Meski begitu, ia menekankan bahwa harga Bitcoin tetap bisa dipengaruhi oleh sentimen pasar yang muncul akibat kebijakan moneter global atau ketegangan geopolitik.
“Namun, berbeda dengan mata uang fiat yang peredarannya bisa ditambah sesuai keputusan bank sentral, suplai Bitcoin bersifat tetap, sehingga memberi nilai protektif terhadap inflasi jangka panjang,” tambahnya.
Menurutnya, kondisi saat ini memperlihatkan realita bahwa instrumen-instrumen tradisional seperti emas bisa tertekan oleh kebijakan suku bunga, sementara Bitcoin justru mampu menunjukkan ketahanan dalam tekanan yang sama.
“Ada realokasi kepercayaan. Aset digital seperti Bitcoin memberi akses ke dunia tanpa batas, dengan efisiensi dan transparansi yang belum pernah ada sebelumnya,” lanjut Antony.
Di Indonesia sendiri, kata Antony, tren yang sama mulai tampak jelas. Investor muda semakin sadar akan peran Bitcoin dalam diversifikasi portofolio jangka panjang.
“Ada peningkatan minat untuk berinvestasi dengan pendekatan terencana, bukan spekulatif. Strategi seperti Dollar-Cost Averaging (DCA) mulai menjadi pilihan karena memungkinkan akumulasi aset secara disiplin dan stabil di tengah fluktuasi,” tambahnya.
Meski begitu, Antony menekankan bahwa Bitcoin dan emas bukanlah pesaing mutlak.
“Keduanya bisa memiliki fungsi pelindung nilai dengan cara berbeda. Emas punya warisan ribuan tahun, sedangkan Bitcoin menawarkan nilai strategis dalam ekonomi digital masa depan. Keduanya relevan, tergantung konteks dan kebutuhan investor,” ucapnya.
Ia juga menyambut baik perkembangan regulasi stablecoin di Amerika Serikat, yang dinilai memberi angin segar bagi perkembangan ekosistem kripto global.
Baca Juga: Trading Volume Pintu Naik 53 Persen, Transaksi Paling Banyak Bitcoin, Pepe dan Solana
Termasuk di Indonesia, regulasi yang jelas seperti pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberi kepastian bagi pelaku pasar domestik untuk tumbuh secara sehat.
“Indodax terus berkomitmen menyediakan ekosistem perdagangan aset kripto yang aman, legal, dan berstandar global. Dengan dukungan komunitas yang terus tumbuh, Kami percaya kripto dapat memainkan peran strategis dalam ekonomi digital Indonesia,” ujar Antony.
Sebagai penutup, Antony mengajak masyarakat untuk mengambil langkah strategis dalam menyikapi perubahan lanskap keuangan global.
“Volatilitas selalu ada, tetapi arah besar dunia menuju digitalisasi tidak bisa dibantah. Bitcoin bukan sekadar tren, ia adalah sinyal perubahan arah sejarah finansial. Yang mengenal dan memahami sekarang, akan memetik manfaat lebih cepat di masa depan,” pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Harga Perak Mulai 'Dingin' Setelah Penguatan Berturut-turut
-
Perbaikan Jalan Tol Cipularang dan Padaleunyi Diperpanjang Sepekan, Cek Rutenya
-
YES 2025: Ajak Anak Muda Berani Memulai Usaha, Waktu Menjadi Modal Utama
-
YES 2025: Berbagi Tips Investasi Bagi Generasi Muda Termasuk Sandwich Generation
-
Youth Economic Summit 2025 : Pentingnya Manfaat Dana Darurat untuk Generasi Muda
-
Kapan Bansos BPNT Cair? Penyaluran Tahap Akhir Bulan November 2025, Ini Cara Ceknya
-
Youth Economic Summit 2025: Ekonomi Hijau Perlu Diperkuat untuk Buka Investasi di Indonesia
-
Apa Itu Opsen Pajak? Begini Perhitungannya
-
Suara Penumpang Menentukan: Ajang Perdana Penghargaan untuk Operator Bus Tanah Air
-
Youth Economic Summit 2025: Peluang Industri Manufaktur Bisa Jadi Penggerak Motor Ekonomi Indonesia