Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), mengawali perdagangan Selasa pagi menghijau. IHSG dibuka naik di level 7.163.
Mengutip data RTI Business, hingga pukul 09.03 WIB IHSG masih berada di zona hijau menuju level 7.157 atau naik 40,04 poin, secara presentase naik 0,56 persen.
Pada perdagangan pada waktu itu, sebanyak 1,07 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 840,59 miliar, serta frekuensi sebanyak 73.132 kali.
Dalam perdagangan di waktu itu, sebanyak 226 saham bergerak naik, sedangkan 148 saham mengalami penurunan, dan 202 saham tidak mengalami pergerakan.
Adapun, beberapa saham yang mendorong penguatan IHSG waktu itu diantaranya, ASPI, MBSS, AMMS, PTMR, BRRC, BWPT, FORE, ACRO, TPIA, VKTR, HALO, JATI ACES.
Sementara saham-saham yang mengalami penurunan tajam di perdagangan waktu itu diantaranya, KOPI, JAWA, STRK, TOTO, SMIL, IKAN, KRYA, PSAB, MEDC, MIKA, MINE, ELSA, LEAD.
Sebelumnya, Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, menjelaskan bahwa tekanan pada IHSG tercermin dari indikator teknikal yang mulai menunjukkan sinyal negatif.
"Secara teknikal, indikator Stochastic RSI dan MACD menunjukkan potensi koreksi lanjutan. IHSG juga ditutup di bawah MA200. Sehingga diperkirakan IHSG rentan melanjutkan koreksi," ujarnya, sepeti dikutip dalam riset hariannya, Selasa (17/6/2025).
Dengan posisi IHSG yang menembus level support 7.150, kini pasar akan menguji kekuatan support di area 7.100. Bila level ini gagal bertahan, Ratna memperkirakan indeks akan bergerak menuju support selanjutnya di level 7.050 hingga 7.000. Sementara itu, untuk potensi penguatan, area resistance berada di kisaran 7.170.
Baca Juga: IHSG Bisa Lanjutkan Koreksi Hari Ini, Simak Saham-saham Pilihan
Sentimen Eksternal dan Regional
Dari sisi global, sejumlah data ekonomi penting turut menjadi perhatian pelaku pasar. Dari Tiongkok, data Industrial Production Mei 2025 tumbuh 5,8 persen (YoY), melambat dibandingkan April yang sebesar 6,1 persen (YoY).
Ini merupakan pertumbuhan terendah sejak November 2024, yang dipengaruhi oleh hambatan permintaan luar negeri dan dampak tarif impor dari AS terhadap output domestik.
Sebaliknya, data Retail Sales Tiongkok mencatatkan pertumbuhan solid sebesar 6,4 persen (YoY), meningkat dari 5,1 persen (YoY) pada bulan sebelumnya.
Ini menjadi angka pertumbuhan tertinggi sejak Desember 2023, yang didorong oleh momentum belanja selama musim liburan Labor Day dan Dragon Boat Festival, serta upaya stimulus dari pemerintah.
Pasar juga menantikan data Retail Sales AS untuk bulan Mei yang akan dirilis pada Selasa (17/6), di mana diperkirakan mengalami kontraksi 0,7 persen (MoM), dibandingkan kenaikan 0,1 persen pada April.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
ASPEBINDO: Rantai Pasok Energi Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Instrumen Kedaulatan Negara
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf
-
Stok Di Atas Rata-rata, Bahlil Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Nataru
-
Kadin Minta Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur