Suara.com - Ekonom dari Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adinegara menilai Menteri ESDM Bahlil lahadalia belum memiliki kapasitas yang cukup di bidang energi.
Hal ini, bilang dia, terlihat dari Bahlil yang tidak memiliki pemahaman yang memadai terkait arah transisi energi, sehingga kebijakan yang diambil cenderung berpihak pada energi fosil
"Bahlil ini masalahnya tidak paham arah transisi energi dan pro fossil. Kebijakannya tidak mampu mendukung transformasi ekonomi karena masih bertumpu pada batu bara dan perpanjangan usia PLTU," ujarnya saat dihubungi, Rabu (11/6/2025).
Bhima juga menyoroti lambannya respon Bahlil terkait persoalan tambang di Raja Ampat. Ia menilai belum ada langkah konkret untuk menghentikan izin-izin tambang dan pembangunan smelter yang dinilai justru memperburuk kondisi lingkungan dan ekonomi dalam jangka panjang.
"Soal respon tambang di Raja Ampat juga kurang memuaskan, karena belum ada tim moratorium izin tambang dan smelter. Raja Ampat bukan cuma soal tambang, tapi juga nikel kita sudah oversupply, smelternya ditambah terus. Akhirnya hilirisasi jadi blunder ke ekonomi," tegas Bhima.
Ia menambahkan bahwa arah kebijakan hilirisasi yang selama ini dijalankan justru menciptakan distorsi dalam perekonomian nasional.
Alih-alih menciptakan nilai tambah, penambahan jumlah smelter di tengah kelebihan pasokan nikel justru dinilai menimbulkan inefisiensi dan risiko kerusakan lingkungan yang besar.
Bhima juga menyampaikan hasil studi Celios terkait kinerja sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju, termasuk Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. Dalam temuan tersebut, CELIOS menilai Bahlil sebagai salah satu menteri yang layak untuk masuk dalam daftar reshuffle.
"Studi CELIOS mengungkapkan bahwa beberapa menteri layak di reshuffle salah satunya Bahlil," pungkas dia.
Baca Juga: Nelayan dan Petani Cilacap Manfaatkan Energi Ramah Lingkungan
Energi adalah fondasi dari peradaban modern. Dari penerangan rumah hingga menggerakkan industri, energi memungkinkan kita untuk hidup, bekerja, dan berinteraksi dengan dunia di sekitar kita.
Namun, sumber dan penggunaan energi juga menghadirkan tantangan besar bagi keberlanjutan planet ini. Secara tradisional, energi diperoleh dari bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam.
Sumber energi ini telah mendorong pertumbuhan ekonomi selama berabad-abad, tetapi mereka juga bertanggung jawab atas emisi gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim.
Selain itu, sumber daya fosil terbatas dan pada akhirnya akan habis. Menyadari dampak negatif bahan bakar fosil, dunia kini beralih ke sumber energi terbarukan.
Energi matahari, angin, air, dan panas bumi menawarkan alternatif yang lebih bersih dan berkelanjutan. Investasi dalam teknologi energi terbarukan terus meningkat, dan biaya produksi energi terbarukan semakin kompetitif dengan bahan bakar fosil. Transisi ke energi terbarukan bukan tanpa tantangan.
Intermitensi (sifat tidak tetap) energi matahari dan angin memerlukan solusi penyimpanan energi yang efisien, seperti baterai.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Gandeng Raksasa Pengembang Jepang, Sinar Mas Land Hadirkan Kota Wisata Ecovia
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              BCA dan PMI Dorong Generasi Muda Wujudkan Semangat Kemanusiaan Lewat Aksi Donor Darah
- 
            
              Pertamina NRE Tancap Gas: Produksi Listrik Melonjak 19,2 Persen, Lampaui Target Triwulan III 2025
- 
            
              TelkomGroup Lakukan Topping Off, Operasikan Hyperscale Data Center NeutraDC Nxera Batam
- 
            
              Seminar Telkom AI Connect: Perkuat Sinergi Perguruan Tinggi dan Industri untuk Keunggulan Digital
- 
            
              BRI Peduli Gerakkan Roda Ekonomi Sirkular dari Minyak Jelantah Sisa Rumah Tangga
- 
            
              Peristiwa Ponpes Ambruk Buat Kementerian PU Latih Para Santri Teknik Konstruksi
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Profil Heri Sudarmanto: Terjerat Dugaan Pemerasan TKA, Punya Kekayaan Fantastis
- 
            
              BRI Peduli Salurkan Armada Pengelolaan Sampah Demi Pengelolaan Mandiri Daerah
- 
            
              Estimasi Biaya Umrah Mandiri Terbaru, Lebih Murah dari Paket Travel?