Suara.com - Sebagai bentuk implementasi nyata dari komitmen terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), KRAKATAU POSCO kembali menunjukkan kepedulian terhadap pelestarian lingkungan melalui program konservasi mangrove di Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten.
Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama strategis antara KRAKATAU POSCO, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Banten, serta komunitas lingkungan Segara Biru.
Program ini selaras dengan kebijakan ESG KRAKATAU POSCO yang ditetapkan pada tahun 2024, khususnya pada poin C.2 mengenai Perlindungan Keanekaragaman Hayati dan Pemulihan Lingkungan Alami.
Melalui program ini, KRAKATAU POSCO juga berkontribusi langsung terhadap upaya pemerintah dalam pelestarian keanekaragaman hayati serta pencapaian Sustainable Development Goals (SDG) poin 13 (Penanganan Perubahan Iklim) dan poin 14 (Ekosistem Laut).
Sebanyak 4.000 bibit mangrove ditanam dalam kegiatan yang dimulai secara simbolis pada tanggal 28 Mei 2025. Penanaman ini ditargetkan dapat menyerap sekitar 1.200 ton emisi karbon dalam jangka panjang, dengan estimasi satu pohon mangrove menyerap hingga 0,3 ton CO.
Program ini juga sekaligus menjadi langkah konkret dalam mendukung pencapaian penilaian Green PROPER, yang pada tahun 2024 telah mengalami peningkatan skor signifikan dari 0 (2022) menjadi 18 poin.
Selain berfungsi sebagai penyerap karbon alami, mangrove juga berperan penting dalam mencegah abrasi pantai, khususnya di wilayah pemukiman nelayan.
Tanaman mangrove berfungsi sebagai buffer zone yang efektif dalam meredam kekuatan ombak, menjaga kestabilan garis pantai, serta menjadi habitat alternatif bagi berbagai jenis biota laut dan burung.
Seluruh kegiatan akan berlangsung selama satu tahun penuh, dari Desember 2024 hingga Desember 2025, mencakup proses penanaman, pemantauan, dan perawatan secara berkala.
Baca Juga: Lewat Energi Terbarukan dan Inovasi Sosial, Krakatau Posco Bangun Ekosistem Bisnis Berkelanjutan
Inisiatif ini juga merupakan bagian dari pelaksanaan Kode Etik ESG KRAKATAU POSCO pada aspek keanekaragaman hayati poin ke-3, yaitu “menciptakan habitat alternatif di lokasi lain”.
Direktur Teknologi & Pengembangan Bisnis KRAKATAU POSCO Alhadis Syamsuddin menyampaikan bahwa inisiatif ini bukan hanya memenuhi kewajiban perusahaan terhadap regulasi lingkungan, tetapi juga merupakan bagian dari identitas korporat sebagai warga korporasi yang bertanggung jawab.
“Kami percaya bahwa pertumbuhan industri baja harus berjalan seiring dengan tanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat. Konservasi mangrove ini adalah bukti nyata bahwa bisnis dapat menjadi agen perubahan dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan,” ujarnya.
Apresiasi dan dukungan pun datang dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah. Riyanto, Kepala Cabang Dinas DLHK Wilayah Pandeglang Serang Cilegon, menyampaikan pentingnya kegiatan ini bagi keberlangsungan ekosistem.
Penanaman 4.000 mangrove oleh Krakatau Posco ini dinilai bukan sekadar kegiatan simbolik, tetapi wujud nyata menjaga keanekaragaman hayati dan keberlanjutan ekosistem pesisir.
"Mangrove adalah titipan alam dari generasi kita kepada anak cucu, agar kelak mereka masih bisa melihat dan merasakan manfaatnya di masa depan.” ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Industri Pindar Tumbuh 22,16 Persen, Tapi Hadapi Tantangan Berat
-
Perilaku Konsumen RI Berubah, Kini Maunya Serba Digital
-
Bagaimana Digitalisasi Mengubah Layanan Pertamina
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir
-
Bos Lippo Ungkap 5 Modal Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global 2026
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!