 2024.
"Kebutuhan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan menengah bawah (MBT) masih sangat tinggi," kata Bambang dalam analisanya yang dikutip pada Sabtu (31/5/2025).
Parahnya, ketersediaan rumah subsidi juga masih sangat terbatas.
Tahun ini, hanya sekitar 420 ribu unit yang tercover dari target program 3 juta hunian per tahun. "Tapi ini sekaligus jadi peluang besar," ungkap Bambang.
Baca Juga: 4 Rekomendasi Rumah Siap Huni di Jogja di Bawah Rp 500 Juta, Cocok Buat Tempat Tinggal di Masa Tua
Bambang menyarankan agar masyarakat maupun investor memanfaatkan situasi saat ini.
Dengan tekanan pasar yang belum sepenuhnya pulih, banyak properti dan lahan yang ditawarkan di bawah harga pasar, yang bisa menjadi peluang emas bagi mereka yang jeli.
Bambang menyebutkan salah satu cara jitu adalah dengan menguatkan jaringan infrastruktur di kawasan properti.
Dirinya mencontohkan keberhasilan ini sudah dilakukan pengembang Agung Sedayu Group yang mengelola kawasan properti PIK2.
Ia menjelaskan bahwa aksesibilitas menjadi kunci utama. Diketahui untuk mencapai kawasan PIK2, kini sudah tersedia dua akses tol langsung dari Tol Dalam Kota dan Jakarta Outer Ring Road (JORR).
"Dengan adanya dua akses tol langsung menuju PIK, baik dari arah tol dalam kota maupun tol Jakarta Outer Ring Road, mobilitas penghuni dan pengunjung menjadi sangat mudah," ujar Bambang.
Berita Terkait
-
Mau Beli Rumah? Saatnya Hijrah ke Kota Mandiri di Barat Jakarta
-
Ekonomi Global Bergejolak, BRI Bukukan Laba Konsolidasi Rp13,8 T
-
Qory Sandioriva Diam-diam Sudah Cerai untuk Kali Kedua
-
Hadapi Tantangan Ekonomi Global, Gubernur BI Sebut Indonesia Sangat Berpengalaman
-
Makin Melorot, Bank Dunia Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2025 Jadi 4,7 Persen
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Daftar Kementerian dan Instansi CPNS 2026, Diprediksi Bakal Buka Seleksi
-
BRI Sahabat Disabilitas, Dorong Difabel Berdaya Melalui Kegiatan Pelatihan dan Pemagangan
-
Influencer Tak Bisa Sembarangan, OJK: Harus Jujur Jika Endorse Produk Keuangan
-
Pakar Nilai Pengoperasian SPBU Kantong Bisa Tangani Masalah Stok BBM saat Bencana
-
Singgung SPBU Swasta Ogah Beli Base Fuel dari Pertamina, Bahlil: Jadi Aja Tukang Pijit!
-
Rencana Bandara Kertajati Jadi Pusat Bengkel Pesawat Terwujud, Pembangunan Tahap 1 Jalan
-
Mengenal Skema Ponzi: Dugaan Borok di Balik Bisnis Vendor Ayu Puspita Dinanti
-
Mendag Busan Mulai Kecangkan Ikat Pinggang Jaga Pasokan Bahan Pokok Saat Nataru
-
Ekonomi Melonjak, BP Batam Siapkan Strategi Kurangi Pengangguran
-
Operasi Tambang Emas Terafiliasi Astra International di Tapanuli Dibekukan KLH, Ini Kata Bahlil