Suara.com - Pendekatan kalkulatif diperlukan dalam dunia penerbangan Indonesia. Maskapai penerbangan diharapkan mampu mengusung rencana yang lebih mapan, teratur, dan terukur dalam menghadapi persaingan ketat industri penerbangan domestik.
Pengamat aviasi senior Gerry Soejatman menilai, berbagai persoalan di dalam dunia penerbangan bisa diatasi.
“Saya lihat Pelita Air itu ekspansinya sangat calculated. Memang pasar masih shortage , cuma masih ada risiko yaitu dengan biaya yang tinggi, tarif batas atas yang masih belum disesuaikan dengan kondisi biaya, dan sparepart yang masih belum gampang dicari, jadi tentu mereka harus lebih hati-hati ketimbang seperti zaman dulu,” katanya.
Pelita Air, menurut Gerry, bukanlah pendatang baru dengan manajemen instan. Justru dari awal, mereka disiapkan dengan pengalaman panjang dari para profesional yang sudah kenyang menghadapi tantangan dunia aviasi.
“Pelita Air memang di-set-up dari awalnya mungkin sudah memikirkan dari pengalaman–pengalaman manajemennya. Bukan manajemen yang baru lahir kemarin. Mereka belajar dari kendala-kendala yang mereka hadapi zaman dulu sebelum mereka bergabung di Pelita Air. Dan mereka spend waktu yang cukup untuk mengantisipasi dan melihat sistem apa yang harus mereka punya dari support system setup, prosedurnya, hingga policy-nya. Jadi saya rasa itu yang sangat membantu mereka,” jelasnya.
Salah satu pencapaian mencolok Pelita Air adalah soal ketepatan waktu. Di saat banyak maskapai lain berjuang keras mempertahankan performa on-time, Pelita Air justru mampu konsisten berada di posisi teratas.
“Untuk fokus core value mereka apa? Ya itu tadi, reliability, on time. Itupun on time gak bisa 100%, tapi jujur ya, ini cukup ajaib Pelita Air bisa terus number 1, di saat yang lain struggling banget buat bisa catch up,” puji Gerry.
Untuk terus tumbuh dan membuka rute internasional, menurut Gerry, Pelita Air perlu memperkuat eksposur merek mereka di pasar global. Gerry optimistis terhadap masa depan Pelita Air, selama mereka tetap menjaga prinsip-prinsip dasar yang selama ini menjadi kekuatan mereka.
“Selama Pelita Air tetap memegang basic principle mereka, manajemen principle mereka, operational principle mereka, apa yang menjadi core untuk customer mereka. Mereka bisa banget untuk mengembangkan sayapnya ke mana pun.”
Baca Juga: Ketika Maskapai Penerbangan Ikut Produksi Mobil Listrik, Toyota dan Honda Wajib Introspeksi
Konsistensi, kesiapan sistem, dan fokus pada kualitas layanan menjadi fondasi kuat bagi Pelita Air dalam menembus pasar yang dinamis. Jika tetap berada di jalur ini, bukan tidak mungkin Pelita Air akan menjelma menjadi salah satu maskapai besar nasional dalam beberapa tahun ke depan , bukan hanya sebagai pemain pelengkap, tapi sebagai pemimpin rute-rute strategis di Indonesia dan luar negeri. ***
Berita Terkait
-
Garuda Indonesia Jadi Maskapai Paling Tepat Waktu Sedunia Selama Bulan Mei 2025
-
Buntut Hilangnya HP Penumpang, Legislator Sebut Budaya di Maskapai Garuda Kronis: Seperti Kanker
-
Minyak Goreng Bekas Jadi Bahan Bakar Pesawat? Inovasi Spanyol Guncang Industri Penerbangan
-
Borobudur Bertransformasi Menjadi Destinasi Kultural Spiritual Dunia yang Inklusif
-
Inikah Pesaing BYD yang Datang Dari Maskapai Penerbangan? Gunakan Chipset Snapdragon
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
HET Pupuk Subsidi Turun, Dirut Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi Dukung Langkah Bersejarah Pemerintah
-
New Ethylene Project Diresmikan, Bahlil Curhat Proses Pembangunannya di Depan Prabowo!
-
KJP Plus Tahap II 2025 Cair untuk 707 Ribu Siswa DKI, Cek Nominalnya
-
23 Juta Peserta BPJS Kesehatan Nunggak Iuran, Bakal Dapat Pemutihan Semua?
-
4 Fakta Jusuf Kalla Geram, Tuding Rekayasa Mafia Tanah GMTD Lippo Group
-
Saham PJHB ARA Hari Pertama, Dana IPO Mau Dipakai Apa Saja?
-
PGN Mulai Bangun Proyek Injeksi Biomethane di Pagardewa
-
Qlola by BRI Bawa Revolusi Baru Pengelolaan Keuangan Digital, Raih Anugerah Inovasi Indonesia 2025
-
ReforMiner Institute: Gas Bumi, Kunci Ketahanan Energi dan Penghematan Subsidi!
-
Isi Pertemuan Prabowo, Dasco, dan Menkeu Purbaya Rabu Tadi Malam